Isi Waktu Saat Pandemik, Yuk Kelola Sampah Rumah Tangga Jadi Pupuk  

Tak harus punya lahan yang luas lho

Bagi yang bosan di rumah karena harus social distancing akibat Pandemik COVID-19, mungkin kamu bisa mengisi waktu luang dengan hal yang berguna. Misalkan mengelola sampah rumah tangga menjadi pupuk organik.

Terlebih di masa pandemik ini, ternyata tidak ada penurunan volume sampah rumah tangga yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung yang berlokasi di Kerambitan, Tabanan, Bali.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, Made Subagia, pada Jumat (1/5) mengatakan meski sedang pandemik, ternyata sampah rumah tangga yang dihasilkan di Tabanan tidak mengalami tren penurunan.

"Tetap sehari itu kurang lebih 80 ton sampah yang masuk ke TPA Mandung," ujarnya. Karena itu pihaknya saat ini sedang mendorong masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga dan mulai mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pupuk.

1. Tidak punya lahan luas, cukup dengan gentong atau ember plastik

Isi Waktu Saat Pandemik, Yuk Kelola Sampah Rumah Tangga Jadi Pupuk  Pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik di Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Membuat pupuk organik, perlu ada pekarangan untuk membuat lubang dan menimbun sampah dalam prosesnya menjadi pupuk organik. Tapi rernyata sekarang mengolah sampah menjadi pupuk organik tidak perlu punya lahan pekarangan yang luas. Cukup memiliki gentong atau ember plastik.

Apa saja sampah rumah tangga yang bisa dijadikan pupuk?

Subagia memaparkan apa saja bisa dipakai termasuk sampah upakara, sampah dapur dan dedaunan atau ranting di halaman. Semuanya bisa diletakkan di dalam tong kemudian ditambah mol dan ditutup sampai sampah terdegradasi menjadi pupuk. Biasanya memerlukan waktu selama kurang lebih tiga minggu.

"Untuk mol ini bisa didapatkan di tempat pembuatan pupuk di Desa Kelating, Kerambitan. Ada juga pembuatan mol di Banjar Jambe, Tabanan," ujar Subagia.  

2. Pupuk organik bisa untuk menyuburkan tanaman pekarangan atau hydroponik

Isi Waktu Saat Pandemik, Yuk Kelola Sampah Rumah Tangga Jadi Pupuk  Mardi, saat menunjukan sayuran hydroponik yang dikembangkan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Setelah bisa mengelola sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik, tentu masyarakat bisa menggunakannya untuk menyuburkan tanaman di pekarangan, baik itu bunga maupun sayur-sayuran. Atau bisa juga digunakan sebagai pupuk untuk tanaman hydroponik.

Cara ini tentu sangat membantu memenuhi keperluan dapur utamanya sayur-sayuran atau bumbu dapur langsung dari pekarangan rumah di tengah pandemik COVID-19. 

3. Kurangi residu sampah yang dibuang ke TPA Mandung

Isi Waktu Saat Pandemik, Yuk Kelola Sampah Rumah Tangga Jadi Pupuk  Pengangkutan sampah organik masyarakat Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengelola sampah organik menjadi pupuk, Subagia berharap residu sampah yang dibuang ke TPA Mandung tentunya akan jauh berkurang. Menurutnya dari total sampah yang dibuang ke TPA Mandung, 80 persennya adalah sampah organik.

"Tentu jika masyarakat sadar dalam mengolah dan mengelola sampahnya, maka akan semakin sedikit residu sampah yang dibuang ke TPA Mandung," ujarnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya