TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamu Termasuk People Pleaser? Cek Tanda-tandanya

Gak sehat lho untuk kesehatan mental kamu

ilustrasi people pleaser (unsplash.com/yoannboyer)

Bagi beberapa orang, membuat orang lain merasa senang ataupun membantu orang lain merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi. Mereka biasanya akan merasa bersalah jika tidak dapat memenuhi ekspektasi orang lain, meskipun mereka merasa terkuras secara emosional.

Seseorang yang memiliki perilaku seperti itu disebut dengan people pleaser. Mereka takut jika orang lain menilainya sebagai pribadi yang buruk, tidak senang membantu, pelit, dan hal buruk lainnya. People pleaser akan terus berusaha menyenangkan orang lain dan malah mengabaikan kondisi diri mereka sendiri. Apakah kamu termasuk salah satunya? Nah cek tanda-tandanya di bawah ini ya:

Baca Juga: 5 Prinsip untuk Membentengi Diri dari Pengaruh People Pleaser

1. Sulit berkata tidak kepada orang lain

ilustrasi seorang people pleaser (pexels.com/Mentatdgt)

Seorang people pleaser akan sulit mengatakan tidak akan segala permintaan orang lain. Dia akan merasa tidak enak atau takut jika orang lain berpikir bahwa dia adalah orang yang buruk. Walaupun terpaksa, seorang people pleaser akan melakukan apapun untuk membuat orang lain senang.

Memaksakan diri untuk menuruti keinginan semua orang setiap saat, justru akan malah membuat kita jadi lelah secara fisik maupun mental. Kita malah akan kehilangan tujuan awal. Maka dari itu, mari mulai beranikan diri untuk berkata tidak untuk kebaikan diri sendiri!

2. Khawatir akan penilaian orang lain terhadap diri sendiri

ilustrasi seorang people pleaser (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Kekhawatiran berlebih seorang people pleaser akan penilaian orang lain terhadap dirinya timbul akibat dari kurangnya konsep diri yang baik. Jika konsep diri dari seseorang dinilai baik, maka seseorang tidak akan mudah terpengaruh atas pandangan orang lain.

Mereka akan dengan percaya dirinya menunjukkan kemampuan yang mereka miliki kepada orang lain karena percaya bahwa mereka sudah cukup baik tanpa perlu pengakuan/penilaian dari orang lain.

3. Sering meminta maaf walaupun bukan salah mereka 

ilustrasi berhenti minta maaf (pexels.com/Liza Summer)

Sering meminta maaf meskipun kesalahan tersebut bukan karena dia. Itulah yang sering dilakukan seorang people pleaser. Mereka sering kali menyalahkan diri jika tidak dapat membantu orang lain atau memenuhi ekspektasi orang lain.

Ketika hal itu terjadi, mereka akan merasa sangat bersalah atas hal tersebut dan kemudian akhirnya meminta maaf pada orang lain. Apakah kamu bisa membayangkan betapa besarnya tekanan emosional yang dirasakan oleh people pleaser? 

4. Membutuhkan validasi orang lain

Gambar oleh DanaTentis dari Pixabay

Validasi dari orang lain dibutuhkan oleh sang people pleaser karena konsep diri yang mereka miliki tidak baik. Akibatnya, mereka membutuhkan pengakuan dari orang lain untuk membuat mereka merasa lebih percaya diri.

Mereka akan melakukan segala hal agar bisa mendapatkan validasi orang lain. Walaupun cara tersebut sebenarnya tidak sesuai dan justru merugikan dirinya sendiri. 

Writer

Arifni Azizah

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya