TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pembelajaran dari Teman yang Usianya Lebih Tua

Bagaimana, kamu setuju gak?

ilustrasi pertemanan(pexels.com/ivansamkov)

Dalam memilih teman, kita disarankan untuk tidak membeda-bedakan seseorang, terutama berdasarkan rasial, agama, dan status sosialnya. Memiliki teman yang baik tentu sangatlah penting dan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Jangan biarkan dirimu terlalu larut dalam kesendirian dan kemudian hanya akan membuat kamu menjadi pribadi yang suka menyendiri dan tidak mau membaurkan diri dalam kehidupan sosial. Apakah sebaiknya kita hanya berteman dengan orang yang sebaya? Pada dasarnya kamu bisa berteman dengan siapa saja dengan berbagai latar usianya. Termasuk yang usianya lebih tua. Nah berikut ini beberapa pembelajaran yang bisa kamu petik dari teman yang lebih tua:

Baca Juga: 5 Cara Menemukan Pasangan yang Pas, Dia Selalu Ada saat Suka dan Duka 

1. Lebih mampu bersikap dewasa 

ilustasi pertemanan(pexels.com/mikhailnilov)

Kedewasaan memang tidak bisa diukur hanya dari usia saja. Namun berdasarkan pengalaman pribadi dalam menemukan jati diri dan bagaimana selama ini memandang kehidupan yang dia jalani dalam sehari-harinya.

Kedewasaan biasanya lahir dari pergaulan yang hidup karena sikap saling memberikan support secara sehat dan dukungan yang tulus dari orang-orang terdekat. Sikap dewasa akan sulit didapatkan dari seseorang yang masih dalam usia labil di mana tidak mampu dalam mengontrol emosi dan sikap egonya.

2. Lebih mampu mengontrol emosi 

ilustrasi pertemanan(pexels.com/maksimgoncharenok)

Seseorang yang sulit mengontrol emosinya hanya akan membuat luka kepada orang lain, terutama ketika datang di saat yang tidak bisa diduga dan dikendalikan sebelumnya. Jangan biarkan emosi merenggut semua yang kamu sayangi karena sikap kurang dewasa dalam melihat sebuah masalah dengan sudut pandang yang tepat.

Seseorang yang sudah dewasa secara usia, biasanya lebih mampu mengontrol emosi ketimbang darah muda yang masih belum matang dalam mengukur tingkat egonya terhadap orang lain. Berteman dengan orang yang mampu mengontrol emosinya akan memberikan pembelajaran, terutama ketika telah menjalani pertemanan yang lama dan dekat selama ini.

3. Dapat memberi nasihat

ilustrasi pertemanan(pexels.com/maksimgoncharenok)

Seseorang yang dewasa, akan lebih mudah dalam melihat kehidupan dan arah yang positif serta tidak gegabah dalam menyalahkan keadaan yang selama ini terjadi padanya. Karena itulah, mereka yang mampu berpikir jernih dalam menghadapi dunia ini, akan lebih mudah dalam memberikan arahan dan nasihat untuk dapat menjalani hidup ini dengan lebih baik untuk ke depannya.

Teman yang lebih tua, akan dapat mengarahkan dan memberikan nasihat karena dari pengalaman hidupnya, ia juga lebih tahu akan kondisi kehidupan. Ia juga dapat memberikan motivasi dalam menjalani keseharian kamu.

4. Tidak menyukai konflik 

ilustrasi pertemanan(pexels.com/rodnaeproductions)

Konflik yang terjadi kerap dialami beberapa lingkaran pertemanan yang masih dalam gejolak rasa ingin menang sendiri. Sikap seperti ini seharusnya mampu dihindari dari pertemanan yang lebih mengutamakan kedamaian dan rasa ingin selalu menyayangi satu sama lainnya.

Seseorang yang sudah dewasa, akan lebih dianggap mudah untuk mengayomi seseorang yang berusia masih muda dan membutuhkan banyak kesabaran, terutama ketika menyangkut masalah emosi dan pengendalian diri.

Verified Writer

febi wahyudi

Seorang pecinta alam dan menyukai dunia menulis serta membaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya