TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bukan Jadian, Ini 5 Tujuan Utama PDKT

Jadi, selama ini salah persepsi dong ya

Unsplash.com/Priscilla Du Preez

Apakah kamu pernah merasa dirugikan bahkan galau berhari-hari karena si gebetan menghilang? Atau mungkin kesal karena berharap segera jadian, tapi malah gak ada kepastian? Lalu kamu bilang ke temanmu bahwa gebetan adalah pemberi harapan palsu.

Sebenarnya, ini bukan sepenuhnya salah dia. Bahkan bisa jadi kamu yang salah persepsi. Lho, kok bisa? Ya bisa, karena sebenarnya proses pendekatan itu bukan semata-mata untuk jadian atau mencari pacar. Yuk, simak 5 tujuan utama PDKT atau proses pendekatan biar kamu gak salah fokus lagi.

Baca Juga: 7 Gombalan dalam Bahasa Inggris, Dijamin Bikin Dia Baper

Baca Juga: 5 Cara Menemukan Pasangan yang Pas, Dia Selalu Ada saat Suka dan Duka 

1. Bukan untuk buru-buru jadian

Unsplash.com/freestocks

Jangan pernah menyangka jika tujuan akhir dari proses pendekatan adalah jadian. Hubungan yang terburu-buru akan menimbulkan masalah ke depannya. Kamu akan merasa pasanganmu berubah dan mungkin dia juga merasakan hal yang sama.

Karena fokusnya untuk jadian, maka sejak awal kalian akan menjadi orang lain demi memenuhi ekspektasi pasangan. Aslinya gak cocok, tapi tetap dipaksakan. Hal inilah yang akan menimbulkan konflik berkepanjangan dan kandasnya sebuah hubungan.

2. Mencari kecocokan, kalau gak cocok ya jangan dipaksa

Unsplash.com/Priscilla Du Preez

Jadilah diri sendiri di depan gebetanmu, jangan berpura-pura menjadi orang lain agar dia tertarik. Begitu pula kamu, juga harus menilainya secara fair. Jika dia merasa gak cocok, terimalah dan jangan pernah merengek.

Begitu juga sebaliknya, jika kamu merasa gak cocok dengan dia, sampaikan secara jujur dan jangan melakukan ghosting. Kamu harus tetap menghargainya, jadi komunikasikan dengan baik.

3. Mencari kesamaan pandangan dalam menjalani hidup

Unsplash.com/Drew Beamer

Cara pandang terhadap sesuatu merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Kamu dapat menanyakannya ketika kalian sedang makan berdua atau berkirim pesan. Cobalah sesekali menanyakan pendapatnya mengenai sesuatu, misalnya uang.

Jika dia adalah tipe orang yang money oriented dan memandang uang sebagai sesuatu yang harus dikejar dengan berbagai cara, sedangkan kamu adalah orang yang lebih menikmati menjalani semuanya dengan passion dan bukan tipe money oriented, pikirkanlah kembali apakah perbedaan itu akan menjadi konflik ke depannya, atau justru akan saling melengkapi.

4. Apakah bisa menerima kekurangan satu sama lain?

Unsplash.com/Ben White

Jika kalian sudah saling mengenal dan mengetahui kekurangan masing-masing, maka kamu harus memikirkan apakah bisa menerima dan melengkapi kekurangan dia? Atau justru kekurangannya akan menjadi bumerang dalam hubungan kalian.

Jika kamu dan dia sepakat untuk menerima kekurangan masing-masing, kalian bisa melanjutkan ke hubungan yang lebih serius. Namun, jika kamu gak bisa menerima dia apa adanya, komunikasikan dengan baik agar setelah ini, kalian masih bisa berteman.

Verified Writer

Lula Lula

you can reach me on my IG @lulumaryamah23

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya