Presma Undiksha Bali: Time Management Sekarang Sangatlah Penting 

Suara millenial yang perlu didengarkan

Meski baru sebulan menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Buleleng, Bali, Made Vera Yanti (21) merasa telah mendapat banyak hal baru tentang keorganisasian. Terlebih dalam situasi pandemik ini, menurutnya time management menjadi sangatlah penting.

Time management harus bener-bener kita kuasai dan harus kita pelajari. Karena apa? karena di saat kita memimpin itu, tentu tidak boleh lengah dengan kegiatan utama kita sebagai mahasiswa. Juga untuk menuntaskan semua mata kuliah supaya lancar. Terus di samping itu, organisasi juga harus tetap berjalan," ungkap Vera, Rabu (19/8/2020).

Sebagai pimpinan, ia mengakui bahwa cukup sulit untuk berada di posisi tengah-tengah, yakni sebagai jembatan. Artinya, dalam posisinya sekarang, ia dituntut untuk tidak pro dengan mahasiswa maupun pihak pimpinan kampus.

“Jadi untuk menjadi penengah itu rada sulit. Tapi untungnya saya juga terus sharing kepada anggota saya juga untuk bagaimana sih kita harus bersikap ketika kita ada di sebuah masalah?” ucapnya.

1. Suarakan aspirasi para mahasiswa

Presma Undiksha Bali: Time Management Sekarang Sangatlah Penting Ilustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Vera, sapaan akrab mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini. Ia menyampaikan bahwa pandemik ini cukup menghambat kegiatan organisasi. Sehingga diperlukan kreativitas dan ide-ide baru untuk bisa tetap menjalankan organisasi.

“Yang sebelumnya kami lakukan secara offline, tapi sekarang kami harus merubah semua kegiatan itu secara online. Dan kami juga harus mencari ide baru, kegiatan baru yang bisa kami lakukan secara online, tetapi tetap bermanfaat untuk mahasiswa, tetap juga menunjang kampus itu sendiri,” katanya.

Mahasiswi semester 7 ini menilai kebijakan pemerintah saat pandemik ini ada plus minusnya. Ia juga menyayangkan mahasiswa yang orangtuanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat susah untuk mendapatkan bantuan pendidikan.

“Di satu sisi saya mengerti alasan pemerintah membatasi atau mengecualikan, bahwa PNS dan ASN tidak bisa mendapatkan bantuan. Karena mereka masih mendapatkan gaji. Dibandingkan dengan yang bekerja di swasta. Mereka yang di PHK, otomatis tidak punya pekerjaan,” jelasnya.

Ia menilai bahwa tidak bisa mengeneralkan bahwa semua PNS itu sejahtera. Misalkan saja golongan yang rendah, mereka pun masih kekurangan walaupun tetap mendapatkan gaji. Alangkah baiknya jika pemerintah secara lebih detail menyasar target bantuan tersebut.

Kritik ini tidak serta merta dari pandangannya saja, namun berdasarkan informasi yang ia terima dari beberapa rekan mahasiswa lainnya. Mereka mengeluh dengan kondisi dan kebijakan yang tidak tepat sasaran ini. Ia pun merasa sangat perlu untuk menyuarakan aspirasi itu.

2. Pandemik mengubah sistem pendidikan 180 derajat

Presma Undiksha Bali: Time Management Sekarang Sangatlah Penting Ilustrasi kuliah dari rumah. IDN Times/Arief Rahmat

Menurut Vera, semua pihak terpukul dengan kondisi saat ini, baik siswa, orangtua siswa, maupun guru itu sendiri. Pertama, pihak orangtua siswa yang dituntut menyediakan alat elektronik untuk media belajar anaknya dari rumah. Ketika siswa tersebut tidak memiliki alat, maka proses belajar akan terhambat. Ini tentu akan menjadi beban bagi orangtua.

“Sedangkan masa pandemik ini, bisa kita katakan bahwa masyarakat, saya ambil khususnya di Bali, itu hampir sebagian besar kena PHK. Jadi orangtua juga stress memikirkan anaknya. Bagaimana bisa mereka belajar. Apalagi mereka tidak bisa menggunakan smartphone atau tidak memiliki smartphone, lainnya,” ungkapnya.

Begitu pun dengan guru yang harus mengubah sistem pendidikan mereka. Di mana yang awalnya face to face, dengan adanya pandemik sekarang ini harus belajar mengerti menggunakan teknologi. Dan dari pengalamannya yang saat ini juga sedang praktik mengajar di sebuah sekolah, guru pamongnya yang usianya sudah tidak muda lagi, kesusahan menangkap dan belajar teknologi.

“Guru-guru pun terhambat untuk menyampaikan materi ke siswanya. Dan siswa juga perlu penjelasan dari gurunya. Menurut saya wabah ini mengubah sistem pendidikan 180 derajat,” jelasnya.

3. Tetap terapkan protokol kesehatan

Presma Undiksha Bali: Time Management Sekarang Sangatlah Penting IDN Times/Irma Yudistirani

Vera mengungkapkan bahwa yang kini bisa ia lakukan adalah tetap mematuhi protokol kesehatan, apalagi selama wabah ini masih ada di Indonesia. “Tapi karena adanya wabah ini kita lebih konsisten, lebih ketat lagi supaya virus tidak lagi meningkat. Kita harus bisa juga menjaga kesehatan dengan cuci tangan dan makan yang sehat,” ucapnya.

Terlebih saat ini pariwisata sudah mulai dibuka meskipun wisatawan asing belum diperkenankan untuk berkunjung. Setidaknya semakin sedikit masyarakat yang menganggur karena kehilangan pekerjaan.

“Karena hampir bisa dikatakan 80 persen itu masyarakat Bali kerjaannya di swasta. Jadi kalau semakin lama tidak dibuka, semakin lama menjadi pengangguran dan perekonomian di Bali semakin jatuh,” ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya