Kisah Bocah Kakak-Adik di Bali Alami Gangguan Lever Sejak Usia 5 Tahun

Dia harus menderita penyakit yang membuatnya putus sekolah

Klungkung, IDN Times - Putu Cantika Dewi (7) dan Kadek Yuli Puspita Yani (5), kakak beradik asal Dusun Tulang Nyuh, Desa Tegak, Klungkung mengalami gangguan lever di saat usianya yang masih sangat belia. Mereka sering muntah dan buang air besar (BAB) darah. Penyakit itu membuat hidup mereka tidak bisa lepas dari obat-obatan.

1. Berawal dari demam, sakit perut, lalu muntah darah

Kisah Bocah Kakak-Adik di Bali Alami Gangguan Lever Sejak Usia 5 TahunIDN Times/Wayan Antara

Putu Cantika Dewi dan Kadek Yuli Puspita Yani merupakan anak dari pasangan I Komang Rupawan dan Putu Nunik asal Dusun Tulang Nyuh, Desa Tegak. Keduanya menderita gangguan lever di usianya yang masih sangat belia.

Sang nenek, Ni Wayan Rumput, menceritakan awalnya sakit itu diderita Cantika Dewi saat usianya masih 5 tahun. Ketika itu, Cantika Dewi tiba-tiba mengalami sakit perut, dan demam. Tidak berselang lama, Cantika Dewi yang sudah TK tiba-tiba muntah darah.

Sempat dirawat selama 10 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung, Cantika Dewi didagnosa mengalami gangguan fungsi lever.

"Semenjak saat itu, cucu saya ini terus sakit-sakitan. Salah makan, perutnya langsung buncit. Belum lagi matanya menguning. Lalu bisa muntah darah hingga bergumpal-gumpal," terang Wayan Rumput saat ditemui di rumahnya, Selasa (25/6).

2. Karena menderita lever, Cantika harus putus sekolah

Kisah Bocah Kakak-Adik di Bali Alami Gangguan Lever Sejak Usia 5 TahunIDN Times/Wayan Antara

Kondisi itu membuat Cantika harus putus sekolah. Selama tiga bulan duduk di bangku kelas 1 SD, penyakit Cantika kambuh. Ia muntah darah hingga setengah ember, dan harus dirawat inap selama beberapa minggu. Kondisi ini membuat Putu Cantika harus putus sekolah.

"Kondisinya seperti ini, bagaimana bisa sekolah? Makan harus ketat, tidak boleh terlalu lelah. Kalau lelah, pasti muntah darah lagi," jelas Wayan Rumput.

3. Hidupnya tidak bisa lepas dari obat-obatan

Kisah Bocah Kakak-Adik di Bali Alami Gangguan Lever Sejak Usia 5 Tahununsplash.com/Sharon McCutcheon

Putu Cantika saat ini harus rutin kontrol ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar. Hidupnya pun tidak bisa lepas dari obat. Setiap hari, bocah mungil itu harus minum obat tiga kali sehari. Jika lupa minum obat, penyakitnya akan kambuh lagi.

"Pernah dokter menyarankan untuk lepas dari obat, tapi langsung muntah darah lagi. Obat sudah seperti makanan rutin bagi cucu saya," ungkapnya.

4. Sang adik, Kadek Yuli, sudah dua minggu dirawat di Sanglah

Kisah Bocah Kakak-Adik di Bali Alami Gangguan Lever Sejak Usia 5 TahunIDN Times/Wayan Antara

Sementara sang adik, Kadek Yuli (5), juga menderita sakit yang sama. Sejak berusia 3 tahun, ia muntah darah seperti kakaknya. Saat ini kondisi perutnya kian membuncit dan tidak dapat jalan.

Belum lagi riwayat sesak napas, membuat Kadek Yuli harus menjalani rawat inap di RSUP Sanglah. Gadis belia itu sudah 2 minggu dirawat di RSUP Sanglah karena kondisinya tidak kunjung membaik.

"Adiknya, Kadek Yuli sudah dua minggu dirawat di Sanglah," katanya.

5. Butuh uluran tangan dari masyarakat. Bersediakah?

Kisah Bocah Kakak-Adik di Bali Alami Gangguan Lever Sejak Usia 5 TahunIDN Times/Wayan Antara

Ayahnya, I Komang Rupawan, merupakan perajin batu alam di wilayah Lepang, Gianyar dan juga tukang jagal babi. Sementara sang ibu, Kadek Yuli, tidak dapat bekerja karena harus mengurusi dua buah hatinya yang sedang sakit.

Komang Rupawan pun saat ini tidak dapat bekerja karena harus merawat Kadek Yuli di RSUP Sanglah. Meskipun pengobatan di tanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), namun keduanya juga harus membutuhkan biaya untuk makan dan transportasi selama perawatan di Sanglah.

"Segala upaya sudah dilakukan, agar kedua cucu saya ini sehat kembali. Mulai dari medis, hingga tempuh jalur alternatif juga sudah. Semoga segera diberikan kesembuhan," terang Wayan Rumput.

 

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya