Mengapa Anak Perlu Mempelajari Life Skill? Ini 5 Alasannya 

Jadi bekal penting untuk masa depan anak

Anak usia dini semestinya tidak terlalu dipaksa untuk menguasai kemampuan akademik, seperti membaca, menulis, atau berhitung. Beberapa anak cerdas mungkin sudah terlihat sejak dini. Tetapi standar cerdas bukan melulu dalam bidang akademik lho. 

Sesungguhnya anak-anak usia dini perlu memiliki kemampuan dasar seperti kemandirian, sosial, dan emosional, yang bisa diajarkan lewat kegiatan sederhana yang dilakukan sehari-hari. Mengapa mempelajari life skill sangat penting untuk anak-anak? Berikut penjelasannya:

Baca Juga: Anak Menjadi Picky Eater? Ini 5 Cara untuk Mengatasinya

1. Menumbuhkan kemandirian anak sejak kecil

Mengapa Anak Perlu Mempelajari Life Skill? Ini 5 Alasannya ilustrasi anak bersih-bersih rumah (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Anak-anak biasanya dianggap belum bisa mandiri, tidak bisa melakukan pekerjaan rumah sendiri. Padahal sejatinya anak bisa karena terbiasa. Anak-anak yang dibiasakan untuk belajar merapikan bekas makannya sendiri, merapikan mainannya setelah digunakan, memakai sepatu sendiri, ke depannya akan tumbuh mandiri. 

Anak yang mandiri tidak akan menyusahkan orangtuanya di kemudian hari karena mereka bisa memenuhi dan menyelesaikan kewajiban sendiri. Mengajarkan life skill pada anak dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana. Setidaknya mereka mulai mengerti konsep tanggung jawab. 

2. Anak memiliki kemampuan problem solving

Mengapa Anak Perlu Mempelajari Life Skill? Ini 5 Alasannya ilustrasi ibu dan anak bikin kue (pexels.com/Gustavo Fring)

Kemampuan problem solving tidak tumbuh begitu saja, apalagi pada anak-anak. Skill ini perlu dilatih dan diajarkan secara perlahan. Cara paling simple menumbuhkan kemampuan ini pada anak adalah dengan mengarkan life skill.

Bagi anak, life skill bisa dimulai dengan mengajak dan membiasakannya untuk merapikan perlengkapan sekolah sehingga tidak ada yang tertinggal. Anak membersihkan tempat tidur supaya bisa beristirahat dengan nyaman atau meletakkan kembali barang-barang yang habis digunakan.

Dengan kegiatan itu, anak mengerti bahwa akan ada masalah yang harus dia hadapi jika mengabaikan kewajiban yang seharusnya dia lakukan. Jika masalah itu terjadi, dia tahu bagaimana cara menyelesaikannya. Anak juga akan tahu mengapa masalah bisa terjadi dan bagaimana belajar dari pengalaman itu agar tidak terulang Kembali.

3. Melatih kemampuan time management pada anak

Mengapa Anak Perlu Mempelajari Life Skill? Ini 5 Alasannya ilustrasi anak makan (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Mengajarkan life skill pada anak dapat menumbuhkan kemampuan time management. Rutinitas anak akan terbentuk melalui aktivitas life skill yang biasa dia lakukan. Dia akan memiliki pembagian waktu yang jelas. Misalnya, dia sudah hapal bahwa pagi hari adalah waktunya untuk membersihkan kamar tidur, siang hari waktunya membantu orangtua, lalu sore hari untuk mencuci piring, dan malam hari untuk belajar. 

Rutinitas yang jelas berhubungan dengan kemampuan time management yang baik dan anak akan menjadi orang yang lebih menghargai waktu. Kemampuan ini sangat penting dan akan selalu berguna sampai ia dewasa. 

4. Berpengaruh bagi kemampuan sosialnya

Mengapa Anak Perlu Mempelajari Life Skill? Ini 5 Alasannya ilustrasi anak main bersama (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Memberikan kepercayaan pada anak untuk melakukan pekerjaan rumah akan membentuk anak menjadi orang yang bisa menghormati dan menghargai orang lain. Mengajak anak bersama-sama melakukan pekerjaan rumah akan menumbuhkan rasa empati yang tinggi. Empati adalah sikap yang sangat penting dimiliki oleh siapapun dan akan terus berguna sampai ia tumbuh dewasa. 

Anak yang dibiasakan bekerja sama ketika melakukan pekerjaan rumah tangga, juga akan memiliki pemikiran terbuka dan pengertian terhadap orang lain. Dia bisa dengan mudah bergaul dengan banyak orang dan tidak egois. 

5. Anak memiliki pendirian yang jelas

Mengapa Anak Perlu Mempelajari Life Skill? Ini 5 Alasannya ilustrasi anak mandiri (pexels.com/cottonbro studio)

Kadang orangtua terlalu takut memberi kepercayaan pada anak untuk melakukan pekerjaan rumah atau hal-hal yang sebetulnya menjadi tanggung jawab anak itu sendiri. Orangtua terlalu takut anaknya tumbuh jadi anak yang tidak sesuai dengan harapan mereka. 

Sebaiknya anak-anak dibiarkan bisa mengurus dirinya sendiri, makan sendiri, mengancingkan baju sendiri, atau mengikat tali sepatu sendiri. Banyak anak-anak yang bahkan tidak tahu bagaimana mencuci bajunya sendiri walaupun sudah semakin bertumbuh.

Anak yang mandiri akan dengan mudah memiliki pendirian yang kuat dalam dirinya. Dia tahu akan kemampuan dan kekurangannya. Dia bisa mengutarakan apa keinginan dan hal-hal yang membuatnya tidak nyaman. 

Jadi, buat para orangtua, yuk biasakan untuk mengajarkan anak tanggung jawab dengan melatih life skill. Karena life skill penting sekali untuk pengembangan diri anak. Selamat mencoba menerapkannya ya. 

Alphabet stories Photo Community Writer Alphabet stories

Hanya mencoba menguraikan isi kepala.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya