Usianya 10 Tahun, Tapi Gadis Imut ini Jago Bikin Kode & Dilirik Google
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesuksesan memang gak memandang usia. Itulah yang dirasakan Samaira Mehta. Gadis cilik berumur 10 tahun ini bisa membuat kode dan menarik perhatian Google hingga Microsoft. Siapa dia sebenarnya?
1. Saat baru berusia 8 tahun, dia membuat papan permainan bernama CoderBunnyz untuk mengajari anak-anak lain cara membuat kode
Dia tumbuh di Silicon Valley dan diam-diam menarik perhatian publik karena di umur belia telah menjadi programmer. Dia telah belajar mengode sejak usia 6 tahun.
2. Setelah membuat permainan papan, Mehta memenangkan hadiah $2.500 (sekitar Rp35 juta) di tempat kedua dari Think Tank Learning's Pitchfest pada tahun 2016 lalu
Dia mendapatkan pengakuan media nasional dan sering diundang sebagai pembicara di banyak konferensi di Valley.
3. Ini menarik perhatian Cartoon Network yang mencari profil gadis muda yang menginspirasi di kehidupan nyata atau Powerpuff Girls
Dia pun ditampilkan dalam salah satu video Cartoon Network.
4. Mehta tampil di beberapa siaran berita dan mulai menjual permainannya di Amazon
Mehta menceritakan kepada Business Insider, bahwa papan permainan tersebut telah terjual sebanyak 1000 kotak dengan keuntungan lebih dari $35.000 (Rp493 juta). Itu baru setahun.
Dia lalu mempromosikan papan permainannya dengan bantuan sang ayah, Rakesh Mehta, seorang insinyur Intel dan alumnus Oracle and Sun Microsystems.
5. Mehta meluncurkan inisiatif bernama “Yes, 1 Billion Kids Can Code”
Promosi tersebut membuat orang tertarik untuk menyumbangkan kotak-kotak permainan ke sekolah. Dia pun mengadakan lokakarya untuk membantu anak-anak di beberapa sekolah dan mengajari cara menguasai permainan.
Pada tahun 2018, tercatat sebanyak 106 sekolah menggunakan permainan untuk mengajarkan anak-anak membuat kode.
6. Karena penjualan yang bagus, Mehta baru saja meluncurkan sekuel permainan papan untuk membuat kode menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI)
Permainan baru tersebut disebut CoderMindz. Dia pun mengklaimnya sebagai papan permainan AI pertama. Dengan CoderMindz, anak-anak dapat belajar AI dasar.
Akhirnya anak-anak bisa menggunakan keterampilan AI tersebut untuk membangun robot. Dia mengembangkan permainan tersebut dengan bantuan saudara laki-lakinya, Aadit, yang berusia 6 tahun. Usia tersebut adalah usia ketika ayah Aadit mulai mengajari kode.
7. Google terkesan sehingga mengundangnya sebagai pembicara utama untuk acara lokal
Sejauh ini, Mehta telah melakukan lokakarya sebanyak 60 kali di Silicon Valley dengan lebih dari 2 ribu anak. Lokakarya tersebut termasuk di kantor pusat Google di Mountain View, California. Di sana dia bertemu Stacy Sullivan, kepala budaya Google.
8. Gak hanya itu, Google mengatakan padanya bahwa dia harus mempertimbangkan kerja di Google saat dewasa
Setelah lokakarya di kantor pusat Google, Sullivan mengajak Mehta berbincang selama satu jam. Sullivan menyampaikan jika dia bisa bekerja di Google setelah lulus perguruan tinggi.
Sullivan dan orang-orang di Google sangat terkesan dengan Mehta sehingga dia terpilih sebagai pembicara utama pada konferensi Diversity in Tech yang diadakan pada Agustus 2018 lalu. Acara tersebut diselenggarakan di Google Launchpad, San Francisco.
9. Sejak debut CoderBunnyz, Mehta bertemu banyak tokoh besar
Momen yang paling membanggakannya adalah ketika ia menerima surat dari mantan ibu negara Amerika Serikat, Michelle Obama. Dia juga bertemu Mark Zuckerberg saat Halloween.
Sangat menginspirasi ya. Usianya masih muda, tapi Samaira Mehta mampu membuat kode yang menginspirasi anak-anak di seluruh dunia.