TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Awas Terpengaruh! 9 Tipe Toxic People yang Perlu Kamu Hindari

Jangan sampai mengganggu kesehatan mentalmu!  

ilustrasi wanita bersandar di sofa (unsplash.com/matcfelipe)

Kadangkala seseorang tidak bisa memilih dengan siapa akan bertemu dan menjalin hubungan. Entah itu hubungan dengan keluarga, sahabat, teman kerja, teman sekolah, atau pacar sekalipun. Di antara mereka, bisa saja ada yang toxic. 

Daripada menanggung kerugian mental dan waktu karena meladeni orang-orang yang toxic, kamu perlu membatasi diri untuk berhubungan dengan orang-orang seperti ini. Mengapa? Karena tidak semuanya bisa kamu jadikan tempat untuk berbagi keluh kesah ataupun menghabiskan waktu bersama.

Agar kesehatan mentap kamu terjaga, kamu perlu mengetahui tipe-tipe toxic people sebagaimana di bawah ini:

Baca Juga: 5 Tips Menghilangkan Prasangka Buruk Terhadap Pasangan

1. Pengekang 

ilustrasi laki-laki duduk memegang rokok (unsplash.com/ssmmywilliams)

Pengekang adalah seseorang yang ingin mengendalikan segalanya dan semua orang di sekitar mereka. Mereka ingin bertanggung jawab atas apa yang orang lain lakukan, katakan, dan pikirkan.

Orang seperti ini akan merasa panik ketika kamu tidak setuju dengan pendapatnya dan tidak akan berhenti berusaha meyakinkanmu bahwa mereka benar. Kamu pun dipaksa harus melakukan apa yang mereka katakan.

Dalam suatu hubungan, orang dengan tipe seperti ini tidak akan memberi kamu ruang bernapas dan akan terus-menerus mengomeli kamu sampai benar-benar sesuai dengan keinginan mereka. 

2. Merusak diri sendiri 

ilustrasi wanita terbaring (unsplash.com/yrss)

Jika kamu memiliki orang dengan tipe seperti ini di sekitarmu, yang telah berulang kali melukai diri sendiri atau terlibat dalam perilaku merusak diri sendiri, maka langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mendukung dan membimbing mereka menuju bantuan profesional.

Tetapi jika mereka terus melukai diri mereka sendiri sampai pada titik di mana mendukung mereka berdampak pada kesehatan mental kamu, maka kamu harus menjauh untuk sementara waktu. Apa yang mereka lakukan dapat membuatmu ikut larut dengan masalah yang mereka ciptakan. Jika mereka sudah sampai menyita perhatian dan waktumu bahkan untuk dirimu sendiri, segeralah menjauh.

3. Penuh drama

ilustrasi laki-laki berteriak (unsplash.com/mpbasham)

Beberapa orang toxic hidupnya penuh dengan drama, yang mana seperti magnet. Mereka selalu menarik drama ke kehidupan mereka. Ada yang selalu salah dan ketika masalah terpecahkan, masalah lain muncul.

Orang seperti ini hanya menginginkan empati, simpati, dan dukungan. Apa yang mereka pikirkan hanyalah berbagai kerumitan hidup yang tidak ada habisnya, pikiran putus asa mereka terhadap jalan yang baik juga memengaruhi tingkah sehari-hari.

Menawarkan bantuan dan solusi apapun kepada mereka, akan tetap sama saja. Mereka seperti tidak pernah ingin memperbaiki apa pun. Sebaliknya, mereka mengeluh dan terus mengeluh dengan drama yang terjadi di hidupnya. Berada di sekitar mereka, bisa saja kamu akan terpengaruh dan masuk dalam drama yang mereka ciptakan. Tentu ini akan membuatmu kelelahan.

4. Suka cemburu dan menghakimi 

ilustrasi wanita memegang gelas (unsplash.com/kellysikkema)

Orang yang pencemburu sangatlah toxic. Mereka memiliki begitu banyak kebencian diri sehingga mereka tidak bisa bahagia untuk siapa pun di sekitar mereka. Biasanya, kecemburuan mereka muncul sebagai penilaian, kritik, atau gosip.

Menurut mereka, orang lain itu buruk, tidak keren, atau kurang dalam beberapa hal. Jika seseorang mulai bergosip dengan cemburu tentang orang lain hingga selalu menghakimi tindakan orang lain, hati-hati. Tipe toxic ini bisa membicarakanmu di belakang.

5. Pembohong

ilustrasi laki-laki bertopeng (unsplash.com/rippervision)

Jangan pernah percaya untuk kedua kalinya dengan orang yang memiliki sifat pembohong. Apalagi jika kamu sudah pernah mendapati orang tersebut berbohong, maka waspadalah kalau kamu akan dibohongi untuk kesekian kalinya.

Mereka cenderung mencari cara untuk terhindar dari masalah dengan berbohong. Daripada kamu terus-terusan dibohongi, menjauhlah sebelum kamu dikecewakan berulang kali.

6. Narsis

ilustrasi wanita bersandar di sofa (unsplash.com/matcfelipe)

Pernahkah kamu berada dalam situasi sedang berdiskusi dengan orang narsis, namun yang terdengar mereka yang membicarakan tentang dirinya sendiri?

Orang narsis biasanya mereka bertindak seolah-olah mereka ahli dalam segala hal. Cepat melebur ketika kamu tidak setuju dengan mereka, serta mereka punya kecenderungan untuk merendahkan orang lain untuk meningkatkan citra mereka sendiri.

Jika kamu seorang pendengar yang baik atau gemar mendengarkan cerita orang lain, adakalanya kamu harus menciptakan batasan jika berdiskusi dengan orang seperti ini agar kamu tidak kelelahan menghadapinya.

7. Penggosip

ilustrasi bergosip (unsplash.com/benwhitephotography)

Penggosip memperoleh kesenangan dari kemalangan orang lain. Mungkin pada awalnya menyenangkan untuk mengintip kecerobohan orang lain, tetapi seiring waktu, itu akan melelahkan. Membuat kamu bisa menyakiti orang lain.

Ada banyak sekali hal positif di luar sana dan terlalu banyak hal baik yang bisa kamu pelajari dari orang-orang yang menarik. Jangan membuang waktumu untuk ikut berbicara tentang kemalangan orang lain alias menggosip.

8. Tempramental

ilustrasi wanita marah (pexels.com/olly)

Beberapa orang sama sekali tidak memiliki kendali atas emosi mereka. Mereka akan menyerang dan memproyeksikan perasaan mereka kepada orang terdekatnya dan orang di sekitarnya, sambil berpikir bahwa orang lain yang menyebabkan munculnya ketegangan.

Dekat dengan orang seperti ini dapat menjadikanmu sebagai tempat untuk mereka melampiaskan emosi. Walau belum terjadi, berhati-hatilah dengan orang yang tempramental. Setidaknya jangan melampaui batas dengan orang-orang seperti ini agar kehidupanmu tidak terganggu.

Verified Writer

Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya