Mengenal I Gusti Putu Ekayana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan

Tahun 2012 pernah menjabat sebagai Plt Kepala Kantor LH

Tabanan, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan belum lama ini menggelar lelang jabatan untuk tiga posisi Kepala Dinas. Satu di antaranya adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

I Gusti Putu Ekayana yang awalnya menjabat Kabag Perekonomian Setda Tabanan, berhasil lolos seleksi dan terpilih menjadi Kepala DLH yang baru dan resmi dilantik pada 9 Juli 2022 lalu. Sebelumnya, Ekayana juga sempat menjabat sebagai Kepala Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Tabanan.

Baca Juga: Mengenal Kabidhumas Polda Bali Kombes Bayu, Sempat Ingin Jadi Tentara

1. Jabatan di lingkungan hidup tidak asing bagi Ekayana

Mengenal I Gusti Putu Ekayana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup TabananI Gusti Putu Ekayana (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Meski baru menjabat sebagai Kepala DLH, menurut Ekayana, menangani permasalahan lingkungan tidaklah asing baginya. Pada tahun 2012 ia sempat menjadi Plt untuk Kepala Kantor Lingkungan Hidup.

"Dulu sebelum jadi DLH, masih Kantor LH, dan sempat jadi Upt selama enam bulan. Jadi dalam menangani permasalah lingkungan hidup, tidaklah asing," ujarnya.

Ekayana mengawali kariernya dari menjadi Kepala Bidang di Dinas Perindustrian dan Koperasi (sekarang Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Tabanan tahun 2006-2008, kemudian selama periode 2008-2017, menjadi Kepala Bagian Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Tabanan.

"Tahun 2012 sempat menjadi Plt Kepala Kantor Lingkungan Hidup selama enam bulan," ujarnya.

Lalu sejak tahun 2017 hingga 2022, ia menjabat menjadi Kepala Bagian  Ekonomi Setda Kabupaten Tabanan. Setelahnya, Ekayana mendaftar untuk ikut seleksi lelang jabatan posisi Kepala DLH dan kemudian lolos dan dilantik pada 9 Juli 2022.

2. Seminggu menjabat, hadapi dua masalah krusial penanganan sampah

Mengenal I Gusti Putu Ekayana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup TabananPetugas membersihkan secara manual longsoran tembok penyengker TPA Mandung (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Seminggu menjabat, I Gusti Putu Ekayana sudah menghadapi dua masalah krusial lungkungan hidup.

"Alat berat di tempat pembuangan akhir (TPA) Mandung, dalam hal ini alat pendorongnya, selang olinya pecah. Setelah itu tembok penyengker bagian utara roboh karena hujan yang terus menerus beberapa hari belakangan," ujarnya saat dihubungi, Kamis (14/7/2022).

Walaupun langsung menghadapi dua permasalahan ini, Ekayana berusaha untuk mengatasinya.

"Sudah tertangani. Alat beratnya sudah bisa kembali beroperasi dan tembok penyengkernya sudah dibersihkan secara manual dan tinggal menunggu perbaikan. Rancangan anggaran biaya sedang dihitung," ujarnya.

3. Harus segera bisa mengatasi persoalan TPA Mandung

Mengenal I Gusti Putu Ekayana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup TabananTPA Mandung, Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tugas Kepala DLH yang harus segera ditangani adalah soal sampah yang dibuang ke TPA Mandung. Kapasitas tampung TPA Mandung dari hari ke hari makin berkurang. Setiap hari ada sekitar 94 ton sampah yang masuk ke TPA Mandung. Meski belum ada kajian, namun dari prediksi, TPA Mandung hanya bisa dioptimalkan fungsinya sekitar 1 sampai 2 tahun mendatang.

"Sekarang ini sampah hampir menyentuh pintu masuk TPA. Saat ini masih bisa dilakukan langkah pengoptimalan. Tetapi 1 sampai 2 tahun ke depan diprediksi tidak bisa lagi," ucapnya.

Dalam mengoptimalkan fungsi TPA Mandung, menurut Ekayana, ada dua alat berat yang beroperasi yaitu satu eskapator dan satu alat pendorong. Dua alat berat inipun sering mengalami kerusakan sedang. Karenanya, dalam beroperasi, diusahakan ada jam istirahat.

"Target jangka pendek sampai akhir tahun ini bagaimana mengusahakan agar alat berat tetap bisa beroperasi tanpa mengalami kerusakan yang fatal," ujar Ekayana.

4. Tentukan langkah jangka panjang memberdayakan bank sampah dan TPS3R

Mengenal I Gusti Putu Ekayana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup TabananIlustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Agar volume sampah ke TPA Mandung berkurang, penanganan sampah dari hulu, baik rumah tangga maupun industri harus digalakkan. Ekayana mengatakan akan memberdayakan bank sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) yang ada di Tabanan.

"Saat ini kita punya 300 bank sampah dan 43 TPS3R. Jumlah ini masih perlu divalidasi lagi berapa yang masih aktif," jelas Ekayana.

Kesadaran masyarakat dalam mengolah sampahnya di rumah tangga merupakan langkah yang mampu mengurangi pembuangan sampah ke TPA Mandung.

"Kalau pengolahan sampah di hulu jalan, maka yang dibuang ke hilir, dalam hal ini TPA Mandung tentu bisa berkurang," ujarnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya