Hebat, Siswa Jembrana dan Bangli Mewakili Bali ke Paskibraka Nasional

Semoga dapat posisi strategis di Paskibraka nasional ya!

Siapa nih yang waktu kecil pernah bercita-cita menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)? Pasti terbayang ya, bagaimana gagahnya memakai seragam putih dan jadi pusat perhatian saat pengibaran bendera setiap tanggal 17 Agustus. Buat kamu yang masih SMA, tidak ada salahnya mencoba ikut seleksi Paskibraka dengan mendaftar mulai dari sekolah masing-masing.

Seperti yang dilakukan I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata dari SMAN 1 Mendoyo, Jembrana dan I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari dari SMAN 1 Bangli ini. Siapa yang menyangka, setelah mengikuti seluruh rangkaian seleksi, mereka berdua kini menjadi wakil Bali ke Paskibraka di tingkat nasional tahun 2019.

Mereka akan bergabung dengan wakil dari 33 provinsi lainnya di Indonesia dan menjadi pasukan pengibar saat peringatan Proklamasi Kemerderkaan RI di Istana Merdeka Jakarta pada 17 Agustus mendatang.

Bagaimana sih cerita mereka bisa terpilih mewakili Bali?

1. Proses berawal dari tingkat kabupaten dan provinsi

Hebat, Siswa Jembrana dan Bangli Mewakili Bali ke Paskibraka NasionalIDN Times/Diantari Putri

Proses seleksi dilakukan mulai dari tingkat sekolah. Kemudian, yang lolos di tingkat sekolah akan diseleksi di tingkat kabupaten. Kalau di Bali, setiap kabupaten/kota mengirim masing-masing 10 orang calon paskibraka ke tingkat provinsi. Adapun 10 orang ini terdiri dari 5 orang putra dan 5 orang putri. Sehingga jumlah total calon paskibraka ke tingkat provinsi sejumlah 90 orang yang berasal dari 9 kabupaten/kota yang ada di Bali.

Di tingkat provinsi, seleksi diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Bali selama tiga hari, yakni 24-26 April 2019 di Korem 163/Wirasatya di Denpasar. Adapun tim seleksi yang merupakan gabungan dari gabungan TNI-Polri, Purna Paskirabaka Indonesia (PPI), akademisi, psikologi, dan Dispora Provinsi Bali.

Seleksi tingkat provinsi ini sekaligus menentukan siapa yang akan mewakili Bali ke tingkat nasional. Dari 90 orang yang ikut seleksi, hanya dipilih 32 orang, yakni 30 orang sebagai calon paskibraka di tingkat provinsi, dan 2 orang lagi ke tingkat nasional. Sedangkan sisanya sebanyak 58 orang dikembalikan ke masing-masing daerah untuk menjadi paskibraka di tingkat kabupaten/kota.

2. Seleksi di tingkat provinsi dengan sistem tarung bebas dan transparan

Hebat, Siswa Jembrana dan Bangli Mewakili Bali ke Paskibraka NasionalIDN Times/Diantari Putri

Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Provinsi Bali, I Gede Ketut Seputera Aryadi atas seizin Plt Kadispora Bali, I Made Rentin mengatakan, sistem seleksi dilakukan secara transparan dan terbuka. Tim seleksi melakukan penilaian dengan profesional. Ia dengan tegas mengatakan hasil penilaian dari tim seleksi sangat obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Sistemnya tarung bebas, tidak ada yang ditutup-tutupi. Yang terpilih adalah yang terbaik setelah kami uji dengan berbagai tes. Semua melalui rangkaian yang sangat transparan. Kami tim gabungan bekerja dengan profesional,” tegasnya.

3. Bali menargetkan wakilnya meraih posisi pembawa baki

Hebat, Siswa Jembrana dan Bangli Mewakili Bali ke Paskibraka NasionalANTARA FOTO/Siswowidodo

Dari hasil perankingan, keluar dua nama yang bakal mewakili Bali ke tingkat nasional. Mereka adalah I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata (16), siswa kelas X dari SMAN 1 Mendoyo, kabupaten Jembrana dan I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari (16) siswa kelas X dari SMAN 1 Bangli, kabupaten Bangli.

Mereka meraih skor tertinggi di masing-masing kelompok. I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata di kelompok putra meraih nilai 784,51. Sedangkan I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari di kelompok putri meraih nilai tertinggi yakni 823,79.

Namun, ada juga yang ditetapkan sebagai cadangan bilamana dua orang ini berhalangan ke tingkat nasional. Dua orang yang ditetapkan sebagai cadangan adalah siswa dengan peraih nilai tertinggi kedua, yakni Putu Windu Pujawan dari SMAN 1 Bangli, kabupaten Bangli sebagai cadangan putra dengan nilai 781,75 dan Ni Luh Putu Suci Anggreni dari SMAN 1 Bebandem, kabupaten Karangasem dengan nilai 822, 47.

Apa ada target Bali di nasional? Menurut Saputera Aryadi, Bali masih menargetkan wakil perempuan bisa meraih posisi pembawa baki. Sebab wakil Bali sendiri sudah 10 tahun tidak memegang posisi tersebut lagi. Terakhir kali, Dewa Ayu Santi Wiranti Rendang dari SMAN 3 Denpasar pernah mewakili Bali menjadi pembawa baki tingkat nasional tahun 2008.

“Seleksi untuk mendapatkan posisi tersebut memang sangat ketat, dan Bali sudah lama sekali tidak ada di posisi itu lagi. Tapi kalau dilihat dari postur dan muka, minimal membuat kita yakin kalau wakil Bali kali ini bisa bersaing memperebutkan posisi pembawa baki,” harapnya.

Sementara itu pada tahun 2018, wakil laki-laki dari Bali, Sang Putu Hendra Aditya Jyoty berhasil merebut posisi menjadi pengerek bendera. Saputera Aryadi pun berharap tahun ini I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata mampu merebut posisi tersebut.

4. Dewa Ayu Diastari ingin jadi pembawa baki atau komandan kelompok (Danpok)

Hebat, Siswa Jembrana dan Bangli Mewakili Bali ke Paskibraka NasionalIDN Times/Diantari Putri

I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari adalah salah satu siswi yang beruntung tahun ini bisa mewakili Bali ke tingkat nasional. Sejak kecil, gadis asal Banjar Gunaksa di Kabupaten Bangli ini memimpikan bisa menjadi anggota paskibraka. Impian itu terwujud.

Kedua orangtuanya, I Dewa Agung Anom Sandiarta dan Ni Luh Putu Suastiari mendukung penuh tekadnya. Begitu lolos ke tingkat provinsi, Dewa Ayu pun makin termotivasi untuk mengangkat kembali kabupaten Bangli ke kancah nasional. Sebab sudah sangat lama Bangli tidak menjadi wakil Bali ke nasional.

“Kalau gak salah menurut kakak-kakak pembina di kabupaten, terakhir Bangli jadi wakil Bali ke nasional itu sekitar tahun 2003. Saya jujur masih tidak menyangka kalau saya lolos. Tapi dengan hasil ini membuat saya semakin termotivasi mengangkat nama Bangli dan Bali di tingkat nasional,” ucapnya.

Ia mengaku termotivasi untuk meraih posisi pembawa baki atau komandan kelompok (Danpok). Meski ia tahu untuk meraih posisi tersebut tidaklah mudah dan butuh perjuangan ekstra. “Katanya seleksi untuk posisi-posisi ini sangat ketat, sehingga saya harus mematangkan persiapan mulai dari fisik, mental, pengetahuan, dan suara. Kalau tidak dapat posisi jadi pembawa baki, semoga bisa jadi danpok pasukan 45,” doa remaja kelahiran 28 Februari 2003 ini.

5. Bagus Sanggra ingin bertugas membentangkan bendera merah putih

Hebat, Siswa Jembrana dan Bangli Mewakili Bali ke Paskibraka Nasionalantarafoto.com

Siswa yang tidak kalah bahagianya dengan Dewa Ayu adalah I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata dari SMAN 1 Mendoyo. Pelajar kelahiran 15 Maret 2003 ini terpilih mewakili kelompok putra dengan perolehan nilai tertinggi ke tingkat nasional. Padahal saat seleksi hari kedua, ia mengaku sempat down melihat pesaingnya. Ia bahkan hampir menyerah dan mengira akan pulang ke Jembrana karena merasa tidak akan terpilih.

“Saya sempat down, lihat peserta lain tinggi-tinggi dan bodinya bagus. Pas tes fisik kemarin, saya kan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, jadi sempat merasa gak akan terpilih. Saya pikir kayaknya bakal balik pulang ke Jembrana. Saya terus motivasi diri saya, dan ternyata saya terpilih,” ungkapnya bahagia.

Sebagaimana Dewa Ayu, ia pun berharap bisa meraih posisi atau pasukan inti dalam penampilannya saat Peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka nanti. Ia ingin sekali menjadi pembentang bendera merah putih. Karena itu, ia mengaku akan berlatih keras.

“Saya ingin jadi pengerek, atau pembentang bendera juga tidak masalah. Tapi yang pasti, membawa nama baik Jembrana ke tingkat nasional merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya. Saya termotivasi memberikan yang terbaik,” ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Emick, Petani Bali yang Jadi Pengajar di Desa Terpencil Buya

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya