6 Ungkapan Berbahasa Bali yang Menggambarkan Sikap Bertolak Belakang
Kelihatannya bahagia di luar, padahal hatinya hancur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sikap bertolak belakang rasanya pernah dirasakan oleh semua orang. Misalnya seseorang terlihat bahagia di luar, ternyata hancur di dalam. Seseorang terlihat baik di luar, tapi punya niat busuk di hatinya, dan beberapa contoh lainnya.
Sikap-sikap bertolak belakang terkadang dikiaskan melalui ungkapan atau pepatah. Dalam Bahasa Bali, ada ungkapan-ungkapan yang bisa digunakan untuk menyebut sikap bertolak belakang seseorang. Berikut ini enam ungkapan berbahasa Bali tentang sikap bertolak belakang:
Baca Juga: 10 Kamus Percakapan Dasar Bahasa Bali, Pedoman Buat Traveller Nih
1. Goloh tendas kelet ikut (Longgar kepala, sempit ekor)
Ungkapan goloh tendas kelet ikut ini dikiaskan utnuk seseorang yang kelihatannya saja suka bersosial dan memberi. Tetapi sebenarnya ia sangat kikir.
Misalnya, ada orang yang hendak meminjam uang kepada orang yang kaya. Orang kaya itu terlihat rela memberikan uangnya segera. Akan tetapi di balik itu semua, orang kaya ini mematok bunga tinggi setiap bulannya.
Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan