5 Pernak-pernik Baju Pengantin Adat Bali dan Cara Pemakaiannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai negara yang kaya akan adat budaya, Indonesia punya banyak pilihan busana pengantin tradisional. Baju pengantin adat Bali termasuk yang banyak digemari, dengan kain tradisional dan aksesoris yang cantik.
Berikut ini lima pernak-pernik busana pengantin adat Bali dan aturan pemakaiannya. Yuk, simak!
Baca Juga: 5 Nama Pakaian Adat Bali untuk Pria dan Wanita yang Perlu Diketahui
1. Baju pengantin wanita
Baju pengantin wanita Bali bagian atasnya bisa berupa kebaya atau kemben, lalu bawahannya menggunakan kamen (kain tradisional khas Bali). Aksesoris yang digunakan pengantin wanita memang lebih banyak ketimbang pria.
Di bagian pinggang diberi sabuk yang biasanya berwarna keemasan. Jika atasannya menggunakan kebaya, sabuk biasanya berupa selendang yang diikatkan di bawah dada.
2. Baju pengantin pria
Pengantin pria adat Bali menggunakan busana berupa jas safari dan bawahannya sama seperti mempelai wanita, yaitu kain kamen. Dulu, warna jas safari yang digunakan biasanya putih dan hitam, tapi kini lebih beragam.
Di bagian bawahnya, kamen dijadikan pengganti celana. Saput atau kain bercorak dipasang di area pinggang, agar ikatan kamen lebih kencang.
3. Kain bawahan khas Bali
Ada yang unik dari kain bawahan di busana pengantin adat Bali. Kain ini disebut kamen, semacam sarung tradisional Bali yang bahannya agak tipis.
Editor’s picks
Pemakaian kamen untuk mempelai pria dan wanita berbeda. Pada busana mempelai pria, kamen dililitkan melingkar dari kiri ke kanan, dan tingginya harus satu jengkal di atas telapak kaki.
Kamen pada mempelai pria disisakan di bagian depan, lalu dibentuk lipatan yang menjuntai ke bawah. Ada filosofinya, bagian kamen yang menjulur ke bawah sebagai simbol penghormatan pada tanah leluhur masyarakat Bali.
Baca Juga: 9 Inspirasi Kebaya Tara Basro, dari Kebaya Bali hingga Batik Jumputan
4. Sanggul dan mahkota
Pengantin wanita dengan adat Bali biasanya menggunakan mahkota yang menjulang tinggi dan terkesan mewah. Riasan ini disebut payas agung, rambut mempelai wanita terlebih dulu digelung lalu dipasangi petitis, sepasang tajug, dilanjut mahkota.
Mahkota pengantin wanita Bali berbentuk seperti piramid. Jika diperhatikan, mahkota berwarna emas ini sebenarnya tersusun dari bunga-bunga. Menurut kepercayaan masyarakat Bali, bunga adalah lambang kecantikan wanita.
Selain itu, ada yang menarik dari sanggul pengantin adat Bali. Ada tiga jenis sanggul sesuai pemakainya, yaitu pusung gonjer untuk wanita yang belum menikah, pusung tagel untuk yang sudah menikah, dan pusung kekupu atau pusung podgala untuk wanita berstatus janda.
5. Aksesoris pengantin
Aksesoris pengantin adat Bali kebanyakan berwarna emas dan terlihat mewah. Untuk mempelai pria, udeng atau penutup kepala menjadi aksesori wajib. Ditambah umpal prada yang dililitkan di dada.
Mempelai wanita mengenakan aksesori yang lebih banyak. Selain mahkota, di bagian kepala ada srinata yang melengkung di dahi, petitis di bagian atasnya, dan sepasang tajug emas di kanan dan kiri.
Di tubuh mempelai wanita ada badong yang melingkar di leher dan cerik prada di bahu kanan. Gelang kana di lengan dan naga satru di pergelangan tangan digunakan untuk mempelai pria dan wanita.
Berikut tadi pernak-pernik baju pengantin adat Bali dan aturan pemakaiannya. Kain tradisional hingga aksesorisnya semua terkesan mewah, ya!
Baca Juga: Inspirasi Kebaya ala Titi Radjo Bintang, Ada Beragam Kebaya Bali Lho!