TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Mengubah Insecure Jadi Rasa Bersyukur, Jangan Menyiksa Diri 

Bye bye insecure, mari bersyukur yuk!

Ilustrasi seseorang yang sedang merenung. (pexels.com/pixabay)

Apakah kamu pernah mengalami insecure? Ya, perasaan tidak aman dan tidak nyaman yang membuat seseorang merasa gelisah, takut, malu, hingga tidak percaya diri. Sesungguhnya perasaan itu wajar dirasakan oleh siapapun. Tapi apabila terus berlarut, tentunya akan berdampak pada kesehatan mental.

Mengingat dampak insecure pada kesehatan mental sangat besar, disarankan untuk segera mengatasinya. Nah berikut beberapa tips untuk mengubah rasa insecure menjadi rasa bersyukur:

Baca Juga: 5 Cara Menemukan Pasangan yang Pas, Dia Selalu Ada saat Suka dan Duka 

1. Pahami terlebih dahulu penyebab rasa insecuremu

Ilustrasi seseorang yang bersedih (pexels.com/Andrew Neel)

Hal pertama adalah ketahui dulu penyebab rasa insecure yang kamu alami. Setelah tahu akar masalahnya, kemudian kamu akan tahu apa yang harus dibenahi. Sering-seringlah melakukan self talk.

Seni berbicara dengan diri sendiri bukanlah hal aneh. Beri ruang untuk dirimu agar senantiasa jujur. Sampaikan sejujur-jujurnya apa yang membuatmu merasa gak percaya diri. Apabila perlu, kamu bisa mencatatnya untuk membantu memahami dirimu sendiri.

2. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Ilustrasi dua orang yang punya hobi berbeda (pexels.com/Kyle Loftus)

Seseorang kerap merasa insecure karena membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Apalagi dengan kehadiran media sosial, kamu bisa dengan mudah melihat pencapaian teman-temanmu, sehingga hal tersebut bisa saja membuatmu insecure.

Padahal setiap orang memiliki keunikan dan potensi masing-masing. Setiap orang punya track kehidupan beserta masalahnya. Akan sangat tidak adil apabila terlalu membandingkan kekurangan dirimu dengan kelebihan orang lain sehingga kamu jadi tidak bisa bersyukur atas apa yang sudah kamu raih. 

3. Cobalah lakukan evaluasi terhadap diri sendiri

Ilustrasi sedang menulis (pexels.com/VladaKarpovich)

Selanjutnya, mulai lakukan evaluasi terhadap diri sendiri. Kita memang punya kekurangan, tapi apakah kekurangan itu akhirnya bisa jadi semakin membaik atau malah memburuk? Selain itu, apresiasi juga kelebihan yang ada dalam dirimu. 

Cara mengevaluasi diri, selain dengan menulis kekurangan dan kelebihan, kamu juga merealisasikan upaya introspeksi diri. Apa saja yang harus diperbaiki sehingga ke depannya kamu pun bisa menjadi pribadi yang lebih baik. 

4. Tidak terlalu berharap kepada orang lain

Ilustrasi seseorang yang menunggu (pexels.com/Stefan Stefancik)

Apakah kamu sering berharap kepada orang lain dan akhirnya ternyata dikecewakan? Berharap kepada orang lain agar mereka selalu baik, ada, dan membahagiakan kamu, tentunya hanya akan membuatmu insecure. Ketika kenyataannya tidak sesuai dengan harapan, bisa jadi kamu malah menyalahkan diri sendiri. 

Kamu tidak akan pernah merasa cukup dengan pujian orang lain. Harapan yang digantungkan pada orang lain hanya akan membuat cemas. Kamu pun pada akhirnya sulit ikhlas menerima kenyataan. Apabila kamu lapang dan bersyukur atas apapun yang terjadi, tentunya itu juga akan lebih menenangkan.

Verified Writer

sarah aisyah

Books, Poem, and Blue

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya