2. Hidup bukan suatu hal yang aman untuk diprediksi

ilustrasi kehidupan (pexels.com/Julian Jagtenberg)

Tidak ada buku peraturan yang ditetapkan tentang bagaimana menjalani suatu kehidupan. Terlepas dari semua yang telah kamu pelajari di sekolah, mendapatkan gelar, dan mendapat pekerjaan yang baik tidak akan menjamin apa pun bagi hidup kamu. Meskipun mungkin hal tersebut bisa meningkatkan peluang keuangan menjadi stabil, itu juga tidak menjamin sepenuhnya akan berjalan mulus.

Terkadang kamu harus menari mengikuti irama drama yang kamu ciptakan sendiri, dan bergerak mengikuti jalan hidup sendiri. Dalam hidup memang tidak ada yang sempurna, kadang terlihat berantakan dan tidak terkendali. Begitu pula sebaliknya. 

3. Kamu tidak akan bisa memiliki semuanya

ilustrasi punya segalanya (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak ada kehidupan seseorang yang sempurna. Jika kamu ingin memiliki kehidupan sosial yang luar biasa, kehidupan kerja yang selalu berjalan lancar, serta rumah tangga yang selalu harmonis, mungkin itu akan terlalu memaksakan diri sendiri. Ada kalanya ketika kariermu sedang di puncak, namun kehidupan rumah tanggamu sedikit merenggang.

Semua orang pasti merasakan hal tersebut, kamu jangan pernah merasa bahwa kamu orang yang paling tersakiti di dunia ini. Ingat lagi fakta, bahwa kamu tidak akan bisa memiliki semuanya. Ketika kamu punya satu hal yang buat bahagia, langsung syukuri hal tersebut walau sekecil apa pun.

4. Pikiranmu bisa jadi membunuhmu

ilustrasi banyak pikiran (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pikiran memiliki kecenderungan untuk membesar-besarkan sesuatu. Apakah kamu pernah gagal dalam suatu ujian dan langsung berpikiran bahwa kehidupanmu sudah berakhir? Coba pikirkan kembali dan renungkan.

Apakah ujian yang gagal itu benar-benar memengaruhi posisimu sekarang? Ketika kamu sangat peduli tentang sesuatu, itu akan membuat pikiranmu penuh akan hal tersebut. Jadi cobalah untuk tidak terlalu memikirkan sesuatu yang sebenarnya mungkin tidak terlalu penting. Tidak ada yang sebaik maupun seburuk yang ada di pikiranmu.

5. Media sosial mempengaruhi kesehatan mental

ikustrasi main sosial media (pexels.com/Miriam Alonso)

Di zaman yang modern ini, media sosial adalah cara yang paling baik untuk tetap terhubung dan terhibur. Namun ada perbedaan yang sangat mencolok ketika kamu menggunakan media sosial untuk mendapatkan inspirasi dan menjalin koneksi yang luas, kemudian menggunakannya untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Terlalu mudah saat ini untuk membandingkan gaya hidup serta pencapaian orang lain secara online.

Membandingkan dirimu dengan cuplikan singkat yang ada di story orang lain itu sangatlah tidak sehat. Mengingat, kebanyakan orang hanya menampilkan yang terbaik, paling estetik, paling menyenangkan yang pada akhirnya itu tidak realistis dengan kehidupan mereka yang sebenarnya.

Pada saat membandingkan diri kamu dengan melihat story pencapaian lain akan membuatmu merasa tidak sebanding atau tidak sehebat mereka. Jadi sesekali kamu perlu istirahat dari media sosial.

Mempelajari hal-hal tersebut mulai dari sekarang tentu tidak akan membuatmu rugi. Justru dengan itu kamu akan terbantu di masa depan. Sementara ini pasti akan sulit untuk dipraktikkan pada awalnya. Namun bukankah suatu hal baik yang besar diperoleh setelah melewati beberapa kesulitan?