Mengenal Jafro Megawanto, Atlet Paralayang yang Dapat Bonus Jadi PNS

Pernah terbang bebas di Australia

Badung, IDN Times – Olahraga dirgantara Indonesia setiap tahun semakin menunjukkan eksistensinya. Apalagi sejak tahun 2000 lalu, paralayang telah masuk ke dalam agenda Pekan Olahraga Naional (PON). Banyak prestasi yang ditorehkan oleh para atlet paralayang, baik di kancah nasional maupun dunia.

Satu di antaranya adalah atlet Jafro Megawanto (26). Ia sudah melalang buana ke beberapa negara untuk melakukan olahraga ini.Telah banyak prestasi yang diukir hingga akhirnya bdiberi kesempatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan kementerian. Bagaimana kisah perjalanan Jafro selama ini?

Baca Juga: Kisah Atlet Kempo di Bali yang Kidal, Gerakan Tak Mudah Dibaca Lawan

1. Tertarik karena melihat paralayang ekstrem dan memacu adrenalin

Mengenal Jafro Megawanto, Atlet Paralayang yang Dapat Bonus Jadi PNSAtlet paralayang, Jafro Megawanto. (Instragram/Jafromegawanto)

Jafro Megawanto atau yang akrab dipanggil Jafro ini lahir di Kota Batu, Kabupaten Malang, pada 18 Maret 1996. Kegemarannya berolahraga paralayang dimulai dari tempat tinggalnya, karena setiap hari ia menyaksikan olahraga ini. Selain itu, ia menilai bahwa paralayang merupakan olahraga yang ekstrem, memacu adrenalin, dan tidak banyak dilakoni di Indonesia. Hal itulah yang membuat ia tertarik untuk melakukannya.

“Kebetulan saya tinggal di Kota Batu dan di kampung saya memang tempat pendaratan paralayang. Jadi dekat, tiap hari melihat, memantau. Yang aku suka dari olahraga ini, olahraga ini tuh tergolong olahraga yang memacu adrenalin,” tuturnya, Senin (13/9/2022).

2. Sempat jatuh di kebun teh hingga mengalami cedera punggung saat latihan paralayang

Mengenal Jafro Megawanto, Atlet Paralayang yang Dapat Bonus Jadi PNSAtlet paralayang, Jafro Megawanto. (Instragram/Jafromegawanto)

Anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Budi Sutrisno dan Suliasih ini mengaku memang hobi berolahraga paralayang sejak usia 16 tahun. Pilihannya menekuni olahraga ini sempat terkendala restu orangtuanya. Hal itu karena beberapa alasan, di antaranya biaya akomodasi yang mahal saat latihan. Setiap hari ia harus membayar tukang ojek untuk mengantarkannya ke atas gunung.

“Dulunya sih memang orangtua tidak menyetujui karena kan biayanya mahal. Terus untuk akomodasinya mahal kalau latihan kan. Ketika latihan kan ngojek naiknya, turunnya terbang. Untuk naik lagi ke gunung kita perlu ngojek,” jelasnya.

Apakah usahanya berlatih olahraga ini berjalan mulus? Tentu tidak, ia mengaku pernah terjatuh hard landing atau landingnya tidak di tempat pendaratan yang seharusnya, melainkan di kebun teh hingga ia mengalami cedera punggung.

3. Ukir prestasi dalam negeri hingga kejuaraan paralayang internasional

Mengenal Jafro Megawanto, Atlet Paralayang yang Dapat Bonus Jadi PNSAtlet paralayang, Jafro Megawanto. (Instragram/Jafromegawanto)

Kendati hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), namun ia mengukir prestasi dengan menjuarai berbagai kejuaraan paralayang hingga tingkat dunia. Usahanya berlatih olahraga ini setiap hari, membuatnya mengukir prestasi juara 3 Ketepatan Akurasi saat mengikuti kejuaraan untuk pertama kalinya di desanya. Hal itulah yang kemudian membuka hati kedua orangtuanya dan berubah memberikan support penuh untuk Jafro hingga kariernya terus berkembang.

“Bisa membuktikan, akhirnya orangtua jadi support,” ucapnya bersyukur.

Beberapa catatan prestasi yang telah diraihnya di antaranya menjadi perwakilan atlet paralayang dari Kontingen Jawa Timur di Pekan Olah Raga Nasional 2016 dan meraih 3 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Kemudian tahun 2018, ia mengikuti SEA Games mewakili Indonesia dan meraih 2 medali emas dan 1 medali perunggu.

Setelah itu, ia mengikuti event internasional Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) tahun 2019, ia meraih peringkat kedua pada full serinya. Laki-laki dengan rating PL3 atau pilot professional ini juga peringkat 1 World Paragliding Rangking System (WPRS) kelas akurasi pada pertengahan 2019 sampai 2022 awal.

Tak hanya itu, ia juga mengikuti kejuaraan World Paragliding Accuracy Championship, Asian Championship, Asian Games, dan Paragliding World Cup. Dilanjutkan mengikuti PON Papua, dan pulang menggondol 2 medali emas, 1 medali perak, dan 2 medali perunggu.

4. Dapat bonus jadi PNS sebagai hadiah SEA Games 2021

Mengenal Jafro Megawanto, Atlet Paralayang yang Dapat Bonus Jadi PNSAtlet paralayang, Jafro Megawanto. (Instragram/Jafromegawanto)

Dari seluruh kejuaraan yang ia ikuti sampai saat ini, ada satu pengalaman yang tidak terlupakan baginya yakni ketika mengikuti kejuaraan internasional seri 1 di Serbia. Ia mengaku selalu merindukan momen tersebut karena beberapa alasan. Kejuaraan di Serbia saat itu merupakan pertama kali dia tergabung dalam Tim Nasional Indonesia. Ia juga mengikuti try out WPAC. Selama 10 hari di Serbia, ia berkesempatan bertemu para pilot dari luar negeri.

“Nah, itu berjuang bareng sama teman-teman Timnas, terus ketemu pilot-pilot asing. Bareng semuanya. Nah, itu momen-momen yang selalu aku rindukan sampai sekarang. Ya memang benar-benar berkesan bangetlah,” jelasnya.

Lalu sensasi apa yang ia dapatkan di ketinggian? Jafro mengungkapkan bahwa pengalaman di ketinggian yang tidak bisa ia lupakan adalah saat ia mengikuti tryout cross country open distance terbang bebas di Australia pada tahun 2020 awal. Ia main di ketinggian sampai 3.500 meter di atas permukaan laut. 

“Rasanya dingin waktu itu di sana,” ungkapnya.

Hingga saat ini, ia sudah menjajal olahraga paralayang di beberapa negara, di antaranya Thailand, Slovenia, Turki, Kazakhstan, Kanada, Australia, Serbia, India, dan Korea Selatan. Rencananya bulan Oktober 2022 mendatang ia akan ke Korea Selatan mengikuti kejuaraan cross country Paragliding World Cup Asian.

“Harapannya sih terus berjuang mengharumkan orangtua dan yang selebihnya untuk negara,” jelasnya.

Deretan prestasi yang telah diukirnya tersebut berbuat manis. Atas kemenangannya di SEA Games 2021 lalu, suami dari Gita Rezky ini mendapatkan bonus dari Pemerintah Indonesia tawaran menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Karena ia masih berstatus atlet, ia mengaku belum ditugaskan di kantor. Selain berlatih paralayang, saat ini ia juga sibuk mengasuh dua orang buah hatinya.

“Keseharian ya ngasuh anak, olahraga bareng, healing bareng,” terangnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya