Memahami Inner Child, Si 'Anak Kecil' yang Hidup dalam Jiwa Dewasa

Pastikan kamu terhubung dengan inner child-mu

Apakah kamu tahu istilah 'inner child'? Sesuai namanya, inner child merupakan bagian dari jiwa yang masih kecil. Meski kita telah berusia dewasa, bagian jiwa ini tak akan pernah hilang dan butuh selalu dilindungi. 

Sayangnya, banyak sekali orang yang tumbuh dewasa tanpa terkoneksi dengan inner child mereka. Lebih parah lagi, kalau inner child ini sesungguhnya terluka. Alhasil, seseorang bisa tumbuh dengan karakter negatif yang tentu gak baik untuk hidupnya.

Lewat online event KALM dalam rangka Hari Kesehatan Mental, Sabtu (10/10/20), Psikolog Karina Negara menjelaskan lebih lanjut tentang pentingnya terkoneksi dengan inner child kita. Berikut pemaparannya!

1. Inner child adalah bagian dari jiwa yang terbentuk karena pengalaman masa kecil

Memahami Inner Child, Si 'Anak Kecil' yang Hidup dalam Jiwa DewasaPexels.com/Pixabay

Secara harafiah, inner child adalah anak kecil yang hidup di dalam diri dan jiwa kita. Jiwa ini masih mempertahankan kepolosan, kreaktivitas, kekaguman, serta keajaiban-keajaiban dalam hidup. 

Inner child tak semata-mata muncul begitu saja. Ia terbentuk dari pengalaman masa kecil yang umumnya kita rasakan dari orangtua.

"Inner child adalah diri kita, bagian dari jiwa kita yang masih kecil. Inner child kamu pasti beda-beda umurnya. Tapi biasanya, usianya itu adalah momen yang paling membuatmu terluka," ungkap Karina.

2. Pengalaman masa kecil yang tak menyenangkan, bisa membuat inner child terluka dan menciptakan rasa insecure hingga dewasa

Memahami Inner Child, Si 'Anak Kecil' yang Hidup dalam Jiwa Dewasapexels.com/cotton bro

Umumnya, kita semua pernah mengalami pengalaman tak menyenangkan pada masa kecil kita, baik disadari maupun tidak. Ternyata, pengalaman tak menyenangkan ini bisa membentuk luka pada inner child kita.

"Setiap orang perlu merasa aman secara psikologis, fisik, emosional, spiritual. Waktu masih kecil, orangtua yang butuh melindungi ini. Tapi kalau kamu gak berhasil mendapatkannya, inner child-mu bisa terluka," terang co-Founder aplikasi KALM ini.

Lantas apa yang terjadi kalau inner child terluka? Kamu bisa tumbuh dengan perasaan  tidak aman (insecure) hingga dewasa. Alhasil, rasa tak aman ini memicu karakter-karakter negatif yang berdampak buruk untuk hidupmu.

3. Bagaimana cara mengetahui apakah inner child terluka atau tidak?

dm-player
Memahami Inner Child, Si 'Anak Kecil' yang Hidup dalam Jiwa Dewasapexels.com/Ketut Subiyanto

Lantas, kamu mungkin bertanya-tanya tentang bagaimana cara mengetahui inner child terluka atau tidak. Menurut Karina, biasanya, salah satu tanda inner child terluka adalah ketika kamu selalu terjebak dalam pola yang sama.

"Saya ambil contoh, dalam toxic relationship, di mana polanya berulang. Kenapa gue diselingkuhin mulu atau gue selingkuh terus. Enggak, itu bukan mantan-mantanmu yang salah, tapi dia hanya pemicu yang bereaksi pada inner child-mu," terang Karina.

Baca Juga: Dear You, Ini 7 Cara Obati Luka Batin Inner Child yang Mengganggumu

4. Kalau ternyata inner child terluka, bagaimana cara menyembuhkannya?

Memahami Inner Child, Si 'Anak Kecil' yang Hidup dalam Jiwa Dewasapexels.com/Lucas

"Kamu butuh melindungi diri kamu sendiri. Jadilah orangtua untuk inner child kamu," ungkap Karina.

Dahulu, orangtua yang bertugas untuk melindungi kebutuhan keamananmu. Namun saat ini, kamulah yang bertugas melindungi dirimu sendiri. Oleh karena itu kamu perlu menjadi orangtua untuk inner child-mu sendiri.

Sadari apa yang membuatmu tak aman dan latih diri agar bisa menghadapi semua hal tersebut! Kamu bisa memulainya dengan menulis surat untuk dirimu sewaktu kecil.

Ingatlah peristiwa apa yang membuatmu terluka! Coba dukung dia agar bisa melewati masa-masa berat itu.

5. "We repeat what we don't repair." Oleh karena itu, sangat penting untuk terhubung dengan inner child demi hidup yang lebih bahagia

Memahami Inner Child, Si 'Anak Kecil' yang Hidup dalam Jiwa Dewasapexels.com/Gustavo

Terhubung dengan inner child bisa membuat kita hidup lebih damai dan bahagia. Selain itu, hal ini menjadi sangat penting untuk anak-anak kita nanti. Jangan sampai, apa yang terjadi pada kita di masa kecil terulangi pada anak-anak kita nantinya.

"Walaupun kamu mau bilang, 'Kamu gak akan menjadi seperti orangtuamu', inner child yang belum sembuh, bisa memunculkan reaksi-reaksi yang sama seperti apa yang kamu alami di masa kecil. Ingat! We repeat what we don't repair," tutup Karina.

Baca Juga: 5 Cara Berdamai dengan Inner Child yang Terluka dan Mendominasi Hidup

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya