Puja Astawa, dari Fotografi Dalami Video Komedi 

Semeton Bali sudah kenal kan sang kreator konten Bli Puja? 

Berkembangnya internet dan platform media sosial membuat semakin berjamurnya para kreator konten di Indonesia. Tidak hanya sebatas membuat video, para kreator konten ini dituntut untuk kian kreatif dan produktif menciptakan konten sehingga karyanya bisa diterima oleh publik dan tentunya mendapat sumber penghasilan.

Seperti halnya yang dilakukan seorang kreator konten asal Bali, Puja Astawa, yang dikenal publik dengan panggilan Hai Puja. Saat ini Puja Astawa, melalui akun instagramnya sudah memiliki 399 ribu pengikut. Sementara channel YouTubenya, heipuja memiliki 107 ribu subscriber.

Seperti apa proses kreatifnya? Simak yuk di bawah ini cerita Puja Astawa yang saat ini semakin aktif menjadi kreator konten.

Baca Juga: Pemuda di Buleleng Buka Les Bahasa Inggris dengan Upah Sampah Plastik

1. Pada tahun 2014, Puja Astawa mulai menggeluti dunia videografi

Pria bernama lengkap I Kadek Puja Astawa ini semula dikenal sebagai seorang fotografer. Namun pada tahun 2014, ia mulai menggeluti dunia videografi dengan membuat berbagai video yang diunggahnya di berbagai platform jejaring sosial.

Usahanya ternyata tidaklah sia-sia. Pada tahun 2018, karya-karyanya mulai dikenal publik. Puja Astawa membuat video dengan tema komedi.

"Awalnya kami berkeinginan untuk menyampaikan keresahan dan edukasi masyarakat melalui media komedi," ungkap Puja Astawa, Jumat (26/11/2021). Menurutnya komedi biasanya bisa diterima oleh berbagai kalangan di masyarakat.

 

2. Saat menggarap konten kecil, Puja Astawa hanya berbekal kamera dan tripod

Dalam setiap produksinya, Puja Astawa mengaku menggunakan peralatan pribadi. Karena dulu sempat menjadi seorang fotografer, jadi ia sudah memiliki alat yang cukup untuk digunakan membuat video.

Sementara untuk konten kecil, ia mengaku merekam sendiri di rumah dengan bantuan tripod. "Tapi jika pembuatan film, kami butuh kru. Dalam sekali penggarapan film, biasanya melibatkan hampir 20 sampai 30 orang," ungkapnya.

3. Begitu ada ide, Puja Astawa langsung menggarap video komedi

Sementara untuk jadwal pembuatan konten, ia mengatakan waktunya tidak menentu. Apabila ada ide, ia akan langsung menggarap.

"Semua video rata-rata sama jumlah view-nya," jelasnya.

Menurutnya untuk hasil di YouTube saat ini sebenarnya tidak terlalu besar. Ia memperkirakan videonya banyak ditonton melalui grup WhatApps, bukan melalui YouTube.

"Orang-orang download, kemudian dibagikan di group WA. Banyak yang seperti itu," ungkapnya.

4. Saling dukung di antara para kreator konten

Puja Astawa tidak mengungkapkan secara detail penghasilannya dari kreativitas tersebut. Namun menurutnya yang paling penting karyanya bisa diterima masyarakat.

"Buat saya, karya saya bisa diterima di masyarakat saja sudah senang," ungkapnya.

Sementara itu, semakin menjamurnya para kreator konten di Bali, menurutnya bukanlah suatu ancaman atau persaingan. Justru harus didukung selama konten yang dibuat positif.

"Masing-masing kreator konten memiliki ciri yang berbeda, kita saling dukung," ujarnya.

5. Berharap anak muda di Bali bisa semakin menangkap peluang

Puja Astawa berharap ke depannya anak muda di Bali semakin bisa menangkap peluang menjadi seorang kreator konten. Namun yang harus ditekankan, konten yang dibuat tidak semata-mata berorientasi pada uang. Namun lebih pada edukasi yang diberikan ke masyarakat dalam setiap karya yang dibuat.

"Tetap berkarya sesuai bakat yang dimiliki dan dunia konten kreatif ke depan semoga ada perubahan ke arah yang lebih baik, yakni konten tidak hanya berorientasi uang. Tapi lebih kepada bentuk edukasi," harapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya