Tinggalkan 5 Cucu, Pelantun Puja Tri Sandya di TV dan Radio Bali Wafat

Amor ring acintya

Klungkung, IDN Times - Ida Pedanda Gede Made Tembau (74), sulinggih asal Griya Kulon di Desa Aan, Banjarangkan tutup usia, Selasa (28/5) malam. Ia dikenal sebagai pelantun puja Tri Sandya di televisi dan radio. Sosok sulinggih karismatik itu meninggal setelah masuk-keluar rumah sakit karena mengalami gangguan kesehatan pada kantung kemihnya.

1. Alami kencing berdarah hingga dirawat di ICU RS Balimed

Tinggalkan 5 Cucu, Pelantun Puja Tri Sandya di TV dan Radio Bali WafatPexels.com/Rawpixel

Istri mendiang Ida Pedanda Gede Made Tembau, Ida Pedanda Istri Oka, menceritakan suaminya mulai sakit sejak pertengahan Mei lalu. "Saat buang air kecil, sempat keluar darah," ungkap Ida Pedanda Istri Oka.

Saat periksa ke dokter, Ida Pedanda sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Surya Husada dan RSUP Sanglah Denpasar untuk menjalani perawatan selama beberapa hari.

"Awalnya didiagnosa satu ginjalnya tidak berfungsi, dan minta operasi ginjal. Setelah itu dirawat di RS Sanglah kondisi berangsur membaik dan boleh pulang," jelas Ida Pedanda Istri.

Setelah menjalani rawat jalan, kondisi Ida Pedanda kian memburuk. Ia lalu dirawat ke ruang intensive Care Unit (ICU) RS Balimed sejak Sabtu (25/5) lalu.

2. Ida pedanda meninggalkan istri, dua anak dan lima cucu

Tinggalkan 5 Cucu, Pelantun Puja Tri Sandya di TV dan Radio Bali WafatIstri mendiang Ida Pedanda Gede Made Tembau, Ida Pedanda Istri Oka. (IDN Times/Wayan Antara)

Ida Pedanda Gede Made Tembau menghembuskan napas terakhirnya, Selasa (28/5) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh putra almarhum, Ida Bagus Wibawa.

"Inggih (Iya), Ida Pedanda lebar (Meninggal dunia) sekitar pukul 19.00 Wita. Terkait prosesi pelebon beliau, masih akan dibicarakan terlebih dahulu dengan keluarga," ujar Ida Bagus Wibawa.

3. Dikenal sebagai pelantun Tri Sandya di televisi dan radio seluruh Provinsi Bali

https://www.youtube.com/embed/GLqcD7IJDiE

Suara Ida Pedanda Made Tembau sangat legendaris di kalangan masyarakat Bali. Suaranya saat melantunkan puja Tri Sandya sangat familiar sejak tahun 1970-an.

Sulinggih yang ketika welaka bernama Ida Bagus Gede Diksa ini pertama kali merekam lantunan puja Tri Sandya sekitar tahun 1971. Saat itu dirinya rekaman di Radio Republik Indonesia atas permintaan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali.

Tahun 1989, Ida Pedanda Gede Made Tembau kembali diminta untuk melakukan perekaman puja Trisandya untuk kedua kalinya. Kali ini, proses rekaman dilakukan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk mengisi siaran puja Tri Sandya di televisi. Mulai saat itu, lantunan rekaman puja Tri Sandya oleh Ida Pedanda Gede Made Tembau disiarkan setiap hari di saluran TVRI Bali. Pembaharuan rekaman juga dilakukan kembali pada tahun 1992.

Hingga tahun 2016, beliau kembali dipercaya untuk merekam alunan puja Tri Sandya oleh PHDI Bali. Uniknya, lantunan suaranya direkam di kediamannya, di Griya
Griya Kulon, Desa Aan, Banjarangkan. Hingga saat ini lantunan suara almarhum saat melantunkan puja Tri Sandya masih bisa didengar di televisi, radio, hingga kanal YouTube. Lantunan puja Tri Sandya ini semacam azan bagi umat muslim.

Baca Juga: Kisah Pelantun Puja Tri Sandya yang Tutup Usia, Pernah Jadi Guru SD

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya