5 Kebiasaan yang Membuat Anak Jadi Konsumtif, Segera Hentikan Ya!
ilustrasi merawat anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Konsumtif, kebiasaan buruk yang mesti segera dihentikan. Sikap konsumtif ini biasanya merujuk pada kebiasaan buruk membeli sesuatu dalam jumlah berlebihan. Padahal sebenarnya kamu tak memiliki alasan penting untuk membeli barang tersebut, melainkan hanya memenuhi keinginan semata.
Ada banyak kemungkinan risiko buruk yang dapat terjadi dari sikap konsumtif ini. Selain boros, barang-barang yang sudah terbeli juga akan mubazir. Ternyata tak hanya orang dewasa saja lho yang memiliki sikap konsumtif, bahkan anak-anak juga bisa jadi konsumtif. Nah, berikut beberapa kebiasaan yang dapat membuat anak jadi konsumtif.
Baca Juga: 5 Cara Cek Teman yang Tulus dan Setia
1. Menyepelekan penggunaan uang
ilustrasi memberi uang (pexels.com/@karolina-grabowska)Memiliki tabungan atau uang yang cukup, tentu sangatlah penting bagi siapa pun. Begitu pula dengan proses membesarkan anak, yang jelas membutuhkan biaya yang tak sedikit. Sayangnya, meski dinilai penting, namun justru ada saja orangtua yang menyepelekan penggunaan uang sehingga sering kali tanpa pertimbangan atau perencanaan khusus.
Lalu apa akibatnya? Dampaknya akan membuat anak meniru kebiasaan tersebut yang kemudian bisa berdampak pada penanaman pola pikirnya.
2. Tidak mengajarkan cara menggunakan uang secara bijak
ilustrasi memberi uang (pexels.com/@karolina-grabowska)Orangtua tidak hanya perlu memerhatikan bagaimana cara membesarkan anak dengan baik. Namun cara orangtua dalam memperlakukan anak dan menanamkan nilai-nilai positif juga tak boleh disepelkan. Salah satunya adalah tentang bagaimana orangtua dapat mengajarkan anak cara menggunakan uang dengan bijak.
Jika anak tak diajarkan hal seperti itu, mereka akan merasa mudah memperoleh uang dan dapat menghamburkannya untuk tujuan konsumtif. Jika sudah demikian, maka akan lebih sulit mengubah kebiasaan anak, apalagi jika mereka sudah tumbuh dewasa.
3. Melimpahi anak dengan uang dan mainan
ilustrasi mainan anak (pexels.com/@Tatiana-Syrikova)Tak ada orangtua yang tidak menyayangi anak-anaknya, sebab mereka pasti akan melakukan dan memberikan yang terbaik dalam mendukung tumbuh kembang anak. Sayangnya tak semua cara yang digunakan orangtua adalah benar, bahkan beberapa di antaranya justru terkesan keliru.
Tidak sedikit orangtua yang berusaha melimpahi anak-anaknya dengan materi semu. Dampaknya anak akan hanya merekam penggunaan materi, mainan, dan segala hal lain yang sebetulnya belum terlalu penting untuk anak seusianya. Apalagi jika sudah sampai berlebihan.
4. Tidak pernah menolak permintaan anak
ilustrasi anak dan ibu (pexels.com/@wildlittlethingsphoto)Orangtua pasti selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, termasuk dalam urusan materi. Tidak sedikit anak-anak yang menjadi terus menerus meminta sesuatu kepada orangtuanya. Sayangnya tak semua orangtua tega menolak permintaan tersebut.
Padahal, terus-terusan menuruti permintaan anak hanya akan membuatnya menjadi manja dan dapat menimbulkan sikap konsumtif.
5. Membesarkan anak hanya dengan materi semata
ilustrasi menggunakan uang (pexels.com/@karolina-grabowska)Anak-anak memang memerlukan banyak hal untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah dengan pendidikan yang cukup. Memberikan segala usaha dan materi yang terbaik bagi anak memang tidak ada salahnya. Namun tidak dengan menyisipkan materi semata, tanpa mengajarkan nilai-nilai penting yang ada di dalamnya.
Jika hanya dibiasakan dengan materi, anak hanya akan merekam hal tersebut. Dampaknya membuat mereka mudah memiliki sikap konsumtif.
Menjauhkan sikap konsumtif pada anak adalah hal utama yang patut diperhatikan oleh orangtua. Jangan sampai kesalahan sikap dan pola didik pada anak justru dapat menyebabkan kebiasaan yang tak baik.
Community Writer
Tresna Nur Andini
Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
