5 Penyebab Anak Hanya Ingin Dekat dengan Salah Satu Orangtua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membesarkan anak memang tantangan tersendiri bagi hampir kebanyakan orangtua, apalagi yang baru menjalani peran ini. Nyatanya tak mudah untuk mendidik anaknya dengan baik. Sebab perlu ada kerja sama yang baik antara ayah dan ibu dalam memperoleh tujuan dari pola didik.
Namun banyak orangtua yang hanya mengandalkan satu pihak saja dalam urusan mendidik anak. Dampaknya, anak menjadi lebih dekat dengan satu pihak saja, sementara justru merasa asing dengan orangtua yang satunya lagi. Hal demikian bisa terjadi karena beberapa penyebab berikut ini. Berikut ini penyebab anak hanya ingin dekat dengan salah satu orangtua.
Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Anak Jahil, Orangtua Harus Jeli
1. Kesibukan yang dimiliki ibu atau ayah
Stigma yang banyak beredar di masyarakat adalah perbedaan peran ayah dan ibu dalam mendidik anak. Ayah dikaitkan dengan kesibukan kerja sehingga sering melewatkan kesempatan untuk turut aktif dalam mendidik anak.
Sebetulnya mendidik anak bukan tanggung jawab satu pihak ibu atau ayah saja. Melainkan kedua-duanya. Kesibukan bukan alasan untuk tidak dekat dengan anak. Bagaimana pun anak memiliki hak untuk diperhatikan dan mendapatkan kasih sayang secara penuh tanpa terkecuali.
Baca Juga: 5 Hal yang Dirindukan Anak Rantau dari Kampung Halaman
2. Jarang berkomunikasi sebelumnya
Orangtua dan anak semestinya memiliki hubungan yang sangat erat, tidak terpisahkan begitu saja. Meskipun orangtua lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja, namun setidaknya gak lupa untuk mengajak anak-anaknya berkomunikasi.
Komunikasi adalah jalur yang akan mengeratkan hubungan antara orangtua dan anak. Makanya gak boleh disepelekan. Anak-anak yang merasa kurang dekat dengan orangtuanya berpotensi mengalami konflik dan kesalahpahaman ketika mereka beranjak dewasa.
3. Sering merasa diacuhkan
Anak kecil membutuhkan orangtua dalam proses tumbuh kembangnya. Tentu saja orangtua dalam hal ini akan mencoba memberikan yang terbaik bagi anak, entah dalam urusan perhatian, kasih sayang, pengembangan diri, hingga materi.
Realita yang berbeda justru akan terjadi jika salah satu orangtua cenderung tak acuh kepada anaknya. Anak tidak akan merasakan kasih sayang dari ibu atau ayah. Maka jangan salahkan anak bila tidak dekat dengan orangtua yang demikian.
4. Tidak ada bonding dengan salah satu orangtua
Bonding atau ikatan merupakan hal lumrah terjadi antara orangtua dan anak. Biasanya orangtua memiliki cara yang berbeda dalam mengeratkan bonding, bisa melalui komunikasi, atau sentuhan fisik yang membuat anak tetap merasa disayang.
Hal berbeda justru akan terlihat apabila salah satu orangtua justru mengabaikan pentingnya bonding bersama anak. Dampaknya, anak akan merasa kehilangan ikatan dengan orangtuanya sendiri. Kedekatannya menjadi lebih renggang. Karena itu, berusahalah untuk saling mengeratkan bonding antara orangtua dan anak agar tak sampai berdampak buruk pada hubungan keduanya.
5. Anak tidak merasa nyaman
Anak-anak tidak pandai berbohong terhadap perasaannya. Mungkin anak bisa berkata hal yang kontradiktif, namun gestur tubuh dan ekspresinya tidak bisa dibohongi. Orangtua bisa peka memerhatikan gestur tersebut sebagai reaksi alami yang ditunjukkan oleh sang anak.
Banyak anak yang justru merasa tak nyaman dengan orangtuanya karena pola didik, cara memperlakukan, hingga cara berkomunikasinya. Jika sudah demikian, maka jangan salahkan anak bila mereka hanya merasa nyaman dengan salah satu orangtua saja.
Tentunya peran antara ayah dan ibu sama-sama penting. Anak membutuhkan mereka. Jangan hanya mengandalkan salah satu pihak saja dalam mendidik, khawatirnya akan menyebabkan kerenggangan hubungan dengan anak. Besarkan anak dengan kasih sayang yang utuh, ya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.