Kisah Marsekal TNI IB Putu Dunia, Putra Bali Pertama yang Jadi Kasau
Hampir jadi korban ranjau di Perang Irak-Iran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"Putu, walaupun kamu pintar dan mendapat Adhi Makayasa, kamu tidak akan mungkin menjadi Kasau."
"Mas, jangan pernah bermimpi akan menjadi Kasau ya...!"
Kata-kata itu selalu diingat oleh IB Putu Dunia, putra Bali kelahiran 20 Februari 1957, di Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Hingga akhirnya, lontaran kalimat-kalimat itu terjawab pada tahun 2012, ketika dirinya dilantik oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ke-19. Ia mencatat sejarah sebagai putra Bali pertama yang mencapai pangkat tertinggi di dalam dunia militer (Marsekal).
Bagaimana perjalanan IB Putu Dunia hingga akhirnya berhasil mencapai posisi itu? Berikut kisah yang diceritakannya dalam buku Marsekal TNI IB Putu Dunia Menembus Langit.
Baca Juga: Terpilihnya Kolonel Pnb Putu Sucahyadi Jadi Kebanggaan TNI AU
1. Pada awal dinas di TNI AU mendapat Korps/Jurusan Penerbang yang menerbangkan pesawat tempur
Pada buku yang ditulis oleh N Putrawan, terbitan Pustaka Ekspresi tahun 2018, Marsekal TNI IB Putu Dunia menuturkan, para taruna Akademi Angkatan Udara bermimpi untuk menjadi Kasau. Sebuah perjalanan yang panjang untuk bisa mencapai cita-cita itu. Terlebih selama puluhan tahun Indonesia merdeka, belum ada putra Bali yang berhasil menggapainya.
Tapi ternyata sejarah baru terukir. Setelah 67 tahun Indonesia merdeka, pertama kalinya putra Bali memperoleh kepercayaan untuk menyandang pangkat 4 TNI/Polri. Sosok yang diberi mandat tersebut adalah IB Putu Dunia. Walaupun ia ingat betul saat masih berpangkat Letnan, tidak sedikit perwira senior yang menyangsikan kemampuan dan mimpi-mimpinya. Atas apa yang dicapainya, Marsekal TNI IB Putu Dunia berharap dirinya bukanlah satu-satunya putra Bali yang mampu membuktikan dan berhasil ada di posisi itu.
Ia mengatakan, sejak awal dinas di TNI AU, ia mendapat Korps/Jurusan Penerbang (PNB) untuk menerbangkan pesawat tempur. Meski kadang singkatan PNB diartikan sebagai "Perwira Nasib Baik." IB Putu Dunia tetap berpegang pada prinsip bahwa agar memiliki nasib yang baik, maka perlu perjuangan sehingga bisa memenangkan persaingan. Setidaknya harus memiliki nilai yang lebih dari orang lain.
Nasib baik tersebut, menurutnya tak dibawa begitu saja sejak lahir, melainkan memerlukan usaha dan setiap saat mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Sebagaimana kata pepatah, "Luck is what happen when preparation meets opportunity."