8 Kesulitan Remaja yang Luput dari Perhatian Orang Dewasa
ilustrasi masa remaja (pexels.com/kat wilcox)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbicara tentang remaja memang satu masa perkembangan yang kompleks. Mereka sudah tidak bisa disebut sebagai anak-anak atas perilakunya, juga tidak bisa disebut dewasa.
Jadi seringkali mereka mengalami beberapa kesulitan yang sebaiknya perlu diperhatikan para orangtua maupun guru di sekolahnya. Berikut adalah 5 kesulitan remaja yang dapat mengganggu proses perkembangannya berdasarkan Buku karya Soesilowindradini berjudul Psikologi perkembangan (masa remaja) dan jurnal karya Khamim Zarkasih Saputro dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga berjudul Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.
Baca Juga: Pastikan 5 Hal Ini Sebelum Spill Kasus Kekerasan Seksual di Medsos
1. Masalah terkait keadaan jasmani
ilustrasi masa remaja (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)Remaja menghadapi banyak tuntutan dengan adanya kemudahan individu dalam mengakses internet. Mereka akan membandingkan dirinya dengan idolanya yang ada di film-film maupun orang sekitarnya yang dianggap menarik.
Hal ini tak lepas dari keinginan mereka untuk memiliki tampang dan bentuk badan yang dianggap ideal. Oleh sebab itu, seorang anak yang mampu menerima keadaan jasmaniahnya sangat memengaruhi pola tingkah laku yang dimunculkan.
2. Kondisi kejiwaan
ilustrasi masa remaja (pexels.com/cottonbro)Ada kalanya remaja terlihat berdiam diri dan sedikit menjauh dari teman-temannya, tetapi di waktu yang lain ia terlihat bergembira, wajah berseri-seri, dan yakin. Perilaku dan perasaan yang berubah-ubah ini bukanlah suatu yang abnormal, melainkan perlu diperhatikan dan patut dijadikan warning.
Ketidakpedulian kita dalam menanggapi hal ini bisa membuat remaja merasa kesulitan di sekolah bersama teman-temannya dan lingkungan sekitar. Jadi, mulai mendengarkan kisah mereka bisa menjadi langkah awal yang sangat membantu.
3. Masalah moralitas
ilustrasi masa remaja (pexels.com/cottonbro)Remaja merasa sudah paham betul mengenai konsep benar dan salah. Oleh sebab itu, mereka tidak mau begitu saja menerima pendapat orang lain, khususnya orang-orang dewasa.
Dalam pandangan remaja, orang-orang dewasa juga mampu berbuat salah. Jadi, remaja akan lebih puas atas perbuatan yang telah dilakukannya sendiri melalui serangkaian pengalaman yang dialaminya, daripada orang dewasa yang menekankan pendiriannya pada remaja.
4. Rasa ingin tahu seksual dan hubungan lawan jenis
ilustrasi masa remaja (pexels.com/Trinity Kubassek)Sebelum masuk masa remaja, anak lebih tidak memikirkan tentang pergaulan dengan lawan jenis. Namun begitu remaja timbul berbagai persoalan mengenai lawan jenis.
Sebenarnya para remaja senang ketika membicarakan persoalan yang berhubungan dengan lawan jenis, dan jika ada orang dewasa yang mau membicarakan hal tersebut dengan mereka. Di samping itu, ketertarikan seksual dengan lawan jenis juga meningkat, dan remaja perlu diberi tahu mengenai batasan-batasan yang harus ditetapkan saat berurusan dengan lawan jenis.
5. Masalah peranan pria dan perempuan
ilustrasi masa remaja (pexels.com/Magda Ehlers)Remaja ingin menjalankan perannya sebagai seorang perempuan atau pria dengan baik. Di samping itu, remaja juga ingin membicarakan hal ini kepada orang dewasa yang mereka percayai. Namun terkadang orang dewasa tidak memiliki waktu untuk mendengarkan keluhan mereka.
Padahal, saat ini tengah ramai isu terkait gender yang benar-benar perlu diperhatikan agar remaja ini tidak menemui kegagalan mengenali identitasnya.
6. Masalah hubungan dengan masyarakat
ilustrasi masa remaja (pexels.com/Max Fischer)Remaja menyadari arti pentingnya menjalin hubungan baik dalam masyarakat. Dukungan dan persetujuan dari teman-teman sebaya menjadi suatu kebutuhan bagi mereka.
Disenangi dan menjadi populer di antara temannya menjadi salah satu keinginan remaja. Hal ini adalah esensi bahwa bergaul dalam masyarakat membuatnya merasa menjadi individu sebenarnya. Meskipun remaja lain masih ada yang kurang mampu mengembangkan interaksi sosialnya, beberapa dari mereka merasa rendah diri. Inilah yang menjadi fokus orang dewasa dalam membantunya.
7. Masalah karier
ilustrasi masa remaja (pexels.com/kat wilcox)Masa remaja akan sangat banyak memikirkan masa depannya, khususnya yang berhubungan dengan pemilihan dan persiapan menuju jenjang karier maupun jabatan. Remaja akan menyadari, bahwa masa depannya akan lebih banyak bergantung pada kemampuannya, minatnya, dan kesempatan-kesempatan yang didapatkannya daripada imaginasi-imaginasinya saat masa kanak-kanak.
Akan tetapi seringkali remaja menjumpai orang dewasa yang telah merencanakan pilihan karier untuknya, dan jarang sekali yang ada untuk mendengarkan pendapatnya. Remaja membutuhkan kesempatan untuk mengambil keputusan terhadap kariernya.
8. Penyalahgunaan substansi
ilustrasi masa remaja (pexels.com/MART PRODUCTION)Tak jarang, beberapa remaja yang mengalami masalah di rumah memilih jalan pintas melampiaskan amarahnya dengan obat-obatan terlarang. Meskipun apa yang mereka rasakan di rumah bisa hilang dengan sejenak, efek yang ditimbulkan akan lebih besar dari apa yang mereka rasakan saat itu. Maka diperlukan komunikasi yang lancar dalam menangani masalah dengan remaja agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan substansi.
Remaja merupakan masa perkembangan paling krusial yang dialami oleh individu. Banyak hal yang akan dialami di antaranya pergolakan dalam diri sendiri, keluarga, teman, dan masyarakat luas. Maka dalam masa ini, remaja membutuhkan bantuan dalam menghadapi tugas-tugas perkembangannya dengan pendampingan orang dewasa, khususnya orangtua, sehingga kesulitan-kesulitan yang muncul bisa dihadapi dengan tepat.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
