TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Memaafkan Pasangan yang Ketahuan Berselingkuh, Siapkan Mentalmu!

Ini khusus buat kamu yang hati dan jiwanya kuat

IDN Times/Irma Yudistirani

Ketika kehidupan rumah tangga dirudung perselisihan karena perselingkuhan, kira-kira jalan apa yang akan kamu pilih? Ikut membalasnya dengan perselingkuhan, menyelesaikan konflik, memilih tetap mempertahankan hubungan tanpa ada penyelesaian, atau cerai?

Inilah tips yang harus kamu lakukan ketika menghadapi perselingkuhan rumah tangga, menurut Psikiatri dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, dr Ni Ketut Sri Diniari:

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Tetap Selingkuh Meski Pernikahannya Bahagia

1. Banyak alasan seseorang lebih memilih mempertahankan hubungannya meski diselingkuhi. Umumnya karena demi cinta dan diberikan kesempatan kedua

Instagram.com/haico.vdv

Menurut dr Ni Ketut Sri Diniari, seorang pasangan harus mulai menanyakan hatinya masing-masing: apa alasan mereka tetap mempertahankan hubungan rumah tangganya setelah perselingkuhan itu terjadi?

Dari hasil pengamatannya selama ini, rata-rata pasangan memilih mempertahankan hubungan karena demi cinta, malu, menjaga nama baik keluarga, kesian anak-anak, merasa bergantung secara finansial, memberi kesempatan kedua, budaya, malas ribet, dan lainnya.

“Cara pandang yang sempit pada situasi stres ini, membuat pikiran terfokus pada perselingkuhan saja. Semakin sakit hati, pertanda cinta yang sangat besar,” ungkap dr Ni Ketut Sri Diniari.

Namun pasangan yang memilih tetap mempertahankan hubungan, biasanya akan menimbulkan konflik yang baru. Seperti perasaan emosional yang dirasakan sepanjang hari, tidak ingin meladeni termasuk malas bicara atau marah terus-terusan, tidak mau tidur bersama, tidak mau berhubungan seks, stres, keinginan bunuh diri, ingin membunuh pasangan, dan balas dendam dengan ikut berselingkuh.

2. Ketika seseorang ingin menjalani proses pemulihan, disarankan agar memberikan waktu bagi emosi-emosi negatif untuk mereda

imdb.com

Proses pemulihan dalam kasus perselingkuhan memerlukan waktu yang panjang. Faktor eksternal dan ciri kepribadian, juga ikut memengaruhi cepat atau tidaknya seseorang pulih setelah diselingkuhi. Faktor-faktor itu biasanya meliputi perubahan tingkah laku pelaku, kondisi perkawinan, kesediaan untuk memaafkan, penerimaan seseorang untuk segera mengakhiri hubungan, dan dukungan sosial.

Ketika seseorang ingin menjalani proses pemulihan, dr Ni Ketut Sri Diniari menyarankan agar dia memberikan waktu bagi emosi-emosi negatif untuk mereda, curhat kepada orang-orang terdekat, memaafkan kesalahan pelaku, fokus pada kesejahteraan diri, memiliki aktivitas yang memberikan kebahagiaan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Strategi pulih dari kondisi ini bisa melakukan perbaikan komunikasi, me time, melepaskan, maafkan dan jangan mengekang. Terus lakukan sesuatu untuk orang lain, mengembangkan hobi, bertemu teman atau keluarga, hiduplah untuk hari ini, bertemu ahli atau berobat, lakukan hal yang membuat bahagia, memperkuat sisi spiritual dan olahraga. Latihlah membahagiakan diri sendiri ya,” jelasnya.

Baca Juga: Ciri-ciri Hubungan Percintaan yang Tak Sehat, Posesif Termasuk Juga

Berita Terkini Lainnya