TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Tips Meyakinkan Orangtua saat Berbeda Keinginan

Banyakin bukti, bukan mendebat terus-terusan, ya

ilustrasi orangtua dan anak (pixabay.com/Mimirebelle)

Seiring berjalannya waktu, seorang anak yang dulunya masih kecil dengan pengawasan penuh dari orangtua atas setiap keputusan dalam hidupnya, kini beranjak dewasa. Pemikirannya mulai terbuka, dan mulai punya keinginan serta kepentingan sendiri.

Tak jarang, justru keinginan yang ada itu berbentrokan dengan keinginan orangtua. Di satu sisi, keinginan orangtua itu tentu demi kebaikan anaknya. Namun di sisi lain, kamu sebagai anak tentu punya mimpi yang ingin diwujudkan bukan? Iya rasanya. 

Oleh karena itu, kamu membutuhkan kepercayaan dari orangtua sebelum mengambil keputusan penting dalam hidupmu. Jadi, cobalah beberapa tips ini supaya kamu tidak hanya mendapatkan keinginanmu, tetapi juga restu dari orangtua dalam menjalankan prosesnya. Penasaran bagaimana tips meyakinkan orangtua saat berbeda keinginan denganmu? Langsung simak ulasan berikut, berdasarkan pengalaman pribadi penulis.

1. Ego orangtua tinggi, jangan memaksa

ilustrasi orangtua (pixabay.com/Huskyherz)

Sadar atau tidak, pada dasarnya kamu sebagai anak itu memiliki kelas yang lebih rendah daripada orangtuamu. Dengan begitu, wajar jika mereka memiliki ego yang lebih tinggi, ya. Oleh karena itu, kamu sebagai anak dituntut untuk lebih beretika. Mulai dari sopan, hingga menghargai keputusan dari orangtua.

Namun, bukan artinya kamu harus selalu menuruti keinginan orangtuamu. Terlebih lagi, jika keputusannya itu hal yang salah, bahkan bukan keinginanmu. Oleh karena kamu yang akan menjalaninya, jadi ya semua itu harus dari kamu dan untuk kamu kembali.

Nah, ketika kamu sadar bahwa terdapat perbedaan keinginan, sedangkan orangtua punya ego yang tinggi, maka kamu tidak bisa seenaknya menolak keinginan orangtua. Jadi, kamu sampaikan keinginanmu itu dengan tetap menjaga ego yang dimiliki oleh orangtua, ya.

2. Berikan bukti, bukan hanya perdebatan perbedaan keinginan

ilustrasi orangtua (pixabay.com/brenkee)

Secara umur, jelas kamu jauh berbeda dari orangtuamu. Dengan begitu, tentu pahit manis dari pengalaman hidup orangtua itu jauh lebih matang daripada kamu. Oleh karenanya, jangan seperti tong kosong nyaring bunyinya di depan orangtuamu saat punya keinginan yang berbeda darinya.

Maka, usahakan kamu sudah punya progres sebelum memulai obrolan akan keinginanmu yang berbeda dari orangtua. Jangan sampai masih berupa rencana, lalu kamu bersikeras mendebat keinginan orangtua yang memang secara materi lebih berbobot. Saat itu, jelas kamu yang akan kalah jika dilihat dari segala halnya.

3. Libatkan pihak ketiga yang merupakan orang kepercayaan orangtua

ilustrasi kedekatan dengan orangtua (pixabay.com/sabinevanerp)

Ibarat sebuah persidangan yang membutuhkan mediator, kamu juga butuh jembatan dengan orangtuamu. Ya, orang ketiga ini bisa menjadi jembatan atas keinginanmu yang berbeda.

Bedanya, jika dalam persidangan mediator itu hanya bersifat netral, maka dalam hal ini mediatornya usahakan yang merupakan kepercayaan dari orangtuamu. Misalnya sanak saudara, hingga tokoh panutan dari orangtuamu. 

Jadi, tugas pertama yang perlu kamu lakukan ialah menyampaikan keinginanmu yang berbeda dari orangtua ke mediator. Oleh karena ia tidak memiliki kepentingan, tentu mediator akan berpikir jernih atas perbedaan keinginan yang ada. 

Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan dari si mediator, kini saatnya kamu untuk meminta bantuannya untuk membicarakan keinginan dengan orangtuamu. Tentunya, orangtua bisa lebih terbuka dengan menerima saran dan kritik dari orang yang dipercayainya itu.

Verified Writer

Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya