Ciri-ciri Hubungan Percintaan yang Tak Sehat, Posesif Termasuk Juga

Siapa yang suka posesif sama pasangannya?

Pernah menjalani toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat? Hubungan seperti itu kerap dialami oleh pasangan yang masih dalam masa pacaran hingga berumah tangga, termasuk jomlo. Seperti apa sih ciri-ciri hubungan dalam kategori toxic? Berikut penjelasan Kepala Departemen atau Kelompok Staf Medis (KSM) Psikiatri Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasr, Dr Ni Ketut Putri Ariani:

1. Relationship tak hanya tentang pasangan saja. Tetapi juga hubungan antara orangtua dan anak

Ciri-ciri Hubungan Percintaan yang Tak Sehat, Posesif Termasuk Jugapexels/ Vera Arsic

Putri Ariani menyebutkan, belakangan ini kasus yang berkaitan relationship meningkat kejadiannya. Relationship yang dimaksud di sini bukan hanya tentang pasangan saja. Tetapi juga hubungan antara orangtua kepada anak. Beberapa kasus itu seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), orang ketiga, hingga kasus penelantaran anak.

“Banyak yang berganti-ganti pasangan ya. Tidak hanya yang masih pacaran, yang menikah pun belakangan ini kan semakin meningkat kasus-kasus di luar hubungan semestinya,” terangnya kepada IDN Times, Jumat (14/2) lalu.

Untuk mencegahnya, seseorang harus mengetahui kondisi mental masing-masing pihak.

2. Jika setiap kali bertemu pasangan selalu ingin emosi, itu tanda-tandanya kamu menjalin hubungan toxic

Ciri-ciri Hubungan Percintaan yang Tak Sehat, Posesif Termasuk JugaInstagram.com/anthonydltorre/

Tanda-tanda awal yang mengindikasikan hubungan yang toxic menurut Putri Ariani, adalah ketika setiap kali bertemu pasangan selalu ingin emosi, salah paham, hanya satu pihak saja yang harus menyelesaikan masalah, hingga distres.

Distres sendiri merupakan jenis stres yang negatif, dapat menguras tenaga, menurunkan kinerja, dan tidak dapat diatasi secara pribadi.

“Sebuah hubungan kan harapannya satu orang ditambah satu orang harapannya kan menjadi lebih baik, lebih kuat, hubungan yang sehat. Mengoptimalkan potensi-potensi yang ada, saling melengkapi, saling menguatkan sebagai sebuah tim. Pasti ada timbal baliknya dan harus dijaga kedua belah pihak,” jelas Putri Ariani.

3. Pasangan posesif juga mengindikasikan hubungan yang toxic. Kalian pernah mengalaminya?

Ciri-ciri Hubungan Percintaan yang Tak Sehat, Posesif Termasuk JugaPexels/Vera Arsic

Selain yang telah disebutkan di atas, rupanya memiliki pasangan yang posesif dan pencemburu merupakan tanda-tanda awal kalian menjalin toxic relationship.

“Diawasi, dicemburui. Ke mana-mana ditanya, ditelepon, wah ini sudah nggak sehat sebenarnya,” terangnya.

Seharusnya sebuah hubungan dibangun dengan rasa saling percaya, saling menjaga dan saling menguatkan.

4. Kalau dalam hubungan selalu disakiti tapi kamu memilih tetap bertahan karena cinta, itu sudah termasuk toxic lho

Ciri-ciri Hubungan Percintaan yang Tak Sehat, Posesif Termasuk JugaPexels.com/Pixabay

Jika dalam suatu hubungan merasakan banyak yang tersakiti dan menderita karena sikap pasangan, namun memilih bertahan karena ditutupi oleh rasa cinta, apa yang seharusnya kamu lakukan?

Percayalah, bahwa kondisi yang seperti itu, menurut Putri Ariani, juga termasuk hubungan toxic. Pengambilan sikap seharusnya dilakukan sejak awal menjalin hubungan, dengan mempelajari bagaimana sebenarnya hubungan yang sehat.

“Harus saling mengenali satu sama lain. Tidak ada orang yang sempurna. Pasti ada punya lebih dan ada punya kurangnya. Kita kenali lebihnya, dia kurang-kurangnya apa. Terjadi dialog,” jelasnya.

Relationship harus ada komunikasi, perhatian, dan tindakan. Apabila ketiga hal tersebut tidak berjalan lancar selayaknya hubungan, maka harus segera dievaluasi.

“Nggak ada komunikasi. Pergi seharian nggak nelepon nggak apa. Kita sudah merasakan ada ganjalan. Itu harusnya sudah mulai kita evaluasi,” ujar Putri Ariani.

Baca Juga: Ini Bahayanya Jika Pasangan Mengundang Mantan Datang ke Acara

5. Jika dirasa tidak ada perkembangan, segeralah berkonsultasi. Jangan dipendam saja

Ciri-ciri Hubungan Percintaan yang Tak Sehat, Posesif Termasuk Jugapixabay.com/pasja1000

Jika dirasa menemui jalan buntu, Putri Ariani menyarankan agar segera berkonsultasi kepada pihak yang dipercaya atau kepada ahlinya.

Toxic relationship ini tidak harus berujung pada perpisahan. Asalkan kedua belah pihak saling menyadari, dan berkeinginan untuk memperbaiki.

“Begitu dia menyadari, ingin dia memperbaiki. Ada komitmen. Pertama dia menerima, oh sebenarnya hubungan kita bermasalah, kemudian berkomitmen ayo kita perbaiki,” terangnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya