Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Anak-anak lahir dengan karakteristik yang beragam. Keunikan inilah yang sesungguhnya patut disyukuri oleh setiap orangtua. Anak-anak juga menyimpan hal-hal yang luar biasa dalam dirinya. Kemampuan ini justru jarang disadari orangtua.
Apabila bakat tersebut disepelekan, nantinya bisa berdampak pada tumbuh kembang mereka. Nah sebelum salah langkah, simak yuk di bawah ini lima kemampuan anak yang sering dilupakan orangtua.
Baca Juga: 5 Cara Cek Teman yang Tulus dan Setia
1. Anak memiliki memori yang baik
ilustrasi anak kecil (unsplash.com/@tchen_7993) Anak-anak diberkahi dengan memori otak yang luar biasa dibandingkan saat ia beranjak dewasa. Memori anak-anak dapat membantu mereka dalam mengingat segala hal yang ada di sekitarnya, bahkan hingga kebiasaan yang dimiliki orangtuanya.
Itulah alasan mengapa orangtua tak boleh berbuat sesukanya pada anak. Cara mendidik anak dengan membentak, memarahi secara keras, atau bahkan memukul, jelas tidak dibenarkan. Jika nekat melakukannya, maka anak akan merekam dengan jelas hal tersebut dan menyimpan rasa traumanya tersendiri.
2. Anak adalah peniru yang handal
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@ph-m-tu-n) Kamu mungkin sudah sering mendengar bahwa anak memiliki kebiasaan unik, yaitu meniru. Memang inilah hal luar biasa yang diberkahi pada anak sebab kemampuan menirunya begitu hebat.
Anak-anak akan cenderung mudah meniru apa yang dilihat dan didengarnya. Itulah mengapa segala informasi, ucapan, hingga tindakan, jelas harus diperhatikan sebab dapat menimbulkan bahaya apabila anak sampai meniru hal-hal yang buruk.
3. Anak memiliki pola berpikir yang kritis
ilustrasi anak berpikir (pexels.com/@alex-green) Para orangtua mungkin sudah sering menerima beragam pertanyaan dari anak-anak yang boleh jadi cukup memusingkan. Bahkan sering kali hal-hal detail yang besifat retorik pun tak luput ditanyakan oleh anak. Sebetulnya itu merupakan proses anak dalam mengolah apa yang dilihat dan didengarnya, sehingga respons orangtua nantinya akan menjadi stimulasi yang membantu validasi pemahamannya.
Pemikiran kritis ini sering dianggap sebelah mata, sehingga membuat anak akan membatasi dirinya. Respons orangtua terhadap segala pertanyaan anak juga tak selalu baik, bahkan ada pula yang justru sampai memarahi anak sebab banyak bertanya.
4. Anak adalah pemaaf namun juga bisa jadi pendendam
ilustrasi bertengkar (pexels.com/@RODNAE Productions) Anak-anak memiliki hati yang tulus dan tak dapat dibandingkan dengan orang dewasa. Kamu mungkin akan melihat bagaimana anak bisa dengan mudahnya memaafkan seseorang, lalu bersikap layaknya tak ada apapun yang terjadi.
Meski dinilai pemaaf, namun nyatanya anak bisa jadi pendendam. Sikap ini membuat anak jadi mudah menyimpan rasa tak suka yang akan terbawa hingga dewasa apabila diperlakukan dengan tidak menyenangkan.