Mengapa Mendaki Gunung Bikin Ketagihan? Ini 5 Alasannya 

Rasa lelah kamu akan terbayarkan saat sampai di puncak

Aktivitas yang padat merayap di perkotaan, hiruk pikuk dan bisingnya suara kendaraan, ditambah dengan pekerjaan yang tak ada habisnya, berpotensi membuat orang menjadi mudah stres dan ingin mencari suasana segar. Suasana alam pun bisa menjadi obat yang sangat ampuh untuk kembali meringankan pikiran. 

Bagi beberapa orang, mendaki gunung adalah cara yang sangat manjur untuk menyegarkan pikiran dan fisik. Udara yang sejuk dan jernih serta rindangnya pepohonan membuat perasaan menjadi adem. Bahkan ada juga yang sampai ketagihan untuk mendaki gunung. Nah berikut beberapa alasan mengapa mendaki gunung membuat orang menjadi ketagihan:

Baca Juga: Daftar 23 Gunung di Bali, Paling Tinggi Gunung Agung 

1. Tempat yang tepat untuk menenangkan diri

Mengapa Mendaki Gunung Bikin Ketagihan? Ini 5 Alasannya Pinterest/internetblogm

Di era yang semakin modern, semua hal dituntut untuk serba cepat dan tepat. Pekerjaan seakan tak ada habisnya, bahkan waktu 24 jam pun seakan tak cukup. Hal inilah yang menyebabkan orang-orang menjadi mudah stres dan akibatnya tak bisa fokus dengan pekerjaan.

Bangun di pagi hari dengan udara segar dan bersih, disertai pemandangan yang sangat memanjakan mata, sungguh membuat hati dan pikiran kembali segar. Itulah sebabnya mengapa mendaki gunung adalah proses healing yang paling ampuh.

2. Bertemu dengan komunitas pendaki gunung

Mengapa Mendaki Gunung Bikin Ketagihan? Ini 5 Alasannya ilustrasi gunung(pexels.com/muhammad syahroyni)

Para pendaki atau para pencinta alam, punya komunitas yang cukup banyak lho, karena diminati oleh semua kalangan. Mulai dari komunitas para anak muda, kelompok mahasiswa, sampai pekerja. Semuanya menjadi teman jika bertemu di gunung, tidak terbatas pada asal daerah, maupun pekerjaan.

Saat mendaki gunung, kamu juga akan bertemu dengan orang-orang dengan hobi yang sama. Di sana kamu juga punya kesempatan untuk bergabung dalam sebuah komunitas. Menarik kan?

3. Mendaki gunung termasuk hobi yang mahal

Mengapa Mendaki Gunung Bikin Ketagihan? Ini 5 Alasannya Unsplash.com/matheusferrero

Mendaki gunung disebut mahal karena rasa puas dan indahnya pemandangan yang dilihat setelah lelah mendaki tak bisa didapatkan di tempat lain. Itu adalah alasan utama mengapa orang-orang menjadikan mendaki menjadi sebuah hobi.

Walaupun perlu energi dan tenaga yang banyak untuk sampai di puncak, semuanya akan terbayarkan dengan apa yang dilihat di depan mata. Ketenangan pikiran dan indahnya segala karunia alam yang terbentang luas, tentunya sangat sulit ditemukan di perkotaan. 

4. Mendaki gunung termasuk olahraga yang menantang

Mengapa Mendaki Gunung Bikin Ketagihan? Ini 5 Alasannya unsplash.com/conti_photos

Perlu diingat juga bahwa mendaki gunung adalah olahraga yang cukup berisiko dan berbahaya. Terutama apabila melakukan aktivitas ini tanpa persiapan yang matang. Para pendaki harus memiliki ketahanan fisik yang kuat dan sehat.

Terutama bagi para pemula, disarankan untuk mendaki bersama-sama dengan pendaki lainnya yang sudah berpengalaman. Meskipun kamu akan merasakan tantangan yang luar biasa, tapi mengutakan keselamatan tetap adalah hal yang sangat penting. Tantangan ini memang sangat menggoda seseorang untuk terus mendaki gunung. 

5. Menikmati wisata langit

Mengapa Mendaki Gunung Bikin Ketagihan? Ini 5 Alasannya unsplash.com/Brad Barmore

Selain menjadi tempat healing yang menenangkan, sepanjang proses pendakian, kamu juga akan melewati tempat-tempat yang jarang ditemui di kota. Seperti ladang, sawah, danau, dan pemandangan hijau lainnya.

Sampai di puncak, mata kamu akan dimanjakan dengan pemandangan yang sangat menakjubkan. Bahkan kamu akan merasa seperti berwisata langit. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama? 

Nah itulah beberapa alasan yang membuat orang-orang menjadi ketagihan untuk mendaki gunung. Siapkan waktu kamu ya dan nikmati indahnya pemandangan yang menyegarkan. 

Debora alin Photo Community Writer Debora alin

Mountain and Sea

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya