TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menghindari Fast Fashion, Bijak Membeli Pakaian

Apakah kamu peduli dengan Ibu Bumi? Batasi fast fashion!

foto ilustrasi (unsplash.com/John Cameron)

Fashion cepat atau sering disebut dengan fast fashion, adalah konsep industri tekstil yang menghadirkan pakaian ready to wear dengan konsep pergantian mode yang cepat dalam kurun waktu tertentu. Jadi, tiap musim berganti, atau tiap bulan selalu muncul tren fashion baru.

Apa sih dampak fast fashion? Fast fashion sebenarnya adalah sebuah dilema. Satu sisi, fast fashion mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat dengan harga relatif lebih murah dalam jangka waktu lebih cepat. Namun di sisi lain, fast fashion memunculkan isu lingkungan dan kesejahteraan pekerja. Mengapa? Sebab limbah tekstil menjadi lebih banyak. Sementara, upah buruh juga murah.

Lalu, bagaimana cara kita menyikapi fast fashion?

Baca Juga: 10 Inspirasi Ragam Celana ala Mew Suppasit, Santai Buat OOTD

1. Tentukan satu tempat penyimpanan yang tepat

foto ilustrasi (unsplash.com/Burgess Milner)

Kamu bisa memulai dengan menentukan satu tempat penyimpanan khusus untuk pakaianmu. Mulailah berkomitmen untuk membatasi pakaian yang kamu punya. Jika lemarimu sudah penuh, jangan tambah lagi dengan membeli pakaian baru. Cukup miliki sedikit pakaian.

Sedikit pakaian tidak berarti membuat penampilanmu tidak menarik. Pilih pakaian yang bisa dipadupadankan satu sama lain. Sehingga walaupun pakaianmu tidak cukup banyak, namun penampilan kamu tidak terlihat monoton.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Pupuk Organik, Biar Pohon Berbuah Sepanjang Tahun

2. Bijak dalam berbelanja

unsplash.com/Arturo Rey

Berbelanjalah ketika memang diperlukan, bukan pada saat merasa menginginkannya. Jangan buru-buru beli yang baru. Tunggu sampai pakaianmu benar-benar tidak layak pakai. Saat pakaianmu ada yang rusak dan masih bisa diperbaiki, opsi memperbaiki pakaian dapat dipilih ketimbang langsung cari yang baru.

Ketika membeli pakaian baru, pikirkan dahulu, mau dikemanakan pakaian ini ketika sudah tidak layak pakai? Dijadikan lap atau didaur ulang? Atau disumbangkan ke tempat-tempat yang menampung pakaian tak layak pakai? Sekarang cukup banyak komunitas yang mengelola baju bekas, lho! Kamu bisa mencari tahu di internet.

3. One in, one out

unsplash.com/Becca McHaffie

Ketika kamu memutuskan belanja baju baru, keluarkan baju lama atau baju yang sangat jarang kamu pakai. Baju yang sudah lebih dari tiga bulan tidak dipakai dan kamu tak punya rencana lagi untuk memakainya di kemudian hari, layak dikeluarkan dari lemari.

Kamu bisa menyumbangkan ke tempat lain yang lebih membutuhkan. Atau, bisa kamu jual kembali, lho! Jadi, lemarimu tak akan cepat penuh. Cara ini secara tidak langsung juga dapat menekan keinginan belanja impulsifmu.

4. Beralih ke sustainable fashion

unsplash.com/Content Pixie

Kamu bisa memilih berbelanja pakaian yang memiliki bahan lebih bagus dan awet. Biasanya, ada harga ada rupa. Memang tidak semua pakaian yang murah itu kualitasnya murahan, dan tidak semua pakaian mahal pasti bagus.

Kamu sendiri yang bisa menentukan dan memilih, mana pakaian yang lebih cocok untuk kamu dari segi harga dan kualitas. Ingat! Lebih baik pilih yang lebih awet daripada yang gampang tergantikan.

Writer

Marulia Putri

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya