5 Tanda Kalau Hidupmu Butuh Sentuhan Slow Living
Hidup bukan tentang pekerjaan dan kewajiban aja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kadang bangun tidur terasa berat dan lelah, lalu energi terkuras habis karena overthinking. Banyak pikiran kita bukan untuk kemajuan diri, tetapi sibuk membandingkan hidup sendiri dengan hidup orang lain. Masih pagi, tapi kepala terasa pusing dan beban banget buat mengawali hari dengan seabrek kerjaan yang sudah menanti. Setiap hari, rutinitas terasa monoton kalau bukan weekend.
Itu tandanya kita butuh sentuhan—bukan hanya dari orang yang disayang, tapi juga sentuhan pola pikir untuk memulai gaya hidup yang lebih slow. Memiliki hidup yang lebih menikmati dan fokus pada target sendiri. Biar hidup gak kebut-kebutan memenuhi ekspektasi diri dan orang lain, yuk sadari tanda-tandanya bahwa hidup kamu perlu sentuhan hidup yang slow living.
1. Mudah terdistraksi
Mudah terdistraksi mencerminkan kondisi seseorang yang sering kehilangan fokus atau konsentrasi akibat berbagai rangsangan atau stimulus eksternal atau pikiran internal yang tidak fokus atau meloncat-loncat. Individu yang mudah terdistraksi mungkin menemui kesulitan untuk mempertahankan perhatian pada satu tugas atau aktivitas tertentu, karena rentan terhadap gangguan dari sekitar mereka. Terganggu karena suara, pergerakan, atau pikiran yang melayang-layang dapat dengan mudah memecah perhatian mereka.
Hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas, pemecahan masalah, dan kualitas pekerjaan, serta memunculkan rasa frustrasi dan stres. Dalam konteks ini, penting untuk mengakui bahwa kehidupan yang penuh dengan gangguan dan ketergesa-gesaan mungkin membutuhkan pendekatan slow living untuk membantu mengatasi perasaan terburu-buru, dan menciptakan ruang untuk fokus serta ketenangan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.