Kisah Sukrani, Hidupi Dua Adik dengan Uang Rp20 Ribu Untuk 3 Hari

Asalnya dari Klungkung. Dia aja semangat, masak kamu gak!

Klungkung, IDN Times - Ni Wayan Sukrani, seorang perempuan berusia 35 tahun asal Dusun Jelantik Mamoran, Desa Tojan, Klungkung ini harus berjuang seorang diri untuk menghidupi adiknya yang masih kecil-kecil.

Ia harus bertahan hidup dengan membuat dan menjual pamor (Kapur) untuk sarana upacara. Sebelumnya, ia jadi buruh cuci, dan tukang pijat. Penghasilannya pun sangat kecil. Hanya sebesar Rp20 ribu untuk dipakai selama tiga hari. Bagaimana cara dia bertahan?

1. Berjuang demi kedua adiknya yang masih kecil

Kisah Sukrani, Hidupi Dua Adik dengan Uang Rp20 Ribu Untuk 3 HariIDN Times/Wayan Antara

Baca Juga: Unik, Penduduk Desa di Bali ini Jadi Pelukis Klasik Kamasan

Ni Wayan Sukrani tinggal bersama kedua adiknya yang masih kecil. Yakni Komang Dharma Santika (7) dan I Kadek Suardana (14) yang menyandang tunagrahita. Tunagrahita adalah kelainan hambatan fungsi kecerdasan intelektual dan adaptasi sosial. Ketiganya menjadi yatim piatu pasca ayahnya, I Wayan Mudra, meninggal dunia tiga tahun silam karena sakit jantung.

Demi menyekolahkan Komang Dharma dan merawat Kadek Suardana, membuat Wayan Sukrani harus bekerja keras.

"Adik saya yang satu kelas 1 SD, satunya lagi sakit. Karena mereka, saya harus bekerja keras. Kami sudah tidak punya siapa-siapa lagi," ungkap Wayan Sukrani.

2. Ia tidak bisa meninggalkan adiknya yang nomor tiga

Kisah Sukrani, Hidupi Dua Adik dengan Uang Rp20 Ribu Untuk 3 HariIDN Times/Wayan Antara

Agar dapat bertahan hidup, Sukrani harus bekerja seorang diri. Awalnya ia menggarap sawah milik orang lain. Namun karena tidak bisa meninggalkan Kadek Suardana seorang diri di rumah, ia harus mengambil pekerjaan lain yang bisa dikerjakan di rumah.

Ia lalu menjadi buruh cuci dan tukang pijat untuk tetangganya. Sekali bekerja, ia mendapat upah antara Rp15-20 ribu. Sejak lima hari lalu, ia mulai mengolah pamor (Kapur) untuk sarana upacara. Selama tiga hari sekali ia menjualnya ke pasar, dan menerima penghasilan sebesar Rp20 ribu.

"Walau hasilnya sedikit, tetap disyukuri karena bisa bekerja di rumah sambil merawat adik saya," ungkapnya.

3. Ngebon jika tidak punya beras

Kisah Sukrani, Hidupi Dua Adik dengan Uang Rp20 Ribu Untuk 3 HariIDN Times/Wayan Antara

Sering kali Sukrani harus dihadapkan pada situasi sulit. Apalagi ketika ia tidak memiliki uang sama sekali untuk sekadar membeli beras. Ia lalu memberanikan diri untuk meminjam uang, atau berhutang di warung tetangganya.

Bahkan Sukrani mengakui saat ini memiliki hutang sebesar Rp3 juta untuk keperluan makan sehari-hari. Sehingga selain memenuhi kebutuhan hidup dia dan adik-adiknya, Sukrani juga harus membayar hutang.

4. Keluarga Sukrani memang masuk dalam KK miskin

Kisah Sukrani, Hidupi Dua Adik dengan Uang Rp20 Ribu Untuk 3 HariIDN Times/Wayan Antara

Baca Juga: 1517 Peserta CPNS di Klungkung Tak Lolos Tes Kepribadian

Namun, kini Sukrani sudah mendapatkan perhatian. Ia dapat bantuan berupa beras hingga bedah rumah. Kepala Dusun (Kadus) Mamoran Jelantik, Ni Putu Ayu Parasa Myanthi, mengungkapkan keluarga Sukrani memang masuk dalam daftar Kepala Keluarga (KK) miskin.

Selama ini Sukrani sudah mendapatkan bantuan beras miskin (Raskin) secara rutin, dan bedah rumah dari Pemkab Klungkung serta bantuan kamar mandi dari pihak desa.

"Bantuan sudah rutin dari pemerintah, sekarang tinggal pemerdayaannya agar KK ini bisa mandiri," ungkap Ayu Parasa.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya