Terapi Tanaman Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Mental Kita, Mengapa?

Siapa yang suka berkebun nih?

Terapi tanaman untuk kesehatan mental mungkin terkesan konvensional. Namun siapa sangka bahwa berdasarkan sejumlah penelitian klinis, terapi ini justru memberikan dampak positif.

Psikolog sekaligus Founder Pradnyagama, Retno IG Kusuma pada Rabu (10/6) kepada IDN Times menyatakan bahwa menghabiskan waktu dengan tanaman mampu meningkatkan kesejahteraan baik mental maupun fisik.

“Sebuah studi dari tahun 2016 melihat semua penelitian yang tersedia tentang bagaimana berkebun dapat mempengaruhi suasana hati, dan menemukan bahwa ada bukti kuat yang menunjukkan efek positif berkebun untuk kesehatan," ungkapnya. 

1. Tanaman secara psikologi dipercaya memiliki jiwa

Terapi Tanaman Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Mental Kita, Mengapa?Pixabay.com/@OnzeCreativitijd

Retno menjelaskan bahwa tanaman yang merupakan salah satu makhluk hidup, dalam psikologi, dipercaya juga mempunyai jiwa.  “Mungkin kalau di Indonesia tidak terlalu familiar ya. Atau ada tapi gak terlalu banyak. Kalau di luar negeri itu kayak Tulip. Perkebunan-perkebunan Tulip yang seperti itu, itu ada psikolognya. Seperti binatang, jadi ada ahli jiwanya bahwa tanaman itu juga punya soul. Mereka juga punya jiwa,” terangnya.

Retno mencontohkan bahwa sebuah rumah dengan tanaman asli yang tumbuh dan tanaman bunga plastik memiliki aura dan soul yang berbeda. Secara garis besar, tanaman itu memiliki energi yang positif, selain fungsi utamanya memproduksi oksigen (O2).

2. Warna hijau pada tanaman merupakan warna penyembuhan

Terapi Tanaman Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Mental Kita, Mengapa?Manfaat terapi tanaman, secara psikologi warna hijau adalah warna kesembuhan (Dok.IDN Times/Retno IG Kusuma)

Secara psikologi, warna hijau pada tanaman merupakan warna harapan, termasuk dalam warna penyembuhan. Warna-warni bunganya memberikan suatu harapan, keceriaan, dan kebahagiaan.

“Jadi kalau orang bisa memakai tanaman. Karena memang banyak sekali aspek yang bisa kita gali dari tanaman etrsebut. Termasuk kalau misalnya ada orang yang mungkin tidak bertangan dingin. Jadi cuma beli saja misalnya begitu, ya gak masalah,” ungkapnya.

Terlebih saat pandemik ini, kesibukan terapi tanaman diungkapkannya sangatlah cocok. Tanaman ada yang tumbuh di media air atau tanah yang kemudian apik ditata dalam ruangan atau kamar. Kesibukan ini pun sangat cocok dilakukan.

“Ada suasana baru yang menyejukkan rumah. Yang kita sebut sebagai modifikasi lingkungan yang secara psikologis juga memperbaiki mood atau suasana hati kita,” terangnya.

3. Solusi menurunkan stres tanpa harus bepergian

Terapi Tanaman Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Mental Kita, Mengapa?Psikolog sekaligus Founder Pradnyagama Retno IG Kusuma (Dok.IDN Times/Retno IG Kusuma)

Retno mengungkapkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses keluar rumah, menyibukkan diri dengan tanaman merupakan cara merilis stres. Mengapa? Melihat tanaman bertumbuh, bagi orang yang bisa memaknai itu bahwa hidup memang selalu ditemani dengan pertumbuhan. Kadang sesuai dengan harapan dan kadang tidak.

“Ada satu unsur terapi dalam bertanam karena sebenarnya kita melihat diri kita. Jadi kadang-kadang metaphor namanya, simbolisasi bagaimana kita memulai dengan benih. Kemudian melihat dia bertumbuh ya seperti itu ya. Itu seperti kita memunculkan oh ada harapan buat saya,” terangnya.

Apalagi ketika mampu mengemas tanaman tersebut dengan dibubuhi kata-kata motivasi yang seperti dilakukan oleh Retno. Tanaman juga bisa digunakan untuk kado kepada orang-orang tersayang kita.

4. Bisa meningkatkan kesejahteraan fisik

Terapi Tanaman Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Mental Kita, Mengapa?Pexels.com/daria

Selanjutnya, terapi tanaman juga disebut bisa meningkatkan kesejahteraan fisik. Bagaimana bisa? Menurut Retno, jika hati sudah gembira dan pikiran positif, itu secara physical akan meningkatkan imunitas tubuh seseorang.

Perasaan gembira tersebut bisa timbul ketika melakukan terapi tanaman, apalagi tanaman yang disukai. Kerja endorphin dalam tubuh akan menurunkan stres dan gangguan fisik.

“Rasanya sekarang sudah banyak nih. Kalau melihat trend-nya sekarang (masa pandemik) mereka banyak yang mempercantik rumah. Buat mereka yang berkantong tebal tinggal beli model tanaman. Tapi buat yang level bawah pun gak masalah karena sebenarnya Dinas Pertanian mereka juga maulah menyumbangkan beberapa bibit untuk ditanam di rumah,” terangnya.

Selain itu tanaman juga bisa dikonsumsi saat panen tiba. Terapi tanaman tidak melulu hanya berupa bunga, namun juga tanaman yang hasilnya bisa dikonsumsi, termasuk sayur.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya