5 Alasan Jangan Benci Berlebihan pada Orang yang Sudah Menyakiti Hati

Maafkan dia, ya!

Karena manusia bukan malaikat, segala hal terkait hati dan perasaan bisa saja muncul sewaktu-waktu sebagai bentuk respons atas kondisi lingkungan sekitarnya. Saat hati terluka atas perlakuan tak baik dari orang lain, sikap marah, kesal, dan benci bisa saja hadir dalam benak meski tak diluapkan secara langsung.

Ada orang-orang yang merespons rasa bencinya dengan brutal, namun tak sedikit juga yang mampu menjaga hatinya untuk tetap bersikap sabar. Terutama bagi yang sabar, berikut ini beberapa alasan sederhana mengapa membenci orang secara berlebihan tidak patut kamu lakukan.

1. Sebagian besar hidupmu hanya akan terfokus padanya

5 Alasan Jangan Benci Berlebihan pada Orang yang Sudah Menyakiti HatiPixabay.com/RobinHiggins

Saat kamu membenci seseorang secara berlebihan, seluruh kehidupanmu biasanya hanya akan terfokus pada sosok yang bersangkutan. Kamu akan terbelenggu oleh rasa benci yang kamu ciptakan sendiri dan tak bisa menikmati hari-harimu dengan indah.

Pikiran kamu hanya akan diisi oleh bayangan-bayangan negatif sikap buruk orang lain terhadap kehidupanmu. Berbeda saat melupakan kebencian tersebut, kamu akan merasakan hidupmu dengan lebih bebas, damai, dan sentosa. 

2. Membuat hati dan pikiran semakin kacau

5 Alasan Jangan Benci Berlebihan pada Orang yang Sudah Menyakiti HatiPixabay.com/Mandyme27

Karena pikiran kamu selalu diliputi kebencian, sudah pasti hati pun akan merasakan dampak buruknya. Hati dan pikiran yang sudah tak sehat akan selalu melihat berbagai hal dari sisi buruknya.

Tak juga bisa berpikiran jernih, kamu akan mudah terpengaruh oleh hasutan-hasutan lain yang akan semakin membuat hidupmu kacau balau. Kebencian yang kamu pupuk hanya akan menumbuhkan benih kebencian-kebencian lain yang lebih besar.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Banyak Orang yang Benci dengan Keramaian, Kamu Juga?

3. Memunculkan dendam kesumat tiada akhir

dm-player
5 Alasan Jangan Benci Berlebihan pada Orang yang Sudah Menyakiti HatiPixabay.com/Ashish_Choudhary

Kebencian yang sudah berakar kuat dalam hati dan perasaan biasanya akan melahirkan dendam kesumat yang tak berujung. Pikiran kamu akan terkuras habis demi hanya untuk mencari cara membalas rasa sakit yang sudah kamu terima selama ini.

Tak akan mencapai kata puas, dendam kesumat yang dilampiaskan secara brutal hanya akan membuat kehidupanmu sia-sia dan semakin tak bermakna. 

4. Kamu berhak bahagia atas hidupmu sendiri

5 Alasan Jangan Benci Berlebihan pada Orang yang Sudah Menyakiti HatiPixabay.com/Free-Photos

Rasa benci berlebihan yang kamu pendam juga secara otomatis akan membuat hidupmu tidak bahagia. Kamu tidak akan bisa menikmati hari dengan semestinya karena sering disusupi bisikan-bisikan provokatif yang membuat hidupmu semakin menderita.

Dengan melepaskan kebencian yang membuncah, akan membuka peluang kebahagiaan hadir dalam kehidupanmu. Ayolah, kamu berhak atas kebahagiaanmu sendiri dan jangan mau dijajah oleh kebencian yang merongrong sisi lain kehidupanmu.

5. Kamu berbeda dengannya, terutama dalam sikap

5 Alasan Jangan Benci Berlebihan pada Orang yang Sudah Menyakiti HatiPixabay.com/Free-Photos

Ketika meluapkan kebencian kepada orang yang sudah menyakiti hatimu, sejatinya sikap kamu tak ada bedanya dengan dia. Kamu dan dia sama-sama tak memiliki sikap terpuji karena melihat sebuah hal dari sudut pandang tak baiknya.

Buktikan bahwa kamu tidak serendah dirinya dengan memaafkan segala perilaku negatifnya terhadapmu. Hal tersebut bisa menjelaskan fakta bahwa kamu berada satu langkah di depannya dalam sikap dan perilaku.

Yah, sakit hati itu wajar dan manusiawi. Namun, ketika rasa sakit hati sudah berakar kuat dan menyebabkan kamu merasa ingin melakukan pembalasan, sejatinya kamu yang tak bisa mengelola hati dengan baik. Jadi, maafkan dia yang menyakiti dan kamu akan mendapatkan kebahagiaan hakiki!

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Balas Dendam Paling Superior adalah Berbuat Baik

Iip Afifullah Photo Verified Writer Iip Afifullah

Someone

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya