5 Ide Menarik Pengolahan Sampah Organik, Bisa Jadi Tas Cantik
Bisa jadi sumber cuan lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia sebagai negara agraris, dikenal dengan hasil pertaniannya yang melimpah. Buah-buahan dan sayuran dapat dipanen sepanjang waktu. Tingginya hasil panen, seiring juga dengan permasalahan baru yang timbul, yakni sampah organik. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup, Indonesia dapat menghasilkan sampah organik sebesar 57 persen dari total sampah keseluruhan.
Sisa panen, sisa makanan, dan pengolahan hasil pertanian yang tidak baik, menyebabkan tingginya tumpukan sampah. Apabila tidak diolah dengan baik, tumpukan sampah yang kian meninggi, dapat melepaskan gas karbon ke atmosfer yang mengakibatkan menipisnya lapisan atmosfer sehingga terjadi pemanasan global.
Mengatasi kondisi itu, diperlukan aksi dari masyarakat agar sampah organik dapat diolah dengan benar dan tidak membusuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Negara tetangga Indonesia, seperti India, telah berhasil mengolah sampah organik sehingga memiliki nilai jual yang lebih.
Lalu apa saja solusi pengolahan sampah organik? Berikut ide menarik pengolahan sampah organik ala negara tetangga:
Baca Juga: [OPINI] Sampah Laut: Saat Buang Sampah Sembarangan Jadi Kebiasaan
1. Batang pisang menjadi pembalut
Sebagai produsen pisang terbesar di dunia, India kerap bermasalah dengan sampah batang pisang. Berbeda dengan pohon buah lainnya, pisang hanya dapat berbuah satu kali, lalu tidak produktif lagi. Selama bertahun-tahun, para petani membakar sampah batang pisang untuk menghilangkannya. Namun siapa sangka, ternyata sampah batang pisang bisa diolah hingga memiliki nilai jual lho.
Dilansir dari Business Insider, Chirag Desai, seorang peneliti yang fokus pada limbah pisang, berhasil menciptakan produk pupuk cair, kain, permen, dan banyak lagi. Kolaborasinya dengan Kristin Kagetsu dan Tarun Botlia menghasilkan pembalut yang terbuat dari batang pisang. Bisnis mereka dinamakan Saathi dan saat ini pembalut biodegradable tersebut telah dijual di seluruh dunia.
Indonesia sebagai negara produsen pisang terbesar ketiga di dunia, sebenarnya juga bisa lho mencoba cara India untuk mengatasi permasalahan sampah batang pisang ini.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.