Kisah Petugas Damkar Tabanan, Tangani Api Hingga Sarang Tawon

Petugas damkar tidak hanya bertugas memadamkan api loh

Tabanan, IDNTimes - Tahukah kamu, 4 Mei diperingati sebagai Hari Pemadam Kebakaran internasional loh. Di Bali, salah satu kisah pemadam kebakaran dibagikan Wayan Suakta (42).

Dia bertugas di Unit Pemadam Kebakaran Tabanan dan sudah memasuki 6 tahun masa bakti. Selama enam tahun itu, Suakta terbiasa untuk menangani banyak hal dan tidak hanya sekedar memadamkan api.

Baca Juga: Komang Teguh Satu-satunya Timnas dari Bali di SEA Games 2023

1. Petugas damkan menangani api hingga memindahkan sarang tawon

Kisah Petugas Damkar Tabanan, Tangani Api Hingga Sarang TawonPetugas pemadam kebakaran Tabanan tangani kebakaran di TPA Mandung beberapa waktu lalu (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Suakta mengungkap, ada adrenalin tersendiri ketika ia bertugas menjadi petugas pemadam kebakaran (damkar). "Banyak tantangan dan memicu andrenalin karena kita berhadapan dengan musibah. Tetapi selama bertugas dinikmati saja karena saya percaya semua sudah ada takdirnya," kata Suakta pada Jumat (5/5/2023).

Menjadi petugas damkar, kata dia, tidak hanya berhadapan dengan kebakaran saja. Dia dan rekan-rekannya harus siap menangani musibah lain yang dialami oleh masyarakat sehingga petugas rata-rata multitalenta dalam hal menangani musibah.

Selain memadamkan api, imbuhnya, petugas damkar juga kerap dimintai pertolongan untuk menangkap ular yang masuk ke dalam rumah warga atau memindahkan sarang tawon, hingga mengamankan buaya.

"Jadi kami belajar sendiri atau diajarkan senior yang sudah berpengalaman. Kalau pelatihan resmi yang bersertifikat sih belum ya," ujarnya. 

Suakta yakin, ada karma baik yang mengikuti para petugas damkar ketika semakin banyak menolong orang. Selain itu, petugas damkar juga semakin bahagia. 

2. Sakit pinggang dan disengat tawon, semua sudah dirasakan Suakta

Kisah Petugas Damkar Tabanan, Tangani Api Hingga Sarang TawonPetugas pemadam kebakaran Tabanan sedang memindahkan sarang tawon yang bersaran di tiang listrik (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Menjadi petugas damkar tentunya berhadapan dengan bahaya. Suakta yang berasal dari Desa Batannyuh, kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini mengaku belum pernah mengalami luka bakar. 

Meski demikian, dia pernah dioperasi pinggangnya. Kok bisa? Dia lantas menceritakan kejadiannya. 

Berawal ketika dia berangkat ke lokasi kejadian, mobil pemadam selalu berguncang keras. Akibat terus terpapar guncangan, Suakta menderita gangguan yang berujung infeksi di bagian pinggang. Dia pun harus menjalani operasi untuk mengobati pinggangnya tersebut. 

"Saya pernah juga disengat tawon di kepala. Hal ini mempengaruhi daya tahan tubuh dan akhirnya malah terinfeksi COVID-19 sehingga dirawat di rumah sakit," ujarnya.

Meski demikian, momen yang tidak pernah ia lupakan yang membuatnya mencintai pekerjaannya adalah harapan-harapan di mata korban kebakaran yang berharap api tidak membakar ludes  harta bendanya. "Apalagi kalau melihat sesama rekan tanpa mengenal bahaya dan lelah tetap bekerja sampai api bisa dipadamkan," ujarnya.

3. Dia berharap ada pos damkar di setiap kecamatan

Kisah Petugas Damkar Tabanan, Tangani Api Hingga Sarang TawonPetugas pemadam kebakaran Tabanan saat menangkap ular yang masuk ke pemukiman warga (Dok.IDNTimes/istimewa)

Saat ini, Unit Pemadam Kebakaran Tabanan kantornya berlokasi di pusat kota atau tepatnya di sebelah pasar Tabanan, desa Delod Peken, kecamatan Tabanan, kabupaten Tabanan. Lokasi ini mempengaruhi layanan. 

Jika masih menangani kebakaran di seputaran Kota Tabanan, tentu golden time 15 menit masih bisa dicapai. Namun beda jika kebakarannya terjadi di kecamatan yang jauh dari kota.

Ketika lokasi kebakaran jauh dari kota, ditambah akses jalan rusak dan sulit,  golden time ini tidak bisa terkejar.

Oleh karena itu, Suakta berharap ada pos-pos damkar di setiap kecamatan sehingga lebih mendekatkan petugas di lokasi-lokasi kebakaran yang terjadi di masing-masing kecamatan.

"Juga berharap tenaga pemadam kebakaran yang masih kontrak bisa diangkat menjadi ASN sehingga gajinya sesuai dengan resikonya," ujar Suakta.

Baca Juga: Lapas Tabanan Serahkan 129 Nama Pemilih ke KPU Tabanan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya