Bertahan Hidup Selama Pandemik, Pelukis Wayang Kamasan Promosi di IG

Lebih baik berinovasi daripada stagnan

Klungkung, IDN Times - Pandemik COVID-19 berdampak terhadap semua sektor, tak terkecuali bagi para seniman lukisan Wayang Kamasan di Kabupaten Klungkung. Selain order lukisannya menurun drastis, para seniman ini juga sementara tidak bisa membuka workshop. Meskipun demikian, para seniman tetap berusaha produktif di masa pandemik.

Baca Juga: 6 Doa Memulai Aktivitas Menurut Agama Hindu Bali

1. Order lukisan menurun sampai 50 persen

Bertahan Hidup Selama Pandemik, Pelukis Wayang Kamasan Promosi di IGIDN Times/Wayan Antara

Seperti yang dialami oleh seniman lukis Wayang Kamasan, Pande Sumantra dan istrinya, Ni Made Sinarwati. Saat ini order lukisannya sangat sepi dan merosot lebih dari 50 persen. Bahkan selama pandemik ini, sejak Maret hingga September 2020, sangat jarang ia mendapatkan order lukisan.

"Mulai bulan Maret atau semenjak pandemik ini mulai lesu. Biasanya ada saja wisatawan ke sini," ungkap Wayan Pande, Rabu (2/9/2020).

Kondisi ini membuat mereka harus berinovasi sebagai seniman, bagaimana menciptakan produk seni yang masih bisa dipasarkan selama masa pandemik.

Baca Juga: 41 Orang Tertarik Kerja Bagian Pendukung Layanan COVID-19 di Klungkung

2. Mereke berinovasi melukis di media kipas dan tas

Bertahan Hidup Selama Pandemik, Pelukis Wayang Kamasan Promosi di IGIDN Times/Wayan Antara

Kondisi ini membuat Pande dan istrinya harus berani keluar dari kebiasaannya melukis di media kanvas. Mereka kini beralih melukis di media lain seperti suvenir kipas kayu, tas, dan keben. Mengingat kerajinan ini tetap masih laku di pasaran meski pandemik. Sehingga bisa menopang pendapatan dari seniman lukis Wayang Kamasan.

"Ternyata order kipas kayu dan keben itu masih ada, dan order tas juga ada tapi jarang-jarang. Setidaknya usaha ini masih bisa berjalanlah," ungkap Pande.

Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan

3. Semenjak promosi melalui Instagram, peminatnya ternyata banyak

Bertahan Hidup Selama Pandemik, Pelukis Wayang Kamasan Promosi di IGIDN Times/Irma Yudistirani

Selama pandemik, pasangan ini memanfaatkan Instagram untuk memasarkan produknya. Ternyata hal ini cukup efektif untuk mendongkrak penjualan. Mereka dibantu oleh ang anak untuk membuat Instagram sinar_pande dan memasarkan produknya. Tanpa diduga, peminat suvenir kipas, tas, dan keben bercorak lukisan Wayang Kamasan cukup diminati di pasar lokal luar Bali.

"Saya awalnya tidak begitu mengertI memasarkan produk dari media sosial. Ternyata sekarang lebih banyak order masuk dari Instagram," kata Pande.

Baca Juga: Unik, Penduduk Desa di Bali ini Jadi Pelukis Klasik Kamasan

4. Pande dan istri melatih anak-anak melukis wayang

Bertahan Hidup Selama Pandemik, Pelukis Wayang Kamasan Promosi di IGIDN Times/Wayan Antara

Tidak hanya produksi, seperti pendahulunya, mereka juga wajib meneruskan kemampuan melukis Wayang Kamasan ke generasi muda di desa setempat. Mereka memanfaatkan waktu luang selama pandemik untuk melatih anak-anak di desa setempat, melukis Wayang Kamasan. Terlebih anak-anak masih dalam suasana belajar di rumah. Latihan melukis ini diberikan secara cuma-cuma dan fleksibel.

"Kami fleksibel saja. Berapa pun anak-anak yang datang, kami latih melukis Wayang Kamasan. Tentu tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan," ujar Sinarwati.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya