5 Cara Melestarikan Air Sesuai Ajaran Rasulullah

Menggunakan air dengan bijak ala sunnah Rasul

Makhluk hidup tidak bisa lepas dari keberadaan air. Menurut Usgs.gov, 60 persen tubuh kita tersusun atas kandungan air. Maka, tidak heran jika air disebut sebagai sumber kehidupan. Sayangnya, jumlah air bersih di bumi terbatas. Dilansir National Geographic, faktanya keberadaan air bersih yang bisa dikonsumsi dan digunakan manusia hanya 3 persen dari keseluruhan jumlah air di bumi.

Jumlah tersebut menjadi kian berkurang akibat masalah lingkungan dan polusi yang marak di berbagai wilayah. Sumber kehidupan ini tidak ayal perlu kita lestarikan keberadaannya. Anjuran untuk melestarikan air juga diajarkan dalam agama, satu di antaranya dalam Agama Islam. Ajaran tersebut diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, dan dapat kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Tidak berlebihan menggunakan air

5 Cara Melestarikan Air Sesuai Ajaran Rasulullahilustrasi air melimpah (pexels.com/Gabriela Palai)

Memanfaatkan air khususnya untuk menyucikan diri, sebaiknya tidak berlebihan. Meskipun berada di wilayah dengan air yang melimpah, kita dilarang untuk menghambur-hamburkannya.

Anjuran menggunakan air sesuai kebutuhan ini sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Kepada sahabatnya yang sedang berwudhu, Rasulullah berkata, "Jangan berlebihan. Walaupun engkau berada pada sungai yang mengalir." Perbuatan ini tidak disukai sebab dalam hal itu pun akan ada kerugian yang akan ditimbulkannya, dilansir Safcei.org.

2. Jumlah air yang digunakan untuk bersuci atau wudhu

5 Cara Melestarikan Air Sesuai Ajaran Rasulullahilustrasi air bersih (pexels.com/Steve Johnson)

Dalam mempraktikkan tuntunan agama, seorang muslim perlu meneladani Nabi Muhammad SAW. Dalam praktik bersuci atau berwudhu, Beliau telah mengajarkan tata caranya termasuk seberapa banyak air yang digunakannya. Menurut riwayat Imam Al-Bukhari dalam kitab sahih, untuk berwudhu Rasulullah SAW menggunakan 1 Mudd atau sekitar 675 mililiter air.

Sementara itu, mengutip jurnal Applied Water Science, penggunaan air untuk sekali berwudhu berkisar antara 3-7 liter air per orang. Maka, jika kita dapat mempraktikkan sunnah ini saja, ada sekitar 2 sampai 6 liter air yang bisa dihemat.

3. Jumlah air yang digunakan untuk mandi

5 Cara Melestarikan Air Sesuai Ajaran Rasulullahilustrasi air (pexels.com/pixabay)

Tidak hanya dalam berwudhu, untuk keperluan mandi, Rasulullah SAW juga mencontohkan agar bijak dalam menggunakan air. Dalam hadits Al-Bukhari, disebutkan bahwa untuk mandi, Nabi Muhammad SAW menggunakan air sebanyak 1 Saa atau setara dengan 5 Mud atau kurang lebih 2,4 liter.

Sementara itu, dilansir Thewaterscrooge, satu orang rata-rata menggunakan sekitar 65.1 liter air untuk mandi. Selisih 20 kali lipat lebih banyak dari apa yang dianjurkan dalam sunnah nabi. Jika kita bisa sedikit saja mendekati teladan tersebut, bisa dibayangkan berapa banyak air yang bisa digunakan untuk keberlangsungan generasi mendatang.

4. Larangan buang air di air yang menggenang

5 Cara Melestarikan Air Sesuai Ajaran Rasulullahilustrasi air menggenang (pexels.com/pixabay)

Kebersihan dan kesucian air perlu dijaga dari kotoran-kotoran yang dapat merusak. Dalam hal ini, Rasulullah SAW juga berpesan agar kita tidak mengotori air yang menggenang. Berdasarkan riwayat Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Janganlah seorang pun di antara kamu membuang air kecil di air tergenang yang tidak mengalir, kemudian dia berwudhu di dalamnya.” (H.R. Al-Bukhari Muslim).

Buang air dalam air yang tidak mengalir dapat menyebabkan rusaknya kualitas air. Seperti yang kita ketahui, air seni kotor dan najis. Mikroba dan bibit penyakit di dalamnya, menjadikan air yang sebenarnya suci menjadi kotor dan tidak layak digunakan lagi. Ajaran ini menekankan untuk tidak mencemari air dengan kotoran apa pun, termasuk sampah dan limbah lain dari aktivitas sehari-hari.

5. Mengalirkan air agar dapat menjadi sumber kehidupan makhluk hidup lainnya

5 Cara Melestarikan Air Sesuai Ajaran Rasulullahilustrasi tetesan air bersih (pexels.com/pixabay)

Air merupakan hak bagi seluruh makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan. Karena itu, kita tidak diperbolehkan menhana aliran air yang sesungguhnya dapat dimanfaatkan oleh banyak makhluk lain.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, "Kelebihan air janganlah ditahan, karena hal itu dapat menahan pertumbuhan tanaman." (HR. Bukhari). Hadits ini menekankan agar seseorang yang telah tercukupi kebutuhan airnya, dan  mempunyai kelebihan air di wilayahnya hendaklah ia mengalirkannya kepada orang-orang atau wilayah lain agar bisa bermanfaat bagi tumbuhan dan hewan-hewan.

Itulah tadi beberapa ajaran Nabi Muhammad SAW yang berhubungan dengan konservasi air. Dengan menerapkan ajaran-ajaran tersebut, seorang muslim bisa menjaga kelestarian sumber kehidupan dan juga mendapatkan pahala, lho. Jadi jangan ragu lagi untuk menerapkannya, ya.

Hanifah Nd Photo Community Writer Hanifah Nd

In the journey of finding Y

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya