5 Penyebab Putus Hubungan di Masa Awal Pacaran, Sepele tapi Fatal

Rendahnya toleransi kebiasaan hingga minimnya diskusi

Mengulik lebih luas alasan 'gak cocok' yang sering dikambinghitamkan saat putus, apa sebenarnya yang menyebabkan pasangan mengakhiri hubungan mereka yang baru dijalin? Bagaimana dua orang yang sedang hangat-hangatnya bertukar chemistry, mendadak walkout dalam hubungan?

Semakin lama durasi pasangan berbagi kehidupan bersama, semakin kompleks pula faktor yang memengaruhi. Berikut kami ulas bahasan ini lebih lanjut melalui beberapa penelitian dari ahli. 

1. Kebutuhan afeksi pada pasangan yang tidak terpenuhi

5 Penyebab Putus Hubungan di Masa Awal Pacaran, Sepele tapi FatalIDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Dilansir Psychology Today, psikoterapis Barton Goldsmith, memberi beberapa alasan kenapa hubungan dapat berakhir kapan saja. Salah satunya adalah kurangnya afeksi atau perhatian terhadap pasangan.

Misalnya, ketika kamu gak memberikan afeksi pada pasangan, lambat laun dia akan berhenti memintanya, menganggap bahwa apa yang seharusnya ia dapat dalam hubungan, tak ia dapatkan saat bersamamu. Jika aspek intimacy ini terlewat, saat itu pula pasangan merasa malu untuk memintanya kembali.

Menurut Goldsmith, awal yang manis dari hubungan romantis, bisa dimulai dengan memenuhi kebutuhan intimacy. Ini bukan hanya tentang hubungan sex, melainkan juga perhatian seperti memegang tangan pasangan.

2. Kurangnya komunikasi

5 Penyebab Putus Hubungan di Masa Awal Pacaran, Sepele tapi FatalIDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Dalam hubungan, istilah "diam itu emas" tak selamanya menguntungkan. Sederhananya, komunikasi yang buruk akan mengakibatkan munculnya kesalahpahaman. Goldsmith menambahkan aspek ini dan menempatkannya sebagai alasan kenapa hubungan yang baru berjalan pun bisa berakhir. 

"Komunikasi adalah aspek penting dalam hubungan. Jika kamu tak memiliki komunikasi yang baik, kamu tak akan mendapatkan hubungan yang baik. Hubungan menjadi semakin datar. Jadi, duduklah dengan secangkir kopi dan gunakan kata-kata sebagai langkah untuk saling memahami. Kamu akan menemukan banyak hal melebihi apa yang kamu pikirkan saat itu," terang Goldsmith. 

3. Relationship dealbreaker

5 Penyebab Putus Hubungan di Masa Awal Pacaran, Sepele tapi FatalIDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Menurut jurnal Personality and Social Psychology Bulletin, Relationship Dealbreakers: Traits People Avoid in Potential Mates (2015), Peter K. Jonason dan beberapa peneliti menyebutkan beberapa kriteria dealbreakers dan bagaimana hal itu memengaruhi hubungan romantis. 

Jonason dan peneliti lain mengambil sampel 5.000 orang Amerika dengan rentang usia 21-76 tahun. Dari penelitian ini, mereka menemukan sepuluh relationship dealbreakers, di mana kriterianya adalah sebagai berikut:

  • Penampilan kurang rapi atau kotor
  • Malas
  • Bergantung pada pasangan
  • Tak punya selera humor
  • Kurang percaya diri
  • Seks yang buruk
  • Keras kepala
dm-player

Pada orang yang mampu menoleransi perbedaan pasangan, beberapa kriteria tersebut barangkali merupakan sifat umum yang dimiliki seseorang. Namun, kamu barangkali juga sepakat bahwa hubungan adalah tentang dua orang yang memiliki preferensi yang sama.

Ini berarti, meski seseorang mengetahui bahwa pasangan punya banyak kelebihan, ada hal-hal tertentu yang tak mampu diterima seperti kriteria dealbreakers  seperti di atas. 

Baca Juga: Gak Usah Kesal, Begini Cara Hadapi Pacar yang Jarang Kasih Kabar  

4. Terlalu sering memberi kritik pada pasangan

5 Penyebab Putus Hubungan di Masa Awal Pacaran, Sepele tapi FatalIDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Sementara itu, Psikolog Amerika, John Gottman, menyimpulkan analisis teori The Four Horsemen of the Apocalypse, yang mana merupakan prediksi putus dalam hubungan berdasarkan penelitian terhadap beberapa pasangan. Dalam penelitian tersebut, Gottman mengindentifikasi empat tanda awal hubungan akan berakhir. 

Menempati posisi pertama, kritik terhadap pasangan ternyata memberi dampak signifikan pada keberlangsungan hubungan. Pengelolaan emosi dan buruknya komunikasi, memicu seseorang memberi kritik. Padahal yang ingin ia sampaikan, mungkin hanya sebuah keluhan kecil. 

Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa mengkritik pasangan itu berbeda dengan menyuarakan keluhan terhadap satu isu spesifik. Inilah kenapa alih-alih menyerang secara personal, masalah sebenarnya dapat diselesaikan dengan fokus pada persoalan yang dihadapi. 

5. Bersikap defensif, yang mana merupakan salah satu respons dari kritik

5 Penyebab Putus Hubungan di Masa Awal Pacaran, Sepele tapi FatalIDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Mengekspresikan emosi pada pasangan atau mengkritik, barangkali membuat kita lega. Namun, hal ini justru menimbulkan masalah baru, di mana kita menjadi defensif sebagai respons setelah mengkritik.

Kita menunggu pasangan kembali pada kondisi seperti semula. Gottman menempatkan tanda-tanda pasangan putus ini di urutan ketiga.

"Sikap defensif hanya akan meningkatkan konflik jika pasangan yang kritis tidak mundur atau meminta maaf. Ini karena sikap defensif adalah cara untuk menyalahkan pasangan Anda dan ini bukan pengelolaan konflik yang sehat," jelas Gottman. 

Seperti yang dikatakan Gottman, bersikap defensif justru menunjukkan kalau kita sedang menyalahkan pasangan dan ini merupakan manajemen konflik yang buruk dalam sebuah hubungan. 

Itulah beberapa alasan kenapa ada orang yang mengakhiri hubungan meski durasi pacarannya baru seumur jagung. Apa kamu juga termasuk dalam hal ini? Sebelum sikap seperti ini membahayakan hubunganmu, mulai sekarang kamu bisa menghindarinya ya! 

Baca Juga: 5 Kesalahan Fatal yang Bikin Hubungan Kandas Meski Baru Pacaran

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya