Awalnya Benci Bulu Kucing, Kini Cat Lovers di Denpasar

Dari makan hingga ke salon aja harus dipikirin

Denpasar, IDN Times – Kucing merupakan hewan peliharaan umum di kalangan masyarakat. Mulai dari jenis kucing kampung, hingga kucing breeder yang berharga puluhan juta. Namun siapa sangka, pesona kucing mampu mengubah perasaan seseorang, yang tadinya benci kini menjadi cinta. Seperti dialami oleh seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Kota Denpasar, Triwidiyanti (41). Ia awalnya tidak menyukai hewan piaraan satu ini karena alasan bulunya.

“Awalnya gak suka kucing karena bikin bersin dan bulunya suka nempel,” ungkapnya, Sabtu (16/3/2024).

Gimana ceritanya ya perempuan yang disapa Wids ini jadi jatuh cinta sama kucing? Berikut ini selengkapnya.

1. Menyukai kucing karena hobi suaminya mencari kucing tak bertuan

Awalnya Benci Bulu Kucing, Kini Cat Lovers di Denpasarilustrasi kucing milik salah satu cat lovers di Denpasar (Dok.IDN Times/istimewa)

Perempuan yang akrab dipanggil Wids ini tinggal di Jalan Gunung Bromo, Kota Denpasar. Teras rumahnya tampak dipenuhi kandang kucing. Ia mulai menyukai kucing sejak suaminya yang kerja di Kapal Pesiar, meneruskan kecintaannya sebagai cat lover.

Saat itu suaminya mencari kucing untuk dipelihara. Ia mencari kucing tak bertuan, dan atau pemilik yang ingin melepaskan kucingnya karena kebanyakan peliharaan. Kadang ia mendapatkan kucing dari sesama cat lovers. Kadang pula ia menukarnya dengan makanan kucing, sehingga mendapat kucing secara gratis.

“Karena suamiku suka kucing. Lama-lama jadi suka sama kucing. Terutama kucing Persia, blasteran gitulah. Karena lucu,” katanya.

2. Diberi nama sesuai ciri khas kucing tersebut

Awalnya Benci Bulu Kucing, Kini Cat Lovers di Denpasarilustrasi kucing milik salah satu cat lovers di Denpasar (Dok.IDN Times/istimewa)

Pemilihan nama kucing sendiri mereka tentukan berdasarkan sifat, dan karakternya. Terkadang memakai nama sama dengan kucing mereka yang sudah mati. Contohnya Kliwon, Simba, Cimi, Nala, Cempreng, Oyen, dan Abu.

“Biar lebih mudah pemanggilan aja. Contoh oyen, karena kucingnya warnanya semua oranye, maka namanya oyen. Supaya mudah memanggil dan jadi ciri khasnya dia,” ungka Wids.

3. Dipelihara maksimal, dan diantar ke salon

Awalnya Benci Bulu Kucing, Kini Cat Lovers di Denpasarilustrasi kucing bahagia (pexels.com/Dids .)

Semakin lama, kecintaan suami pada kucing ikut menulari Wids. Di sela-sela kesibukannya sebagai IRT dan pekerja swasta, Wids jadi turut merawat kucingnya. Awalnya, ia memiliki satu ekor kucing pada 2023 lalu. Kini, ia merawat 7 ekor kucing yang terdiri dari kucing Persia, Maine Coon, hingga blasteran kucing kampung. Ia melakukan perawatan sehari dua kali untuk pembersihan kandangnya, sekaligus pemberian pakan.

“Kalau sempat, tiap weekend dibawa ke salon kucing untuk perawatan. Satu kucing Rp100 ribu. Nyalonnya gantianm gak langsung nyalon semua,” katanya.

4. Sebulan merogoh kocek hingga Rp1,8 juta

Awalnya Benci Bulu Kucing, Kini Cat Lovers di DenpasarImage by wirestock on Freepik

Pemeliharaan kucing ini ternyata tidak murah. Ia merogoh kocek hingga Rp1,8 juta setiap bulan. Uang itu digunakan untuk kebutuhan pasir 25 kilogram (kg) per dua minggu seharga Rp150.000. Sebab untuk menampung pup kucing, ia harus membeli pasir setidaknya 8 kemasan seberat 25 kg.

Selain itu, juga kebutuhan untuk pakan selama satu bulan, yang terdiri dari 3 jenis makanan kucing seharga Rp75 ribu. Total pengeluaran untuk pakan kucing ini sekitar Rp600 ribu.

“Ya sekitara Rp1,8 juta lah,” terangnya.

Hmm, pesona kucing memang mampu meluluhkan hati seseorang yang awalnya benci jadi cinta ya. Kamu sendiri gimana? Kalau punya pengalaman yang sama seperti Wids, share di kolom komentar ya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya