TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perempuan Disabilitas Daksa Asal Sulawesi Buat Boneka Deddy Corbuzier

Hai Om Deddy Corbuzier. Ada yang mau ngasih boneka nih

Berbagai Sumber

Badung, IDN Times - Seorang perempuan membuat postingan yang menarik perhatian publik di media sosial (Medsos). Namanya Hastiani (37), warga asal Desa Laba, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Penyandang disabilitas daksa ini membuat boneka dari kain flanel mirip Deddy Corbuzier.

Boneka tersebut berukuran 30 sentimeter. Ia sengaja membuatnya karena terinspirasi oleh pria yang memiliki nama asli Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo tersebut. Karena penasaran, IDN Times lantas menghubunginya via messenger, Selasa (30/3/2021). Berikut ini hasil wawancaranya:

Baca Juga: Bagai Tenaga Serabutan, Perawat Juga Butuh Konsultasi Psikolog

Baca Juga: Tunanetra di Tabanan: Jari Kaki Saya Nyaris Putus Karena Penyakit Ini

1. Tia pernah mengalami demam tinggi ketika masih berusia satu tahun

Penyandang disabilitas daksa suka membuat boneka. (Dok.IDN TImes/Hastiani)

Ia akrab disapa Tia. Sejak kecil menjadi penyandang disabilitas daksa. Ia pernah mengalami demam tinggi ketika masih berusia satu tahun. Setelah sembuh dari demam, pertumbuhan tubuhnya lambat. Ia tidak mengenyam pendidikan sama sekali karena kondisinya itu.

"Saya sudah disabilitas dari kecil. Usia setahun saya demam tinggi. Akhirnya pas sudah sembuh, pertumbuhan tubuh saya lambat. Kaki tangan sudah kecil. Mungkin disebut polio. Tapi saat itu orangtua saya tidak punya biaya ke dokter. Akhirnya berobat kampung saja dan tidak berhasil," katanya.

2. Ia sempat minder berinteraksi dengan orang lain

Penyandang disabilitas daksa suka membuat boneka (Dok.IDN TImes/Hastiani)

Perempuan kelahiran 21 Januari 1984 ini mengaku minder jika harus berinteraksi dengan orang lain. Ia tidak percaya diri dengan kondisi fisiknya setelah remaja. Sehingga Tia menutup diri, dan hanya bertemu ibu serta saudaranya saja.

"Minder, dulu saat masih ada almarhumah mamaku. Sempat," ucapnya.

Tia menghadapi permasalahan hidup seiring berjalannya waktu. Ia bosan mengeluhkan tentang kondisinya, lalu berusaha berpikir positif: inilah takdirnya. Ia tidak peduli lagi dengan pandangan orang-orang di sekitarnya.

"Aku coba berpikir positif saja, inilah takdirku. Inilah rencana Allah untukku. Mungkin setelah aku terima dengan ikhlas dan mulai membuka diri, Allah akan tunjukkan padaku rancangan hidup yang terindah, dan itu benar. Aku tidak pernah minder lagi."

3. Tia ngefans Deddy Corbuzier sejak melihatnya di televisi

Penyandang disabilitas daksa suka membuat boneka (Dok.IDN TImes/Hastiani)

Tidak banyak yang bisa ia lakukan sebagai penyandang disabilitas daksa. Tia tidak bisa berjalan. Setelah beribadah dan sarapan pagi, keseharian Tia hanya dihabiskan untuk membuat boneka pesanan.

Ia awalnya mengalami kesulitan untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan. Namun hal itu tidak lagi menjadi masalah baginya. Karena ia bisa membelinya secara online.

"Aku kan sebelum membuat boneka Deddy itu sudah terima pesanan boneka karakter teman-teman disabilitas. Terus karena sering cerita sama teman disabilitasku di Tangerang, kalau aku itu suka sama Deddy Corbuzier. Terus dia nyaranin kenapa gak bikin bonekanya saja. Kan bisa bikin boneka mirip orangnya," ceritanya.

Ia mengidolakan Deddy sejak tampil di sebuah acara stasiun televisi. Tia menilai Deddy punya karakter yang serius dan hampir tidak pernah tertawa ketika menjadi juri sebuah event. Tetapi di acara televisi tersebut, Deddy justru bisa tertawa.

Ia semakin menyukainya setelah sang idola memandu sebuah acara sendiri. Tia melihat bagaimana respon Deddy Corbuzier kepada para penyandang disabilitas yang begitu baik.

Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan

Berita Terkini Lainnya