TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Kabidhumas Polda Bali Kombes Bayu, Sempat Ingin Jadi Tentara

Selamat kembali bertugas di Bali ya Pak

Kabidhumas Polda Bali, Kombespol Stefanus Satake Bayu Setianto. (IDN Times/Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Bali, Kombespol Stefanus Satake Bayu Setianto, resmi menggantikan Kombespol Syamsi pada Jumat (8/7/2022) lalu. Selang tiga hari kemudian, pada Senin (11/7/2022), perwira menengah yang akrab dipanggil dengan Kombes Bayu ini mengadakan pertemuan awal dengan awak media, di Ruang Rupatama, Polda Bali, Denpasar. 

Sebelum menjabat sebagai Kabidhumas Polda Bali, Kombes Bayu menjabat sebagai Kabidhumas Polda Sumatra Barat. Ia mengaku sempat termotivasi menjadi tentara sebelum akhirnya menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian. Bagaimana perjalanan karier Kombes Bayu sejauh ini? 

Baca Juga: Mengenal Baleganjur Wave of Springs di PKB, Filosofi Sungai di Ubud

1. Lahir dari keluarga petani dan besar di Magelang, Provinsi Jawa Tengah

instagram/satakebayu

Kombes Bayu merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan Siswoyo dan Ambarwati. Ia lahir di Bekasi pada 25 November 1968 dengan nama Stefanus Satake Bayu Setianto. Kombes Bayu menceritakan kata Satake dalam namanya merupakan bahasa Jepang yang merupakan merek mesin penggiling padi saat itu.

“Mungkin saat ibu melahirkan saya, ayah mungkin sedang menggunakan mesin penggiling padi,” kisahnya. 

Kombes Bayu besar di Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Keluarganya berlatar belakang petani sehingga dengan keterbatasan ekonomi, ia hanya bersekolah sampai tingkat menengah atas saja.

Ia menuntaskan pendidikan di SD Potrobangsan Magelang lulus tahun 1982, lalu lanjut ke SMPK Pendowo Magelang dan tamat tahun 1985. Kemudian jenjang berikutnya ditempuh di SMAK Pendowo Magelang dan menuntaskannya pada tahun 1988.

“Saya begitu lulus SMA dari SMA Magelang mencoba mendaftar sekolah yang kedinasan. Karena saya tahu bahwa saya berlatar belakang orangtua yang kurang mampu. Jadi bisa sekolahkan anaknya sampai SMA sudah alhamdulillah. Sudah cukup bersyukur dan itu perlu perjuangan yang luar biasa. Sehingga orangtua saya bisa menyekolahkan saya sampai SMA,” ungkapnya.

Sedangkan untuk pendidikan kepolisian Republik Indonesia, ia berhasil lulus dari Akpol Semarang pada 1992, yang ditempuhnya selama 3 tahun. Kemudian lulus dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta tahun 2000, yang ditempuhnya selama 2 tahun.

Kombes Bayu menuntaskan Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Sespim Lemdiklat Polri Lembang pada tahun 2007, yang ditempuhnya selama 6 bulan. Hingga akhirnya pada tahun 2011 lalu, Kombes Bayu lulus sebagai mahasiswa magister di Universitas Samratulangi.

2. Pernah ingin menjadi anggota TNI, termotivasi dari kakak kandungnya

instagram/satakebayu

Usai lulus dari SMAK Pendowo Magelang lulus tahun 1988, ia berkeinginan mendaftar sebagai tentara. Keinginan ini muncul karena termotivasi dari kakak kandungnya, Ibnu Bintang yang menempuh pendidikan Akademi Militer (Akmil) tentara Angkatan Darat (AD) dan lulus tahun 1989. Selain itu, Kota Magelang yang dikenal sebagai kota tentara AD juga menjadi motivasi bagi Kombes Bayu untuk menjadi tentara.

“Karena saya di Magelang, saya setiap hari, setiap kegiatan saya ketemu dengan tentara. Itu yang membuat saya mencoba bagaimana sih menjadi tentara, supaya lulus SMA sudah punya kerjaan. Tetapi saya mencoba melalui pendaftaran, namanya dulu AKABRI,” ungkapnya.

Upaya mendaftar menjadi tentara ini harus terhenti di tengah jalan. Ia gugur setelah melewati semua persyaratan sampai tingkat pusat. Setahun kemudian, ia mencoba lagi mendaftar, namun juga gugur. Hingga akhirnya masuk ke AKPOL tahun 1989 dan lulus tahun 1992.

“Mungkin saya kalah di kuota. Tidak masuk di sana, dipulangkan,” ungkapnya.

3. Berdinas pertama kali di Polres Karangasem dan bertemu dengan gadis Bali pujaan hatinya

instagram/satakebayu

Pada tahun 1993, Kombes Bayu ditempatkan di Polda Nusra (Polda Bali), tepatnya berdinas di Polres Karangasaem. Pada tugas dinas pertamanya ini, ia kemudian bertemu dengan gadis Bali bernama I Gusti Mahrani yang saat itu bekerja di Bank BRI Karangasem.

“Saya ketemu di sana yang akhirnya menjadi istri saya. Jadi istri saya adalah orang Bali. Orangtuanya dari Mengwitani. Bapaknya dari Mengwi, Ibunya dari Klungkung,” terangnya.

Saat ini ia dikaruniai dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Anak pertamanya, T Andrean S, kelahiran 1997 dan lulus AKPOL tahun 2018. Saat ini tengah menempuh pendidikan di PTIK. Sementara anak kedua, C Aditya S, kelahiran 2001, dijadwalkan lulus AKPOL tahun 2022 ini. Sedangkan putrinya, F Angelia S, kelahiran 2003 dan saat ini masih menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Berita Terkini Lainnya