Penting Buat Millennials! Kenali 5 Cara Mencegah Post Power Syndrome
ilustrasi orang dengan post power syndrome (pexels.com/Nicola Barts)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masa pensiun akan dialami seseorang saat telah mencapai usia 55-60 tahun ke atas. Bagi beberapa orang, masa ini adalah masa yang paling ditunggu-tunggu karena mereka akan terbebas dari belenggu rutinitas yang selama ini membebani dan menyusahkan hidup.
Akan tetapi, ada juga sekelompok orang yang belum siap menghadapi masa ini. Akibatnya, mereka cenderung mengalami berbagai permasalahan psikis karena ketidaksiapan tersebut, satu di antaranya ialah mengalami post power syndrome.
Post power syndrome merupakan keadaan di mana individu tidak siap melepas jabatan yang pernah dipegang semasa bekerja, ditandai dengan mudah tersinggung, gampang marah, dan merasa tidak berguna.
Mereka akan merasa kecewa karena kehilangan pujian yang selama ini seringkali dirasakan ketika memegang jabatan tersebut. Perasaan-perasaan negatif inilah yang akhirnya membuat kualitas hidup seseorang menurun.
Namun, jangan khawatir, kita dapat mencegah agar kondisi ini tidak terjadi pada diri kita di masa yang akan datang. Bagaimana caranya? Yuk, simak tips-tips di bawah ini!
Baca Juga: 5 Cara Menemukan Pasangan yang Pas, Dia Selalu Ada saat Suka dan Duka
1. Menerapkan pola hidup sehat sejak dini
ilustrasi wanita berolahraga (pexels.com/Tirachard Kumtanom)Pada usia pensiun, seseorang cenderung telah berada di masa lansia, di mana mereka mulai rentan terkena penyakit-penyakit fisik. Terlebih ketika masa muda dihabiskan dengan pola hidup yang buruk. Contohnya, malas berolahraga, merokok, kecanduan alkohol, makan makanan yang rendah nutrisi, dan lain sebagainya.
Apa yang kita lakukan hari ini tentunya akan berdampak pada kehidupan kita di masa yang akan datang. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan fungsi fisik di masa tua akan sangat berdampak pada kualitas hidup seseorang. Mereka yang memiliki masalah fisik, cenderung merasa tidak berguna dan putus asa. Apalagi ketika ia merupakan mantan pejabat penting di sebuah perusahaan.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya post power syndrome, kita hendaknya memulai pola hidup sehat sejak dini agar fisik tidak rentan mengalami penurunan secara drastis ketika menghadapi masa pensiun. Dengan fisik yang sehat, kita tetap dapat melakukan berbagai aktivitas lainnya untuk meminimalisir emosi-emosi negatif.
2. Siapkan tabungan masa pensiun
ilustrasi sedang menabung (pexels.com/Joslyn Pickens)Hal yang dapat memengaruhi terjadinya perasaan depresi karena pensiun ialah masalah finansial. Seseorang dapat merasa stres atau depresi ketika sumber penghasilan mereka telah menghilang. Oleh karena itu, selagi masih muda kita perlu mengatur dengan baik gaji yang diperoleh.
Bagaimana caranya? Rajin menabung dan hanya membeli barang-barang yang dibutuhkan, atau membuat usaha kecil-kecilan agar kelak ketika masa pensiun tiba, masih memiliki sumber penghasilan untuk digunakan memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya.
3. Membangun hubungan positif dengan orang sekitar
ilustrasi orangtua kesepian (pexels.com/cottonbro studio)Faktor lainnya yang dapat meningkatkan terjadinya post power syndrome ialah kesepian. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, perlu membangun hubungan yang hangat dan positif dengan orang sekitar, termasuk keluarga ataupun teman sebaya.
Dengan demikian, ketika masa pensiun tiba, kita tetap dapat terhubung dengan lingkungan sosial dan tidak mengalami kesepian maupun kekosongan dalam hidup. Jika perlu, bentuklah komunitas sosial dengan teman sebaya untuk melakukan aktivitas bersama-sama guna menghindari kekosongan itu.
4. Membangun pola pikir sejak dini bahwa tidak ada yang abadi
ilustrasi orang tua dengan positive mindset (pexels.com/Andrea Piacquadio)Membangun mindset memang bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, mindset menyadari tidak ada yang abadi, perlu ditanam sedini mungkin. Pemikiran bahwa tidak ada yang abadi, termasuk kekuasaan ataupun jabatan, akan membuat seseorang dapat dengan mudah menghadapi masa pensiun.
Mereka telah memahami bahwa hal tersebut adalah hal yang wajar. Dengan pemahaman ini, seseorang akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami post power syndrome.
5. Mendekatkan diri kepada Tuhan
ilustrasi berdoa kepada Tuhan (pexels.com/Monstera)Terakhir, jangan lupa untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan. Mohonlah bimbingan agar diberikan hati yang lapang dan ikhlas dalam menerima setiap proses perubahan dalam hidup, termasuk masa pensiun.
Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, kita tidak akan terfokus pada hal duniawi saja, sehingga masa pensiun tidak akan menjadi masalah besar.
Nah itulah 5 tips untuk mencegah terjadinya post power syndrome di masa pensiun. Tips-tips di atas dapat kamu terapkan sedini mungkin agar proses pensiun kelak dapat dihadapi dengan lebih santai atau lebih tentram.
Community Writer
Nur Tazkiyah Sejati
rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
