Suka Duka Melatih Anjing Pelacak, Tak Beranjak Setelah Dikasih Hadiah
Kalau kata mimin sih gak gampang ya melatihnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gianyar, IDN Times – Tak dipungkiri chemistry antara pawang dan satwa anjing memang harus terjalin dengan baik, apalagi ketika menjalankan tugas berat. Seperti melatih anjing K-9 sebagai hewan pelacak narkotika, pengendus peledak, hingga pengendalian massa.
Kanit Pol Satwa Polda Bali AKP, I Wayan Nuaba, mengungkapkan seorang pawang harus bisa membaca kondisi fisik anjingnya saat menjalankan banyak tugas. Tanpa hal tersebut, risikonya sangat besar.
“Yang tahu benar itu ya pawangnya sendiri. Kalau memang sekiranya kondisi fisiknya sudah jenuh, ya memang harus diistirahatkan. Minimal ya satu jam istirahat. Diberikan kesempatan dia minum. Itu penting untuk kembalikan kebugarannya dia,” jelas Nuaba saat IDN Times menyambangi Kantor Unit Satwa Batu Bulan, Gianyar, Rabu (30/10) lalu.
Berikut ini suka duka polisi saat melatih anjing K-9:
1. Satu polisi satu anjing, yang saling berkolaborasi mengungkap kasus kejahatan
Masing-masing polisi berperan sebagai pawang untuk satu jenis anjing. Contohnya:
- Brigadir Putu Eka Pratnyana menjadi pawang anjing bernama Chiphas (4) jenis Labrador jantan, yang tugasnya di bidang narkotika
- Ipda I Komang Widiana menjadi pawang anjing Charlie (6) jenis Golden jantan, yang memiliki tugas sebagai pengendus bahan peledak
- Brigadir Nyoman Setiawan menjadi pawang anjing bernama Rocky (7) jenis Rottweiler, yang bertugas sebagai pengendalian massa (Dalmas)
- Brigadir Nyoman Jatmika menjadi pawang anjing bernama Edward (4) jenis German shepherd Dog (GSD), yang bertugas melacak kasus kriminal pencurian misalnya.
“Semasih dia bisa dioperasionalkan ya dioperasionalkan. Makanya semasih dia hidup itu pawangnya melekat. Diajukan pawang yang lain juga nggak mau, orang sudah ada semacam chemistry,” jelas Nuaba.