TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kalau Hidupmu Butuh Sentuhan Slow Living

Hidup bukan tentang pekerjaan dan kewajiban aja

ilustrasi menghargai waktu sendiri (freepik.com/jcomp)

Kadang bangun tidur terasa berat dan lelah, lalu energi terkuras habis karena overthinking. Banyak pikiran kita bukan untuk kemajuan diri, tetapi sibuk membandingkan hidup sendiri dengan hidup orang lain. Masih pagi, tapi kepala terasa pusing dan beban banget buat mengawali hari dengan seabrek kerjaan yang sudah menanti. Setiap hari, rutinitas terasa monoton kalau bukan weekend.

Itu tandanya kita butuh sentuhan—bukan hanya dari orang yang disayang, tapi juga sentuhan pola pikir untuk memulai gaya hidup yang lebih slow. Memiliki hidup yang lebih menikmati dan fokus pada target sendiri. Biar hidup gak kebut-kebutan memenuhi ekspektasi diri dan orang lain, yuk sadari tanda-tandanya bahwa hidup kamu perlu sentuhan hidup yang slow living.

1. Mudah terdistraksi

foto hanya ilustrasi (unsplash.com/elcuervo)

Mudah terdistraksi mencerminkan kondisi seseorang yang sering kehilangan fokus atau konsentrasi akibat berbagai rangsangan atau stimulus eksternal atau pikiran internal yang tidak fokus atau meloncat-loncat. Individu yang mudah terdistraksi mungkin menemui kesulitan untuk mempertahankan perhatian pada satu tugas atau aktivitas tertentu, karena rentan terhadap gangguan dari sekitar mereka. Terganggu karena suara, pergerakan, atau pikiran yang melayang-layang dapat dengan mudah memecah perhatian mereka.

Hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas, pemecahan masalah, dan kualitas pekerjaan, serta memunculkan rasa frustrasi dan stres. Dalam konteks ini, penting untuk mengakui bahwa kehidupan yang penuh dengan gangguan dan ketergesa-gesaan mungkin membutuhkan pendekatan slow living untuk membantu mengatasi perasaan terburu-buru, dan menciptakan ruang untuk fokus serta ketenangan.

2. Tidak bisa menikmati momen

foto hanya ilustrasi (pexels.com/Andrea Piacquadio )

Ketidakmampuan untuk menikmati momen yang sedang terjadi sekarang. Jika sering merasa sulit untuk menikmati momen saat ini dan selalu berpikir tentang masa depan atau masa lalu, ini bisa menjadi tanda untuk lebih slow dalam hidup.

Slow living membawa fokus pada kehadiran dan kesadaran kita di masa yang sedang berjalan.

3. Kesulitan menjaga keseimbangan hidup

Ilustrasi orang sedang menganalisa data (freepik.com/our-team)

Jika merasa kesulitan menjaga keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan waktu untuk diri sendiri, ini bisa menjadi indikasi bahwa perlu adopsi gaya hidup yang lebih santai.

4. Kepala dipenuhi dengan pekerjaan dan kewajiban

ilustrasi merasa pusing (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika pikiranmu selalu penuh dengan daftar tugas dan kewajiban, ini mungkin tanda bahwa perlu mengurangi kecepatan. Slow living mengajarkan untuk memprioritaskan dan merelaksasi pikiran.

Writer

Yauma Bunga Yusyananda

Still Learning By doing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya