6 Hak Anak di Sekolah yang Jarang Diketahui Orangtua

Saking sibuknya, informasi penting gini suka terlewatkan

Hak untuk mendapatkan pendidikan adalah hak dasar yang dimiliki setiap anak-anak. Hak ini termasuk mendapatkan pelajaran di sekolah, yang difasilitasi oleh guru dan tentunya didukung oleh orangtua. Namun orangtua jarang mengetahui secara detail hak-hak ini, dan sejauh mana hal tersebut dapat dimanfaatkan.

Penyebab orangtua jarang mengetahui hak-hak ini bisa saja karena kurangnya sosialisasi dari pihak sekolah, atau kesibukan pekerjaan orangtua yang menyebabkan terlewatnya informasi. Oleh sebab itu, orangtua perlu mengetahui hak-hak anaknya agar prestasinya terus mengalami perkembangan yang maksimal, dan dapat dipertahankan. Berikut 6 hak anak di sekolah yang jarang diketahui orangtua.

1. Berhak mengajukan ekstra pelajaran

6 Hak Anak di Sekolah yang Jarang Diketahui Orangtuaunsplash.com/Jerry Wang

Kita semua tahu bahwa mendapatkan pelajaran adalah hak dasar dari anak-anak. Namun bagaimana jika sang anak sakit, atau harus mengikuti lomba sebagai perwakilan sekolah sehingga tidak dapat mengikuti pelajaran di kelas?

Jika dirasa sang anak mengalami ketertinggalan karena alasan-alasan di atas, orangtua maupun anak berhak mengajukan ekstra pelajaran dari guru. Pada ekstra pelajaran tersebut, guru akan menjelaskan bagian materi yang terlewatkan selama anak tersebut tidak masuk.

2. Berhak mendapatkan catatan pelajaran

6 Hak Anak di Sekolah yang Jarang Diketahui Orangtuaunsplash.com/Unseen Studio

Saat berhalangan hadir di sekolah, anak berhak mendapatkan catatan pelajaran dan LKS (lembar kerja siswa) yang diberikan di hari dia tidak masuk. Jika orangtua berpikir bahwa sang anak bisa saja meminta catatan pelajaran dari teman sekelasnya, hal ini juga sah-sah saja.

Namun jika mendapatkan catatan pelajaran langsung guru, maka guru akan memberikan catatan yang lebih lengkap dan valid.

3. Berhak mendapatkan klarifikasi nilai dari guru

6 Hak Anak di Sekolah yang Jarang Diketahui Orangtuapexels.com/Yan Krukau

Seperti manusia pada umumnya, guru juga bisa melakukan kesalahan. Kesalahan dapat terjadi saat guru mengoreksi hasil pekerjaan anak. Kesalahan ini bisa meliputi menyalahkan jawaban yang harusnya benar, atau bisa juga karena kesalahan dalam penghitungan skor akhir yang merugikan nilai sang anak.

Anak dapat meminta klarifikasi nilai kepada guru jika mengalami situasi seperti ini. Tak perlu takut, karena selama ada bukti, guru pasti membantu untuk mengoreksi ulang hasil pekerjaan anak.

4. Berhak mendapatkan remedial teaching

6 Hak Anak di Sekolah yang Jarang Diketahui Orangtuaunsplash.com/Kenny Eliason

Jika nilai anak tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang sudah ditetapkan sekolah, anak berhak mendapatkan remedial teaching dari gurunya.

Dilansir dari Educationminder.com, remedial teaching adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Dari remedial teaching yang telah didapatkan, pemahaman anak diharapkan mengalami peningkatan. Jadi kelak saat menghadapi remedial test, mereka akan lebih mampu dalam mengerjakan soal-soal.

5. Berhak mengajukan rotasi tempat duduk

6 Hak Anak di Sekolah yang Jarang Diketahui Orangtuaunsplash.com/Sam Balye

Dalam kesimpulan jurnal penelitian ilmiah yang berjudul "The Influence of Classroom Seating Position on Student Learning Gains in Primary Schools in Kenya", posisi anak yang menempati tempat duduk paling depan cenderung memiliki performa yang lebih baik dibanding anak-anak yang duduk di baris belakang. Mengapa? Karena saat anak menempati tempat duduk paling depan, guru dapat dengan mudah memantau gerak-gerik sang anak.

Jika anak merasa posisi duduknya saat ini terlalu di belakang sehingga sulit fokus dalam mengikuti kegiatan belajar, anak berhak meminta guru untuk melakukan rotasi tempat duduk.

6. Berhak meminta pendampingan konselor sekolah

6 Hak Anak di Sekolah yang Jarang Diketahui Orangtuapexels.com/RDNE Stock project

Jika orantua melihat adanya perubahan perilaku anak yang tidak biasa dan berdampak pada hasil belajar anak, orangtua dapat meminta bantuan konselor sekolah.

Dilansir dari Kidshealth, konselor sekolah akan membantu anak-anak yang mengalami permasalahan mental, yang mengakibatkan turunnya performa anak di kelas. Konselor sekolah akan membantu mengatasi anak-anak yang mengalami bullying, permasalahan terkait cara bersosialisasi dengan teman-teman, hingga mengatasi permasalahan anak-anak yang tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik.

Hak-hak anak di sekolah yang jarang diketahui orangtua ini, jika dimanfaatkan dengan baik, akan memiliki daya dukung cukup besar dalam meningkatkan dan mempertahankan prestasi anak-anak di sekolah. Sebaliknya, mengacuhkan manfaatnya akan berdampak pada perkembangan prestasi yang tidak maksimal.

Bangunlah komunikasi yang baik dengan anak-anak dengan menanyakan kegiatan harian mereka, serta bagaimana perasaan mereka di sekolah. Dari komunikasi yang telah terbangun ini, kamu dapat memantau ketercapaian haknya di sekolah. Jika perkembangan anak dirasa tidak maksimal, usahakan untuk berkomunikasi dengan guru di sekolah.

Tri Kurnia Kristiani Waruwu Photo Community Writer Tri Kurnia Kristiani Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya