Kisah Jro Dewi di Bali, Pernah Mencoba Bunuh Diri Tanpa Disadari

Sering sakit-sakitan sejak kecil, kini membantu orang sakit

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Menjalani hidup sebagai penekun spiritual bukanlah hal yang mudah. Apalagi di Bali. Ketika seseorang memiliki anugerah tersebut, belum tentu keluarganya mendukung. Sebab orang tersebut akan mudah sakit-sakitan, kesurupan, hingga bunuh diri.

Hal ini pernah dialami sendiri oleh seorang penekun spiritual di Bali, Ni Luh Dewi Astuti Ningsih atau yang akrab disapa Jro Dewi. Jro Dewi sering membantu warga yang memiliki masalah spiritual. Ayah dan adiknya juga seorang penekun spiritual yang tinggal di daerah Kerobokan, Kabupaten Badung.

Bagaimana kisah Jro Dewi hingga ia harus terjun ke dunia spiritual? Community writer pernah mewawancarai Jro Dewi pada 9 Juni 2021 lalu. Berikut ini ceritanya.

Baca Juga: Kisah Mantan Pesulap dari Bali yang Kini Menjadi Praktisi Spiritual

1. Jro Dewi diketahui 'melik' sejak kecil

Kisah Jro Dewi di Bali, Pernah Mencoba Bunuh Diri Tanpa DisadariJro Dasaran Dewi. (Dok. Jro Dasaran Dewi)

Jro Dewi diketahui memiliki kemampuan spiritual sejak kecil, atau istilahnya di Bali disebut 'melik'. Jro Dewi sering sakit-sakitan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

"Saat itu, ayah saya memohon kepada Ida Sesuhunan agar kemampuan saya ini ditutup sementara, agar tidak mengganggu kehidupan saya," ungkap Jro Dewi ketika ditemui di rumahnya daerah Dalung, Kabupaten Badung.

Kondisi Jro Dewi membaik. Namun menginjak remaja, Jro Dewi justru sering kesurupan atau kerauhan di kampus maupun sanggar tarinya.

"Ayah saya kembali memohon agar kemampuan spiritual saya tidak dibuka dulu dan memohon agar tidak sering kesurupan lagi. Saat itu saya sudah menikah ke Dalung. Mungkin maksud ayah, agar saya tidak dikira terkena ilmu hitam atau bebaian," ungkap Jro Dewi yang remajanya pernah menjadi penari atau pregina ini.

2. Jro Dewi melakukan percobaan bunuh diri tanpa ia sadari

Kisah Jro Dewi di Bali, Pernah Mencoba Bunuh Diri Tanpa DisadariJro Mangku Nengah Sunarta, ayah dari Jro Dasaran Dewi. (Dok. Jro Dasaran Dewi)

Masalah mulai muncul sekitar tahun 2014, ketika anak keduanya duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK). Anaknya sering mengamuk dan tidak mau sekolah tanpa alasan yang jelas. Selain itu, Jro Dewi sendiri sering mengalami sakit kepala. Ia merasa kepalanya seperti ada yang menggaruk-garuk.

Keluarga dari pihak suaminya kemudian membawa Jro Dewi ke penekun spiritual atau balian untuk memohon petunjuk. Namun petunjuk yang didapat dari balian tersebut justru membuatnya semakin sakit.

Tanpa disadari, Jro Dewi melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya menggunakan pisau. Ia langsung dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Cerita Perempuan di Bali Pernah Ditipu Kuntilanak

3. Jro Dewi mulai menekuni dunia spiritual

Kisah Jro Dewi di Bali, Pernah Mencoba Bunuh Diri Tanpa DisadariJro Dasaran Dewi. (Dok. Jro Dasaran Dewi)

"Ayah saya datang ke rumah sakit dan menjelaskan kepada pihak keluarga suami saya, kalau saya sejak kecil sudah memiliki kemampuan spiritual, namun belum dijalankan," kenang Jro Dewi.

Setelah kejadian tersebut, Jro Dewi yang dibantu oleh ayahnya, mulai menjalankan beberapa runtutan upacara menjadi seorang dasaran. Secara perlahan, kemampuan spiritualnya mulai terbuka. Ia mulai bisa melihat penampakan-penampakan makhluk gaib.

Dalam perjalanannya, Jro Dewi menyungsung atau memuja Ida Sesuhunan Ratu Gede Dalem Ped, Ida Ratu Niang Sakti, dan Ibu Kanjeng Ratu. Ida Sesuhunan itulah yang memberikannya tuntunan dan perlindungan selama ia menekuni dunia spiritual.

4. Melakukan usadha dan proses nedunin roh orang yang sudah meninggal

Kisah Jro Dewi di Bali, Pernah Mencoba Bunuh Diri Tanpa DisadariJro Dasaran Dewi melakukan prosesi usadha. (Dok. Jro Dasaran Dewi)

Kini Jro Dewi sering melakukan pengobatan tradisional atau usadha untuk membantu warga yang terkena gangguan ilmu hitam. Sarana yang perlu dibawa oleh pasien adalah pejati.

Selain usadha, Jro Dewi juga menjalankan prosesi nedunin yang bertujuan untuk memanggil roh orang meninggal dunia atau roh leluhur. Untuk prosesi ini, warga wajib membawa pejati, beras tiga genggam, lekesan (Sirih dan tembakau), dan rokok.

"Saya hanya memohonkan kepada Ida Sesuhunan agar dibantu diberi kekuatan untuk menyembuhkan pasien, dan pasien harus percaya akan kekuatan Beliau. Saya selalu siap membantu warga yang memerlukan bantuan dalam dunia spiritual," ungkap Jro Dewi yang sering melakukan tirta yatra ke beberapa pura di Bali.

5. Jro Dewi sering mendapat gangguan atau serangan gaib

Kisah Jro Dewi di Bali, Pernah Mencoba Bunuh Diri Tanpa DisadariJro Dasaran Dewi bersama sang adik, Gus Cupak. (Dok. Jro Dasaran Dewi)

Sebagai penekun spiritual tentu ada banyak orang yang tidak menyukai sepak terjangnya. Jro Dewi sering menerima gangguan atau serangan gaib agar dirinya jatuh sakit atau bahkan meninggal dunia. Gangguan itu kadang berupa sosok ular atau bentuk lainnya yang menghadang Jro Dewi ketika sedang di luar rumah.

Jro Dewi merasa beruntung, karena selama ini ia selalu dilindungi oleh kekuatan suci Ida Sesuhunan jika mendapatkan gangguan atau masalah spiritual.

"Saya hanya bisa memasrahkan diri kepada kekuatan-Nya, dan selalu memohon agar saya dan keluarga selalu dalam lindungan-Nya," ujar Jro Dewi menutup pembicaraan.

Selain di Jalan Raya Padang Luwih, Kabupaten Badung, Jro Dewi juga bisa ditemui di Pura Beji Pesimpangan Ratu Niang Sakti Kerobokan. Ia bersama ayah dan adiknya ngayah (Melakukan kegiatan secara sukarela) di pura yang sering dijadikan sebagai tempat melukat tersebut.

Baca Juga: 7 Mantra Penangkal Leak, Bisa Digunakan Sehari-hari

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya