7 Tips Hadapi Pasangan yang Hobi Buat Rumah Berantakan Bak Kapal Pecah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Konflik gak hanya muncul dari perbedaan prinsip atau pendapat. Permasalahan rapi dan berantakan pun bisa jadi pemicu konflik yang serius. Bagi yang berumah tangga, pembagian pekerjaan rumah bisa jadi perkara tersendiri.
Kesal gak sih kalau punya pasangan yang hobi banget berantakin barang? Seperti barang yang gak dikembalikan ke tempat semula atau asal menaruh barang di mana saja. Kalau kamu suka kerapian, tentu hal ini bikin emosi, kan?
Selain bersabar, ada beberapa hal yang mungkin bisa kamu lakukan untuk membantu pasangan. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan bersama pasangan.
1. Belajar melihat dari sudut pandang pasangan
Cara pertama, cobalah mengganti sudut pandang! Kalau selama ini kamu hanya melihat dari sudut pandangmu sendiri, tentu akan sangat menjengkelkan. Sepanjang waktu, mungkin kamu akan terus merasakan emosi negatif karena perilaku pasangan yang bertolak belakang.
Melihat dari sudut pandang pasangan, akan membuka pikiran untuk meredam emosi dan berpikir lebih luas. Seperti, mulai memahami bahwa pasangan punya cara sendiri untuk mengambil barang supaya lebih mudah.
Mungkin, pasangan punya ide kreatif untuk meletakkan barang yang ingin dia gunakan supaya mudah dilihat dan gak lupa. Atau, bisa juga pasangan terlalu lelah sehingga lupa untuk mengembalikan barang.
2. Minimalisir menegur sama dengan mengurangi konflik
Menegur tentu diperbolehkan, namun kamu perlu tahu batasannya. Tidak setiap saat kamu harus menegur pasanganmu.
Dengan menegur, pasangan akan merasa seperti terlalu diatur. Padahal, setiap orang punya caranya masing-masing. Bukannya meringankan masalah, kamu malah makin menambah masalah. Hayo, gimana?
Memang terkadang, tidak semua hal bisa diselesaikan dengan menegur. Daripada menghabiskan tenaga untuk marah-marah, kamu bisa mencontohkan apa yang benar terlebih dahulu.
Hindari konflik hanya karena kamu terlalu jengkel! Anggap saja sebagai bentuk latihan untukmu mengendalikan emosi.
3. Membagi pekerjaan rumah secara adil
Butuh kesepakatan dengan pasangan perihal bersih-bersih rumah. Kalau hanya satu orang yang bekerja keras, gak adil. Maka, pembagian pekerjaan rumah bisa dilakukan secara adil. Merata belum tentu adil.
Misalnya, pasangan dapat tugas untuk mencuci baju padahal ia alergi dengan detergen. Bukannya melakukan, justru pasangan bisa menghindar.
Hal ini bisa dimulai dari hal terkecil dan termudah dahulu. Kamu bisa membuat jadwal pekerjaan rumah apa saja yang harus selesai harian atau mingguan. Dengan begitu, akan ada prioritas apa yang harus dikerjakan dan siapa yang bisa mengerjakannya
Baca Juga: 5 Keuntungan yang Kamu Rasakan Kalau Punya Pasangan yang Lebih Tua
4. Perbanyak sabar dan kompromi
Editor’s picks
Aspek ini selalu ada dalam hubungan apa pun. Ketika menjalin hubungan dengan orang lain, sabar dan kompromi adalah dua hal penting.
Menikah tak lagi hidup seorang diri saja. Kamu harus berbagi banyak hal dengan pasangan.
Dua orang dengan prinsip, pemikiran, pendapat, bahkan perilaku yang berbeda memang butuh effort dalam berhubungan. Effort itulah yang sering kita sebut kompromi. Termasuk kompromi terhadap kebiasaan pasangan yang sangat menjengkelkan.
5. Hindari menggunakan kata 'selalu' dan 'tidak pernah'
Sangat mudah untuk menyebutkan kesalahan orang lain. Ada beberapa kalimat yang mungkin sering dikatakan, seperti
"Kamu selalu taruh baju di lantai sesudah mandi."
"Kamu gak pernah membersihkan toilet"
"Sepatu gak pernah diletakkan di rak sepatu"
"Kamu taruh piring kotor di tempat cuci supaya aku yang membersihkan"
Daripada menggunakan kata 'selalu' atau 'tidak pernah', kamu bisa menjelaskan secara spesifik, perilaku apa yang mengganggumu. Biarkan pasangan tahu apa yang kamu tidak suka dan kamu inginkan untuk dirubah.
Contohnya mengatakan, "Aku lebih suka kamu mencuci piring dengan segera supaya gak banyak nyamuk atau semut datang." Ketika barang tercecer, kamu bisa mengatakan "Kalau barang-barangmu segera dirapikan, kita bisa nonton film bersama."
6. Daripada menyuruh, kamu bisa inisiatif untuk berbuat baik terlebih dahulu
Jangan pernah meremehkan perbuatan baik sekecil apa pun, lho! Termasuk, ketika kamu melakukan hal-hal kecil yang diabaikan oleh pasangan.
Ada penerapan dari sistem modelling disini. Seperti halnya anak kecil yang meniru apa yang dilakukan orangtuanya.
Begitu pula, kamu bisa memberi pertolongan atau membantu membersihkan kamar. Supaya pasanganmu juga tahu dan teringat bahwa ada yang harus dia bersihkan segera.
Contoh lainnya, apabila pasanganmu senang meletakkan baju kotor di gantungan baju atau di lantai. Gunakan kesempatan itu untuk meletakkan keranjang khusus baju kotor. Beritahu dengan halus bahwa ada tempat baru untuk meletakkan baju kotor.
7. Belajar untuk menerima, menghargai, dan menjadikan itu sebagai positive reminder
Jangan cuma kelebihan pasangan aja yang bisa diterima. Belajar juga untuk menerima dan menghargai segala keterbatasan pasangan.
Ada hal yang gak perlu kamu sentuh. Membiarkan laci meja kerjanya penuh dengan kertas, membiarkan meja kerjanya berantakan. Mungkin, pasangan lebih nyaman dengan kondisi itu. Dari hal-hal kecil, kamu bisa makin mengenal seperti apa pasanganmu.
Itulah beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk pasanganmu. Hal yang baik tidak lahir instan, butuh kebiasaan sedikit demi sedikit.
Kita gak akan bisa menuntut hidup untuk sempurna. Selagi bisa untuk menolong orang lain membangun karakter yang positif, kenapa tidak?
Baca Juga: Jangan Stagnan, 5 Hal Ini Harus Berubah saat Sudah Punya Pasangan