6 Ilmu Parenting Kuno yang Sudah Tidak Relevan di Era Modern

Ilmu parenting juga dinamis, berubah sesuai kebutuhan zaman

Seiring dengan perkembangan zaman, cara kita memandang dan menerapkan parenting juga mengalami perubahan signifikan. Ilmu parenting tradisional, yang dulunya dianggap sebagai pedoman mutlak, kini perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan realitas yang dihadapi anak-anak di era modern.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa konsep parenting kuno yang mungkin sudah kurang relevan, dan bagaimana pendekatan yang lebih modern dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anak.

1. Anak harus selalu patuh tanpa boleh bertanya

6 Ilmu Parenting Kuno yang Sudah Tidak Relevan di Era ModernIlustrasi keluarga (pexels.com/ Agung Pandit Wiguna)

Di masa lalu, banyak orangtua yang menuntut anak-anak untuk patuh tanpa memberikan ruang bagi mereka untuk bertanya. Pendekatan ini sering kali menciptakan hubungan yang kaku dan menghambat komunikasi antara orangtua dan anak. Anak-anak yang tidak diberi kesempatan untuk berdiskusi sering kali merasa tertekan, dan cenderung tidak percaya diri dalam mengungkapkan pendapat mereka.

Dalam konteks parenting modern, komunikasi terbuka menjadi sangat penting. Anak-anak didorong untuk dapat mengekspresikan pemikiran dan pendapat mereka, sehingga orangtua dapat memahami perspektif mereka dengan baik. Melalui pendekatan ini, hubungan antara orangtua dan anak akan menjadi lebih harmonis dan saling menghargai.

2. Memberi hukuman fisik sebagai bentuk disiplin

6 Ilmu Parenting Kuno yang Sudah Tidak Relevan di Era ModernIlustrasi keluarga (pexels.com/ Elina Fairytale)

Hukuman fisik, seperti memukul, merupakan metode disiplin yang umum digunakan di masa lalu. Banyak orangtua percaya bahwa metode ini efektif dalam menegakkan aturan dan mendisiplinkan anak. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hukuman fisik dapat menimbulkan trauma psikologis dan memperburuk perilaku anak dalam jangka panjang.

Sebagai alternatif, pendekatan disiplin positif yang berfokus pada bimbingan dan empati mulai mendapat perhatian lebih. Orangtua diajarkan untuk membantu anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan belajar dari kesalahan. Dengan mengedepankan komunikasi yang penuh kasih, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dan memiliki kesadaran sosial.

3. Anak harus menuruti pilihan orang tua dalam segala hal

6 Ilmu Parenting Kuno yang Sudah Tidak Relevan di Era ModernIlustrasi keluarga (pexels.com/ Andrea Piacquaido)

Orangtua di generasi sebelumnya sering kali menetapkan jalan hidup anak, mulai dari pendidikan hingga karier, tanpa mempertimbangkan keinginan anak. Hal ini dapat membuat anak merasa tertekan dan kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi potensi mereka. Dalam banyak kasus, anak-anak yang tidak diberikan ruang untuk memilih bisa merasa tidak bahagia dan kurang percaya diri.

Saat ini, penting bagi orangtua untuk menghargai minat dan bakat anak. Memberi anak kebebasan untuk mengeksplorasi dan menentukan jalan hidup mereka sendiri bukan hanya mendukung perkembangan mereka, tetapi juga membantu mereka merasa lebih berdaya. Dengan dukungan orangtua, anak-anak dapat menemukan jalur sesuai keinginan dan bakat mereka, yang akan membawa mereka menuju kesuksesan yang lebih memuaskan.

4. Tidak boleh memanjakan anak dengan pujian

6 Ilmu Parenting Kuno yang Sudah Tidak Relevan di Era ModernIlustrasi keluarga (pexels.com/ Josh Willink)

Dulu, banyak orangtua khawatir bahwa memberikan pujian akan membuat anak menjadi sombong atau terlalu percaya diri. Hal ini membuat anak-anak tumbuh tanpa pengakuan atas usaha dan pencapaian mereka. Ketidakpastian ini dapat mengakibatkan rendahnya kepercayaan diri, di mana anak merasa tidak pernah cukup baik.

Sekarang, kita memahami bahwa pujian yang diberikan dengan tepat dapat menjadi alat motivasi yang kuat. Penting untuk memfokuskan pujian pada usaha dan proses, bukan hanya hasil akhir. Dengan cara ini, anak-anak dapat mengembangkan rasa percaya diri yang sehat dan motivasi untuk terus belajar dan berusaha.

5. Anak-anak harus menyembunyikan emosi

6 Ilmu Parenting Kuno yang Sudah Tidak Relevan di Era ModernIlustrasi keluarga (pexels.com/ Julia M Cameron)

Budaya lama sering kali mengajarkan anak untuk menahan emosi, terutama emosi negatif. Akibatnya, banyak anak tumbuh dengan kesulitan dalam mengekspresikan perasaan mereka, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mentalnya. Menyembunyikan emosi tidak hanya menambah stres, tetapi juga menghambat kemampuan anak untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Di era modern, penting bagi anak-anak untuk belajar mengelola dan mengungkapkan emosi mereka secara sehat. Pendidikan tentang kecerdasan emosional semakin diakui sebagai bagian penting dari pengasuhan. Dengan mendukung anak dalam mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan mereka, orangtua dapat membantu mereka menjadi individu yang lebih seimbang dan mampu menghadapi tantangan hidup.

6. Gender roles yang kaku

6 Ilmu Parenting Kuno yang Sudah Tidak Relevan di Era ModernIlustrasi keluarga (pexels.com/ Tatiana Syrikova)

Dalam banyak budaya tradisional, peran gender anak laki-laki dan perempuan sangat kaku. Anak laki-laki sering kali diajarkan untuk bersikap kuat dan tidak menunjukkan emosi, sedangkan perempuan diharapkan untuk lembut dan fokus pada urusan rumah tangga. Stereotip ini tidak hanya membatasi potensi individu, tetapi juga menciptakan tekanan yang tidak perlu bagi anak-anak. Pendekatan parenting modern mendorong peran gender yang lebih fleksibel. Anak-anak diajarkan untuk merasa bebas mengekspresikan diri tanpa terikat pada norma-norma tradisional yang kaku.

Seiring dengan perubahan zaman, kita semakin menyadari pentingnya pendekatan parenting yang lebih empatik dan adaptif. Menerapkan konsep-konsep parenting tradisional yang sudah tidak relevan dapat menghambat perkembangan anak dan menciptakan hubungan yang kurang sehat antara orangtua dan anak. Dengan memprioritaskan komunikasi terbuka, disiplin positif, dan penghargaan terhadap individualitas anak, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka dengan lebih baik. Parenting modern bukan hanya tentang mengasuh anak, tetapi juga tentang menghargai dan merayakan mereka sebagai individu yang unik.

Robin Wijaya Photo Community Writer Robin Wijaya

Penulis dan pengajar. Sesekali memberikan konseling untuk remaja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya