5 Alasan Pasangan Terjerat Pinjol Itu Golongan Red Flag

Ini yang ngomong psikolog dan hasil riset jurnal ya

Cinta memang indah, namun jangan sampai kamu juga dibutakan olehnya. Dalam memilih pasangan apalagi jika mempertimbangkan untuk melangkah ke jenjang serius, sangat penting untuk melihat sudut pandang lain selain cinta. Demikian juga dari sudut pandang finansial.

Tahukah kamu, bahwa banyak sekali perpecahan dan perpisahan hanya karena masalah finansial. Satu saja celah bisa membuat kapal yang berlayar beranjak tenggelam. Termasuk dengan pasangan yang terlibat dengan banyak sekali utang dan pinjaman online (pinjol). Mereka ini termasuk dalam golongan “red flag” yang harus diwaspadai. Lho, kok bisa? Penasaran, ini penjelasan dari ahli berikut ini!

Baca Juga: 5 Alasan Keluarga Bisa Berpisah dan Tidak Akur, Relate Gak?

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Rindu Tapi Tak Mampu Mengungkapkan

1. Menjadi beban finansial pasangan

5 Alasan Pasangan Terjerat Pinjol Itu Golongan Red FlagIlustrasi utang (Unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Berutang dalam hidup mungkin wajar jika hanya sesekali. Namun apa jadinya bila pasanganmu kecanduan, terlibat banyak utang dan pinjol. Pasti hal tersebut sangat tidak nyaman bahkan seringkali menjadi beban tersendiri untuk pasangannya.

Psikolog dan Konselor yang berpraktik di Atlanta, Dr Sherry Blake, mengatakan "Utang dan masalah keuangan bisa menjadi sumber stres yang besar dalam hubungan. Hal ini bisa memengaruhi emosi dan kepercayaan diri pasangan, bahkan dapat memicu pertengkaran dan ketidakharmonisan dalam hubungan."

Jangan sampai masalah keuangan yang diakibatkan oleh utang dan pinjol merusak hubunganmu dengan pasangan. Alih-alih bertengkar, segeralah ambil langkah-langkah untuk mengatasi utang, dan mengelola keuangan dengan baik. Caranya adalah berkonsultasi dengan konselor keuangan dan konselor hubungan. Dengan cara ini, kalian dapat mengatasi masalah keuangan dan memperkuat hubunganmu.

2. Meningkatkan potensi kekerasan dalam hubungan

5 Alasan Pasangan Terjerat Pinjol Itu Golongan Red FlagIlustrasi kekerasan dalam hubungan (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Semakin banyak pasangan yang terjerat dalam utang dan pinjol. semakin besar juga kemungkinan terjadinya masalah kekerasan dalam berpacaran atau bentuk hubungan lainnya. Kondisi emosional yang tidak stabil akibat beban utang dan masalah keuangan dapat memicu perilaku yang tidak sehat dalam hubungan, termasuk kekerasan fisik dan emosional. Stabilitas emosional yang buruk dalam sebuah hubungan dapat menjadi sumber masalah yang serius, bahkan bisa memicu kekerasan dalam berpacaran.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal of Family Psychology menunjukkan, bahwa pasangan yang bertikai dalam frekuensi tinggi memiliki kemungkinan kasus kekerasan dalam berhubungan yang lebih tinggi. Jadi sangat penting bagi pasangan yang memiliki masalah finansial dan sering bertikai untuk mencari bantuan aik psikolog untuk membantu memperbaiki hubungan, maupun ke ahli keuangan untuk menyelesaikan masalah finansial yang tengah terjadi.

Selain itu, sangat penting untuk pasangan untuk saling terbuka satu sama lain dan mendiskusikan bersama sebelum mengambil keputusan.

3. Memperbesar kemungkinan perpecahan dalam hubungan akibat gagal mencapai tujuan bersama

5 Alasan Pasangan Terjerat Pinjol Itu Golongan Red FlagIlustrasi pasangan bertengkar. (Pexels.com/RODNAE Productions)

Ketika mempertimbangkan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius, sangat penting untuk memastikan pasangan tidak memiliki sangkutan banyak utang dan pinjol agar dalam hubungan bisa mencapai tujuan bersama. Banyak pasangan yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan karena pasangannya kecanduan pinjol yang membuat mereka tidak mampu mencapai tujuan bersama, seperti mempersiapkan biaya pesta pernikahan, membeli rumah, atau mempersiapkan dana pendidikan untuk buah hati. Ketidakmampuan untuk mencapai tujuan bersama dapat mengakibatkan konflik dalam hubungan, yang pada akhirnya dapat berujung pada perpisahan.

Tidak hanya itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr Sonya Britt-Lutter, Profesor yang mengajar mata kuliah Financial Planning dari Kansas State University menunjukkan, bahwa masalah keuangan termasuk penyebab utama perceraian di Amerika Serikat. Dalam penelitiannya, Dr Britt-Lutter menemukan pasangan yang memiliki masalah keuangan cenderung mengalami stres dan kecemasan yang lebih tinggi, serta kurangnya komunikasi dan dukungan dalam hubungan mereka.

Karena itu, penting bagi pasangan untuk membahas keuangan mereka secara terbuka. Pastikan juga kalian memiliki kesepakatan yang jelas mengenai tujuan bersama. Hal ini akan membantu memperkuat hubungan, dan dapat menghadapi masalah keuangan bersama-sama.

4. Tingkat kejujuran dan kepercayaan dalam hubungan menjadi minim

5 Alasan Pasangan Terjerat Pinjol Itu Golongan Red FlagIlustrasi kepercayaan (Unsplash.com/Alex Shute)

Kepercayaan dan kejujuran adalah dua hal yang sangat penting dalam hubungan apa pun, termasuk dalam hubungan percintaan. Namun, masalah keuangan seperti berutang dan terjerat pinjol dapat mengganggu kepercayaan serta kejujuran di antara pasangan. Banyak orang yang berbohong pada pasangannya tentang masalah keuangan mereka karena merasa malas bertengkar ataupun malu.

Namun seperti yang dijelaskan oleh Dr John Gottman, seorang Psikolog sekaligus Profesor di University of Washington, kepercayaan dan kejujuran adalah dasar dari setiap hubungan yang sehat. Dalam hubungan yang sehat, pasangan harus dapat saling terbuka tentang masalah keuangan, dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pasangan yang tidak dapat saling percaya dan jujur tentang masalah keuangannya berisiko mengalami masalah yang lebih besar di kemudian hari. Makanya sangat penting bagi pasangan yang suka berutang maupun terjerat pinjol untuk mempertimbangkan dampak keuangan pada kepercayaan, dan kejujuran dalam hubungan.

5. Stabilitas finansial menjadi impian yang sulit digapai

5 Alasan Pasangan Terjerat Pinjol Itu Golongan Red FlagPasangan melakukan perencanaan keuangan bersama (Pexels.com/ Ketut Subiyanto)

Banyak pasangan yang terjerat dalam pinjol yang terlalu banyak, dan akhirnya mengalami beban finansial yang berat. Tidak hanya di masa kini, tetapi juga di masa depan mereka. Pasangan yang tidak mampu mengelola keuangan dengan baik, dan terus-menerus bergantung pada pinol dapat menjerumuskan diri serta pasangan ke dalam masalah yang susah habisnya.

Dr Esther Kluwer, Asisten Profesor yang mengajar Psikologi Sosial di Vrije Universiteit Amsterdam mengatakan "Pasangan yang terlalu banyak berutang dan bergantung pada pinjaman online cenderung kurang memikirkan masa depan mereka dan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjerat dalam siklus hutang yang tidak sehat."

Karena itu, sangat penting bagi pasangan untuk memperhatikan pengelolaan keuangan, dan mengambil langkah-langkah untuk menghindari hutang yang tidak terkendali. John E Grable, seorang peneliti perencanaan keuangan menemukan, pasangan yang bersinergi dan bersama membuat perencanaan keuangan cenderung memiliki stabilitas keuangan serta hubungan. Makanya sangat penting untuk menghindari jerat utang agar memiliki kehidupan dan hubungan yang bahagia.

Dalam sebuah hubungan, kepercayaan, kejujuran, kemampuan untuk mencapai tujuan bersama, stabilitas emosional, dan masa depan finansial merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Namun ketika pasangan terjerat dalam pinjol, masalah keuangan bisa menjadi sumber konflik dan kecemasan yang merusak hubungan. Sehingga rasanya penting bagi pasangan untuk memiliki kesadaran dan keterampilan dalam mengelola keuangan secara bijak, serta saling mendukung satu sama lain. Jangan sampai kamu salah langkah dan menjerumuskan dirimu ke dalam permasalahan. Pilihlah pasangan secara tepat karena kamu berhak bahagia.

Masrurotul Hikmah Photo Community Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya