2. Sentuhan ke area sensitif yang tak dikehendakinya

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Hanya karena kalian sudah berpacaran, bukan berarti kamu bebas berbuat apa saja padanya. Hindari memandang pasanganmu sebagai kolot kalau dia gak mau area sensitifnya disentuh olehmu. Tubuhnya adalah miliknya, bukan milikmu.

Bahkan setelah kalian menikah pun tak bermakna dirimu bebas menyentuh area tersebut kapan dan di mana saja. Bila kamu pria misalnya, istrimu bakal menepis sentuhanmu pada area payudaranya ketika ia menjelang menstruasi. Alasannya, tidak disentuh pun payudara terasa sakit ketika perempuan memasuki pramenstruasi.

Oleh sebab itu, bersikap sopan dan lembut selalu yang terbaik terkait interaksimu dengan pasangan. Sentuhan ke area sensitif yang tidak dikehendakinya, justru bakal dinilai sebagai pelecehan. Pasangan merasa harga dirinya direndahkan serta kehilangan rasa aman ketika bersamamu.

3. Dilakukan di depan banyak orang

ilustrasi pasangan (pexels.com/Jep Gambardella)

Jangankan sentuhan ke arah area sensitif, sentuhan yang lebih umum seperti pegangan tangan atau rangkulan pun belum tentu direspons pasangan dengan baik apabila suasananya kurang tepat. Pasanganmu yang pemalu dan amat menghargai hak orang lain atas pemandangan yang bebas dari adegan mesra, akan cenderung menolaknya.

Seperti ketika kamu menggenggam tangannya di restoran yang ramai atau terus menggandengnya, padahal kalian tidak sedang hendak menyeberang jalan. Sentuhan-sentuhan yang sama dapat diterimanya dengan lebih positif jika suasananya berbeda. Misalnya, kalian sedang berdua saja sehingga tak menjadi pusat perhatian banyak orang.

Sebenarnya, menghindari sentuhan yang berlebihan di muka umum memang hal yang beretika. Kalian bisa tetap jalan bareng tanpa harus terus bersentuhan. Keakrabanmu dengannya sudah cukup buat memberi tahu orang-orang bahwa hubungan kalian istimewa.

4. Kaget

ilustrasi pasangan (pexels.com/Samson Katt)

Jika kamu berusaha mengejutkan pasangan dengan tiba-tiba memeluknya dari belakang atau menyentuhnya yang lagi fokus pada sesuatu, tentu dia terkejut. Menepis sentuhan yang mendadak merupakan respons yang wajar sebagai bentuk perlindungan diri. Kalau-kalau orang yang menyentuh bermaksud melakukan pelecehan seksual.

Kamu gak perlu tersinggung dengan reaksi otomatisnya. Justru reaksi kaget pasangan yang langsung menepis sentuhanmu menjadi tanda baik. Artinya, dia gak terbiasa bersentuhan dengan banyak orang, serta berhati-hati dalam menjaga dirinya dari kemungkinan bahaya.

Alih-alih terlalu fokus pada gerakannya menepis sentuhanmu, coba lihat reaksi berikutnya setelah pasangan tahu bahwa itu dirimu. Kalau ia tampak lega, sedikit sebal, sekaligus ingin sedikit dimanja, itu tandanya dia welcome sama kamu. Tak usah mempertanyakan keterkejutannya yang seakan-akan dia gak hafal dengan sentuhan atau wangi parfummu. Manusiawi kalau ia tidak bisa membagi fokusnya untuk banyak hal di saat bersamaan.

5. Kebiasaanmu bikin dia risih

ilustrasi pasangan (pexels.com/Thirdman)

Kebiasaanmu dalam menyentuh pasangan yang bisa bikin dia risih, misalnya memainkan daun telinganya. Awalnya kamu cuma merangkulnya, tetapi lama-lama tanganmu pasti mengarah ke telinganya dan terus memeganginya. Dirimu nyaman dengan kebiasaan tersebut.

Namun, pasanganmu belum tentu betah menerimanya. Hal seperti itu dilakukan ketika berduaan saja dapat membuatnya geli dan ingin segera terbebas. Kalau dirimu sering tanpa sadar melakukannya juga ketika ada orang lain, ini menambah alasannya buat menghindar dan menghentikanmu.

Jika kamu bingung kenapa dia menepis sentuhanmu, tanyakan saja. Bila jawabannya terkait refleksmu yang bikin dia risih, sebaiknya dirimu belajar mengendalikannya. Kamu dapat menenangkan tanganmu dengan cara lain seperti bersedekap atau memasukkannya ke saku sampai kebiasaan tersebut berkurang bahkan hilang.

Reaksi pasangan yang menghindar dari sentuhanmu tidak berarti dia serius dalam menolak kehadiranmu. Gak usah terlalu baper, atau justru memaksakan sentuhan yang ternyata membuatnya tak nyaman. Sebaiknya kamu juga belajar love language yang lain agar tak mengandalkan sentuhan untuk membangun kedekatan dengan pasangan.