Kisah Bocah 9 Tahun Diamputasi Pasca Dilindas Truk, Ingin Jadi Koki

Tragedi pilu ini terjadi di Klungkung, Bali

Klungkung, IDN Times - Seorang bocah desa asal Paksebali, Klungkung, I Putu Agus Budiarta (9), harus mengalami peristiwa yang memilukan. Di usianya yang masih teramat belia, ia harus kehilangan kaki kanannya karena hancur terlindas truk.

Meski sudah tidak normal lagi, harapannya tidak pernah luntur. Ia tetap bercita-cita menjadi seorang koki di masa depannya. Bagaimana kisahnya?

1. Kecelakaan saat mengayuh sepeda

Kisah Bocah 9 Tahun Diamputasi Pasca Dilindas Truk, Ingin Jadi KokiPexels.com/ Jessica Lewis

Baca Juga: Hasil Melimpah, Ikan Tongkol di Negara Anjlok Hingga Rp3 Ribu per Kg

Kejadian pilu yang dialami Putu Agus ini terjadi Senin (8/10) lalu, sekitar pukul 13.00 Wita. Sepulang dari sekolah, ia mengayuh sepeda menuju rumah kakeknya untuk makan siang. Ia menaiki sepeda di trotoar Jalan Raya Paksebali, Klungkung.

Namun saat mengayuh sepedanya, ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke jalan raya. Di saat bersamaan, datang truk dari arah utara, yang seketika melindas kaki kanan Putu Agus.

Saat kejadian, siswa kelas III di SD Negeri 3 Paksebali itu masih sadarkan diri. Kaki kanannya ketika itu sudah hancur. Ia dilarikan ke RSUD Klungkung oleh sopir truk dan warga sekitar.

2. Dokter mengambil langkah amputasi

Kisah Bocah 9 Tahun Diamputasi Pasca Dilindas Truk, Ingin Jadi KokiPexels.com/Vidal Balielo Jr.

Ketika sampai di UGD RSUD Klungkung, Putu Agus masih dalam keadaan sadarkan diri. Namun, berangsur-angsur dia mulai kehilangan kesadaran. Karena kondisinya cukup parah, dokter harus mengambil langkah cepat.

Dokter terpaksa mengambil langkah amputasi terhadap kaki kanan Putu Agus, yang sudah dalam keadaan hancur. Jika dibiarkan, infeksi mengancam nyawanya.

"Kata dokter, jika tidak diamputasi kakinya akan membusuk karena telah hancur. Kami meminta jalan terbaik, asal anak kami selamat," ujar ayah dari Putu Agus, Wayan Sudiarta (38).

3. Berasal dari keluarga kurang mampu

Kisah Bocah 9 Tahun Diamputasi Pasca Dilindas Truk, Ingin Jadi KokiIDN Times/Wayan Antara

Putu Agus Budiarta berasal dari keluarga kurang mampu di Desa Paksebali. Ayahnya, Wayan Sudiarta, merupakan seorang sopir truk box pengangkut barang. Sementara ibunya, Komang Mariani hanya pedagang canang.

Biaya pengobatan sementara ditanggung oleh Jasa Raharja dan JKN-KIS. Namun demikian, kedua orangtuanya sangat berharap mampu membelikan Putu Agus kursi roda ataupun kaki palsu. Sehingga anak itu dapat beraktivitas, selayaknya anak-anak normal seusianya.

"Kami di rumah tidak punya apa-apa. Tapi walau demikian, kami tetap akan berusaha membeli kaki palsu untuk anak kami," harap Sudiarta dengan mata berkaca-kaca.

4. Tetap ingin meraih cita-cita menjadi seorang koki

Kisah Bocah 9 Tahun Diamputasi Pasca Dilindas Truk, Ingin Jadi KokiPexels.com/ Tirachard Kumtanom

Baca Juga: Pengumuman! Warga Bangli yang Belum Punya e-KTP Dianggap Meninggal

Meski harus kehilangan kaki kanannya di usia belia, namun tidak menyurutkan semangat Putu Agus untuk merajut cita-cita. Dalam keadaan terbaring dan kaki kanan masih diperban, ia tetap semangat mengungkapkan cita-citanya kelak saat sudah dewasa.

"Saya ingin menjadi seorang koki," ungkap Putu Agus, ketika ditemui di ICU RSUD Klungkung.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bahkan sempat menengok Putu Agus di ICU RSUD Klungkung. Ia ikut memberikan Putu Agus motivasi, dengan memutarkan film berjudul "jangan jadikan aku beban", yang mengisahkan hidup perempuan asal Nusa Pendia yang tidak memiliki tangan dan kaki. Namun mampu menjadi tulang punggung keluarga.

"Musibah ini tidak boleh merenggut keceriaannya, dan semangatnya dalam meraih cita-citanya kelak," ungkap Suwirta.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya